Kartini di Mataku
Penulis :
Lely Wahyuniar | Dwi Nastiti Iswarawanti | Avita Aliza Usfar | Esty Febriani | Elvina Karyadi | Leonas Chatim | Sri Rahayu Nurul Jannah | Helda Khusun | Fitrianna Cahyaningrum | Tri Agustina Rosita | Nur Afnita | Endahing Noor Iman Pustakasari | Andi Tenri Ajeng | Anita, M.Pd.
Tebal : 176 hlm
Ukuran : 14,5 x 20,5 cm
Harga : 80.000
QRCBN : 62-250-1078-870
Di balik lembar sejarah bangsa, terdapat sosok Kartini yang tidak hanya dikenang karena keberaniannya melawan batas-batas budaya, tetapi juga karena gagasannya yang melampaui zamannya. Melalui surat-surat yang ditulisnya penuh kegelisahan, harapan, dan semangat pembebasan. Kartini menghembuskan semangat emansipasi perempuan yang hingga kini tetap relevan dan menginspirasi.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari berbagai penulis yang mencoba menyelami lebih dalam pemikiran Kartini, baik dalam konteks sejarah maupun dalam teropong masa kini. Setiap penulis menghadirkan perspektif yang berbeda: dari semangat perjuangan Kartini untuk pendidikan perempuan di masa kolonial, hingga bagaimana ide-idenya tetap menyala dalam perjuangan perempuan Indonesia modern menembus dunia akademik, ruang publik, ranah kepemimpinan dan pembangunan di berbagai sektor.
Melalui pendidikan, Kartini meyakini bahwa perempuan tidak hanya layak untuk didengar, tetapi juga memiliki hak yang setara untuk menentukan arah hidup dan masa depannya. Pemikiran ini hari ini menjadi semakin penting, ketika kita menyaksikan perempuan Indonesia menapaki berbagai bidang keilmuan dan profesi, namun tetap menghadapi tantangan struktural dan kultural yang kompleks.
Dalam dunia yang terus bergerak cepat, warisan pemikiran Kartini menjadi jangkar moral dan semangat bagi perjuangan kesetaraan. Maka, buku ini tidak hanya hadir sebagai refleksi sejarah, tetapi juga sebagai panggilan untuk meneruskan api perubahan yang telah dinyalakan Kartini untuk generasi penerus.
Kami berharap kumpulan tulisan dalam buku ini dapat menjadi ruang dialog lintas generasi, menggugah kesadaran, serta menumbuhkan kembali semangat Kartini dalam jiwa kita bahwa pendidikan adalah pintu menuju kebebasan, dan perempuan adalah cahaya yang tak seharusnya dipadamkan.
Selamat membaca !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar