Antologi Folklor Bhumi Pati

 

Antologi Folklor Bhumi Pati

Penulis : Ratna Septi Anggrahenie

Tebal : 120 hlm

Ukuran : 14,5 x 20,5 cm

Harga : 60.000

QRCBN : 62-250-7773-362

Sugeng Rahayu Kinasih Waluyo Jati 

Ketika kita berbicara tentang kota Pati, yang terlintas di pikiran kita adalah Gunung Muria, Pegunungan Kendeng, Pantai Laut Utara, batik bakaran, kuningan, kemudian bandeng, kelapa kopyor, atau lezatnya nasi gandul, soto kemiri, bothok yuyu, juga berbagai kuliner khas yang mungkin hanya bisa dijumpai di sini. 

Tapi untuk seorang perupa seperti penulis buku ini, dengan topografi Pati yang unik seperti itu, yang terpikirkan adalah tersedianya bahan untuk art & craft yang melimpah ruah dari berbagai unsur, dan itu gratis. Entah itu bahan dari kayu-kayuan, cangkang kerang, tumbuhan laut, atau bebatuan. 

Pertanyaannya adalah, adakah keterkaitan antara bahan-bahan itu dengan folklor yang ingin Penulis tuangkan di sini? 

Untuk penulis, jawabannya, ADA!!!! 

Karena berawal dari berpetualang hampir di seluruh pelosok Bhumi Pati demi untuk mengumpulkan bahan art & craft itulah, Penulis bertemu dengan beberapa tokoh masyarakat, sesepuh desa, bahkan narasumber-narasumber folklor yang luar biasa. Dari sini, Penulis mulai mengumpulkan berbagai macam dongeng, cerita tutur, asal-usul terjadinya sebuah desa, tradisi atau ritual-ritual sebuah prosesi yang ada di desa-desa, bahkan sastra-sastra lisan yang ternyata banyak bertebaran di Bhumi Pati tercinta ini. Ini yang penulis maksud sebagai keterkaitan antara bahan art & craft dengan folklor. Sekali mendayung, 2 atau 3 pulau terlampaui. Bahan untuk art & craft dapat, folklor asli juga dapat, bahkan langsung dari sumbernya. 

Di buku ini, penulis akan tuliskan kembali catatan-catatan kecil yang berceceran, tentang folklor tersebut, terutama kisah-kisah yang belum pernah terbukukan. Tentu saja, akan ada beberapa kisah yang berasal dari desa yang sama tetapi dengan kisah yang berbeda, karena narasumber dan pemahamannya berbeda. Hal ini bukan merupakan satu kesalahan, melainkan sebuah kekayaan yang bermuara dari kisah tersebut, karena dimaksudkan, bahwa buku ini adalah pelengkap buku buku serupa yang telah ada di Pati. 

Tiada gading yang tak retak, dan sebagai seorang Penulis pemula, tentu hasil tulisan ini masih jauh dari sempurna. Kiranya, mohon sudilah memberikan sedikit saran ataupun kritik membangun, demi menyempurnakannya di masa depan. 

Akhir kata, semoga buku ini mampu melengkapi buku-buku sejenis yang telah ada, dan bisa menjadi referensi untuk pelajar dan masyarakat penggiat seni budaya di Pati bahkan di Indonesia. Untuk itu, sebelumnya Penulis mengucapkan beribu terima kasih. 

Salam Seger Waras.