Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Metodologi Penelitian Komunikasi Islam

 



Metodologi Penelitian Komunikasi Islam

Penulis: Ihya Nur Syamsiani & Silvia Oti Nugraheni

Tebal: 84 halaman

Ukuran: 15,4 cm x 23 cm

ISBN: on proses


Penelitian kuantitatif dilakukan dengan cara yang sistematis dengan alur yang terkontrol, dan berisi fakta empiris, serta analisis yang kritis. Penelitian kuantitatif menekankan cara berpikir yang bertitik tolak dari fakta umum yang ditarik dari realitas objektif. Penelitian ini bekerja dengan angka, yakni datanya berwujud bilangan, seperti berupa nilai, skor, peringkat, frekuensi, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab dugaan penelitian yang bersifat spesifik. Hal ini dilakukan untuk melakukan prediksi bahwa antara satu variable dengan variable lainnya saling memengaruhi.

A.  Definisi Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif, jenis penelitian yang hasil penelitiannya didapat melalui prosedur statistik dan segala cara dari kuantifikasi. Pendekatan kuantitatif menitik beratkan pada fenomena-fenomena yang ada dalam kehidupan masyarakat dengan krakteristik tertentu yang disebut variabel. Dalam pendekatan kuantitatif menganalisis hubungan antarvariabel dengan teori yang objektif. [1]

Penelitian kuantitatif menggunakan pengukuran data kuantitatif dan statistik dengan menggunakan teknik perhitungan ilmiah. Teknik perhitungan dilakukan dengan cara sampel individu atau populasi diminta menjawab sejumlah pertanyaan survei, untuk menentukan frekuensi dan presentase dari tanggapan mereka. Misalnya, dari satu tahun lalu hingga hari ini 250 orang atau 85% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada masa depan mereka sendiri. Dengan demikian, menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang sudah berlaku, 85% dari penemuan dapat dikaitkan dengan seluruh populasi dan sampel yang telah dipilih. Pengambilan data ini disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif. [2]

Penelitian kuantitatif merupakan suatu penyelidikan fenomena sosial yang berasaskan pada pengujian teori yang terdiri dari variabel yang diukur dengan angka dan dikombinasikan dengan teknik statistik untuk mengungkap apakah generalisasi prediktif teori tersebut tepat.[3] Pada umumnya metode dalam penelitian kuantitatif mencakup proses pengumpulan data, analisis data, interprestasi data, serta penulisan hasil-hasil penelitian. Pendekatan kuantitatif diawali dengan jenis data yang akan dijadikan objek penelitian yang secara spesifik yaitu angka atau data. Kemudian, variabel-variabel yang ingin diteliti akan diidentifikasi, dan akan dianalisis secara numerik.

Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, dimana metode ini digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif umumnya dilakukan secara random, proses pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dan analisis datanya bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis penelitian.[4] Metode kuantitatif kerap disebut juga sebagai metode tradisional, positivistik, ilmiah (scientific) dan metode discovery.

Metode kuantitatif disebut metode tradisional, karena telah digunakan dalam kurun waktu yang lama sehingga sudah mentradisi sebagai metode penelitian. Disebut sebagai metode positivistik karena metode ini berasaskan pada filsafat positivisme, dimana penelitiannya dapat di ukur dengan metode yang valid dan terpercaya. Juga dikenal sebagai metode ilmiah (scientific), metode ini menggunakan prinsip dasar ilmiah yaitu, konkret, empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Selain ketiga metode tersebut, metode kuantitatif juga dikenal sebagai metode discovery, metode ini dapat membantu menemukan atau mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi baru.[5]

B.  Karakteristik Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif berlandaskan pada pola berpikir deduktif (rasional-empiris), yang mencoba memahami suatu fenomena, menguji hipotesis, memecahkan, dan membatasi fenomena menjadi lebih terukur. Dengan menggunakan pengukuran yang standar atau menggunakan skala pengukuran data. Penelitian kuantitatif mempunyai karakteristik sebagai berikut.

1.    Penelitian kuantitatif memberikan jawaban atas pertanyaan dengan rancangan yang terstrukur, sesuai dengan kaidah dan sistematika penelitian ilmiah. Rancangan penelitian kuantitatif mencakup fenomena, masalah, perumusan masalah, tujuan, studi pustaka, penelitian terdahulu, instrumen penelitian, populasi dan sampel, serta teknik analisis data semua dikaji secara jelas dan terstruktur dalam penelitian kuantitatif.

2.    Lingkup penelitian kuantitatif cenderung sempit dan terbatas karena penelitian membatasi variabel atau populasi.

3.    Data bersifat kuantitatif, dan dapat dikuantitatifkan melalui pengukuran maupun penghitungan, sehingga data kuantitatif dominan berbentuk angka dari pada kata-kata atau gambar. Data dalam penelitian dapat berupa skala ordinal, nominal, interval, atau rasio.

4.    Penelitian kuantitatif bersifat time series (rangkaian waktu), cross sectional ataupun kombinasi keduanya.

5.    Hipotesis dalam penelitian kuantitatif memberikan dugaan sementara atas pertanyaan dalam instrumen penelitian. Meskipun pada beberapa penelitian kuantitatif tidak ada hipotesis, tetapi tetap memerlukan pertanyaan penelitian untuk menjelaskan deskriptif penelitian.

6.    Penelitian yang menggunakan hipotesis memerlukan alat analisis statistik, baik diferensial maupun inferensial. Menggunakan statistik, peneliti bisa memahami bagaimana suatu variabel berpengaruh atau berkorelasi dengan variabel lain. Peneliti kuantitatif percaya bahwa angka yang diperoleh dari uji statistik dapat dijelaskan dengan tepat.[6]

7.    Penelitian kuantitatif menggunakan sampel yang luas, acak, akurat, dan representatif. Hal ini untuk menunjukkan bahwa hipotesis penelitian benar. Agar hasil penelitian dapat digeneralisasi, pengambilan sampel harus dilakukan dengan teknik yang tepat dan jumlah sampel yang memadai.

8.    Penelitian kuantitatif menganalisis data secara deduktif (rasional- empiris atau top down). Penelitian kuantitatif berupaya untuk menjelaskan sebuah fenomena menggunakan gambaran-gambaran umum untuk menjelaskan fenomena khusus.[7]

9.    Instrumen penelitian harus bisa dipercaya (valid) dan andal (reliabel) dalam proses pengumpulan data. Maka, itu diperlukan tindakan untuk membuat instrumen yang baik.[8]



[1] V. Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian ( Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2023), 39.

[2] M Anis Bachtiar, Metodologi Penelitian Komunikasi Dakwah (Surabaya: digibli.uinsa.co.id), 66.

[3] John W. Cresswell, Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

[4] Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2019).

[5] Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian ( Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015), 19

[6] Ratna Wijayanti Daniar Paramita, dkk, Metode Penelitian Kuantitatif, (Lumajang: Widya Gama Press, 2021), 11.

[7] V. Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian ( Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2023), 40.

[8] Ratna Wijayanti Daniar Paramita, dkk, Metode Penelitian Kuantitatif, (Lumajang: Widya Gama Press, 2021), 12. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640