Teori-Teori Pengembangan Masyarakat Islam
Penulis: Dr. Saifuddin, S. Sos., M.Si., Mubasyaroh, M.Ag., Drs. Akhmad Mundakir, M.Si., Feri Kristianawati, M.A.
Tebal: 177 halaman
Ukuran: 15,4 cm x 23 cm
ISBN: on proses
Sejarah perkembangan pengembangan masyarakat tidak bisa dilepaskan dari pengalaman bangsa Inggris mengembangkan daerah koloni mereka. Istilah pengembangan masyarakat didefinisikan dan diadopsi pada tahun 1948 untuk menggantikan istilah pendidikan (mass education). Model intervensi pengembangan masyarakat mempunyai sejarah yang panjang dan terkait dengan disiplin Ilmu Pendidikan dan Ilmu Kesejahteraan sosial. Di Amerika Serikat, akar dari pengembangan masyarakat, menurut Brokensha dan Hodge, bersumber dari disiplin pendidikan, terutama program perluasan pendidikan di tingkat pedesaan (rural extension program), yang diperkanalkan pada akhir abad ke-18.
Pengembangan masyarakat adalah proses penguatan masyarakat secara aktif dan berkelanjutan berdasarkan prinsip keadilan sosial, yang mengungkapkan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, pertanggungjawaban, kesempatan, pilihan, ikut serta, kerja sama, dan proses belajar yang berkelanjutan.
Secara umum , istilah pengembangan masyarakat atau community development berkaitan dengan penggunaan berbagai pendekatan dan Teknik dalam suatu rpogra, tertentu pada masyarakat lokal, sebagai suatu tindakan yang mengusahakan perpaduan antara bantuan yang berasal dari luar dengan keputusan dan upaya masyarakat lokal yang terorganisir. Pengertian pengembangan yang lain merujuk pada makna lain suatu masyarakat yang berusaha untuk menentukan berbagai kebutuhan atau berbagai tujuan, kemudian mengatur atau menyusun kebutuhan dan tujuan tersebut. Disamping itu juga melaksanakan berbagai tindakan, dengan cara memperluas dan mengembangkan sikap-sikap serta praktek-praktek kooperatif. Istilah ” masyarakat” yang digunakan dalam definisi tersebut menunjukkan kepada dua pengelompokan orang, yaitu (1) keseluruhan orang yang tinggal di suatu daerah geografis, seperti desa, kota atau daerah (2) Kelompok-kelompok orang yang mempunyai minat-minat atau fungsi-fungsi yang sama, misalnya bidang kesejahteraan sosial, pendidikan, agama dsb.
Kata community umumnya digunakan dalam berbagai konteks, (Bauman, 2001), Chile (2007)Mowbray, 1981; Ife, 2002).Pada akhirnya, makna community itu subjektif, artinya apa yang seseorang gunakan untuk menentykan apa yang dimaksud. Oleh karena itu, penting untuk melihat ini sebagai konstelasi dari makna-makna tersebut.
Istilah community pada umumnya dipandang sebagai sesuatu yang bagus, sebagai sesuatu yang bernilai atau sangat diinginkan. Meskipun bisa ada keraguan bahwa community bisa saja atau dapat memberikan penekanan, pandangan negatif ini biasanya tidak sebanding dengan hal yang dihasilkan dari kata community. Kemunculan kata community mengungkapkan reaksi terhadap ancaman yang dirasakan dan kekosongan hidup pada masa kini serta keinginan untuk mendapatkan kepastian dan keamanan yang dibayangkan telah terwujud pada masa lalu. Idealisme masa lalu tentu saja jauh dari kenyataan. Bagi banyak orang, hal ini seperti kerja keras yang tak berujung dan sedikit penghargaan serta ketidakamanan yang terus menerus.
Meskipun demikian, visi dan harapan yang dinyatakan pada idealnya istilah community masih tetap kuat. Hilangnya makna community telah membawa manfaat untuk industrialisasi, mobilitas, dan kekeyaan pada Tingkat di luar mimpi-mimpi dari warga desa, tetapi dalam pikiran modern manfaat ini dibeli dan telah kehilangan sesuatu yang bernilai dalam hal hubungan personal, tanggung jawab kolektif dan kohesi sosial. Kekosongan yang dirasakan dan hilangnya makna dalam kehidupan industri modern atau pascaindustri telah mengakibatkan kerinduan untuk sesuatu yang sebagian besar khayalan, namun tetap menjadi visi dan motivasi yang kuat (Bauman, 2001)
Dengan demikian hilangnya ide community telah menjadi tema yang berulang-ulang dalam sosiologi pada abad ke- 20. Tokoh klasik sosiologi, terutama Tonnies (1955) dan Durkheim (1933), melewati banyak kesulitan untuk melacak adanya penurunan komunitas tradisional dan penggantinya oleh bentuk yang lebih makro, individualis, dan masyrakat yang dangkal (dalam istilah Tonnies, Framgemeinshaft gessellschaft atau Duekheim, dari mechanical solidarity untuk organic solidarity)
Kata community telah memiliki makna lebih dari itu. Salah satu makna yang berkaitan dengan hal itu adalah gagasan koletif. Dengan demikian commmunity berarti orang-orang yang bertindak bersama-sama dalam beberapa cara sebagai+ +sebauh kelompok. Sebuah community tidak hanya berarti sbeuh kumpulan dari individu ; individu tersebut +merupakan bagian dari sesuatu yang lebih besar, yang memiliki makna untuk diri mereka sendiri dan yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar