Antologi Puisi XII-12
Penulis: Kelas XII-12 SMAN 19 SURABAYA
Tebal: 81 halaman
Ukuran: 18 cm x 25,5 cm
Harga: 65.000
QRCBN: 62-250-8847-975
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akhir ini berjudul “Antologi Puisi Kelas XII-12”. Antologi puisi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Haliim Murhandini, S.Pd. Sebagai guru pengempu mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan antologi puisi ini.
Puisi-puisi yang terkumpul dalam antologi ini mewakili berbagai tema yang mencerminkan kehidupan kami sebagai remaja yang sedang berkembang—dari harapan, impian, perjuangan, hingga pencarian makna dalam setiap langkah. Kami berharap bahwa karya-karya ini dapat menyentuh hati pembaca dan memberi refleksi bagi setiap orang yang membaca.
Antologi ini adalah hasil dari kerja keras, kreativitas, dan kerjasama kami sebagai siswa kelas XII-12. Kami menyadari bahwa tanpa dukungan dan bimbingan dari guru-guru yang kami hormati, serta dorongan penuh kasih dari orang tua, karya ini mungkin tidak dapat terwujud dengan sempurna. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka yang telah memberikan dukungan dan inspirasi tanpa henti.
Akhir kata, kami berharap karya ini dapat diterima dengan baik, dan setiap bait puisi yang ada mampu menyentuh hati serta memberi kesan yang mendalam.
Waktu Yang Tepat
Karya: Aditya Hasbi (01)
Ketika matahari mengetuk langit biru
Terbangun aku dari mimpi panjang
Disambut gelapnya kamar
Terbesit dalam pikiran kosong ini
Haruskah aku kembali mengejar mimpi itu?
Dia menjawab
kejarlah angan angan nyata
Apakah itu pilihan terbaik?
Dia menjawab
Hal terbaik ada disaat kau terlelap
Lalu hal apa yang harus kulakukan?
Dia menjawab
Lakukan apa yang memang harus dilakukan
Hal apa yang harus kulakukan?
Aku ingin kembali ke dalam mimpiku
Apakah itu salah?
Dia menjawab
Percayalah mimpi itu tidak akan abadi
Bangunlah.. bangunlah menatap kehidupan nyata
Ambil tas mu.. siapkan jiwamu
Siapkan ilmu untuk landasan hidupmu
Yakinlah semua akan manis pada masanya
Kosong
Karya: Aditya Hasbi (01)
Entah apa yang terbesit dalam pikiran ini
Berapa bait lagi yang harus ku buat
Menyusun kata
Mencari frasa
Percuma,
Jika segala bait hanya melayang
Menjadi serpihan debu di lautan waktu
Sedang hatiku tetap menggengam sepi
Namun tetap saja aku menulis
Meski semua ini hanya akan berlalu
Kosong, bukan karena tak ada
Melainkan terlalu banyak hingga tiada bentuknya
Mungkin memang tak penting
Tapi setidaknya aku mencoba
Meski akhirnya hanya akan terlewat di ingatanmu
Ilmu
Karya: Andrean Ferdiansyah (02)
Kau adalah cahaya penerang
Selalau mebibingku setiap saat
Kau menjadi sumber kekuatanku
Kau yang paling berharga begiku
Di sekolah kau selalu kucari
Pertanyaanku semua terjawab olehmu
Membuatku semakin bijak dan kuat
Kau mendorongku untuk terus maju
Kau adalah kunci kesuksesanku
Waktu
Karya: Andrean Ferdiansyah (02)
Aku adalah aset mu yang sangat berharaga
Setiap detik dariku sangat lah berharga
Dengan adanya aku
Kamu bisa melakukan apa saja
Aku terus berlalau tanpa henti
Tak peduli kamu sedang apa
Aku tak datang dua kali untukmu
Janganlah kamu sia-siakan aku
Hargailah aku selagi ada
Gunakan aku sebaik mungkin
Untuk mencapai impianmu
Tahun Terakhirku
Karya: Angelyra Novia Priyambodo (03)
Kukayuh sepeda usangku
Menembus pekatnya kabut
Yang mulai pudar kala mentari mulai menyapa
Di punggungku tersemat sebuah harapan
Harapan orang tuaku demi masa depanku
Tersungging senyum cerah bapak dan ibu guru di depan gerbang sekolah
Ramah sapanya kepada tiap siswa-siswinya
Tak terasa, inilah tahun terakhirku di sekolah
Tahun terakhir untukku bisa berkumpul bersama teman teman
Sebelum menginjakkan kaki di bangku kuliah
Dengan ini kuucapkan terimakasih dan selamat tinggal
Lukisan Alam
Karya: Angelyra Novia Priyambodo (03)
Di pagi hening penuh cahaya
Mentari bersinar hangatkan bumi
Embun menari di ujung daun
Menyapa dunia dengan kesejukan
Gunung menjulang dengan gagah
Dihiasi kabut yang lembut dan megah
Sungai mengalir dengan riang
Membawa suara yang memenangkan jiwa
Burung-burung melantun melodi
Menyanyikan lagu penuh keceriaan
Alam begitu indah, begitu murni
Anugerah semesta yang abadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar