Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Antropologi Agama - Transformasi Sosial Keagamaan

 


Antropologi Agama - Transformasi Sosial Keagamaan

Penulis: Efa Ida Amaliyah


Tebal: 75 halaman

Ukuran: 14,5 cm x 20,5 cm

Harga: 53.000

ISBN: on proses


Seseorang dapat menemukan sebuah perubahan sosial dengan mengamati, mengetahui, dan menemukan dengan cara pengapatan akan struktur dan institusi suatu perikehidupan tertentu yang ada di masa lalu dan juga melakukan perbandingan dengan susunan dan institusi perkembangannya dengan masa kini. Terdapat dua perubahan dalam masyarakat yaitu statis dan dinamis. Pada prinsipnya, masyarakat statis dan mayarakat dinamis memiliki kemampuan untuk merubah diri sendiri, maksudnya tidak ada masyarakat di dunia yang secara sosial tidak mengalama perubahan.

Gambaran secara global tentang masyarakat Indonesia yang berubah akibat dari tiga kekuatan utama, yaitu teknologi yang lebih hebat, mobilitas yang mengalami peningkatan, dan mediasi yang beragam di seluruh sendi kehidupan, dan tiga kekuatan tersebut menjadi dasar adanya transformasi yang signifikan.

Perubahan sosial merupakan teori utama dalam perspektif sosiologi. Perubahan ini mengambil tempat dalam teori system sosial, interaksionalism simbolik, structural-fungsionalism, dan teori konflik. Perilaku sosial muncul sebagai hasil dari saling memperkuatnya dua pihak yang terlibat dalam perubahan/pertukaran tentang keadilan, keseimbangan, kekuasaan, status, otoritas, kepemimpinan, dan solidaritas yang didasarkan pada analisa perubahan langsung.

Hubungan antara perilaku sosial (mikro dan makro), organisasi, dan lembaga. Hubungan antara elemen-elemen struktur menciptakan proses yang penting yang berkembang dari bagian-bagian interaksi, meskipun demikian elemen tersebut tidak dapat direduksi menjadi ikatan dari individu tersebut.

Perilaku pertukaran sebagai perilaku yang secara eksplisit berorientasi pada tujuan yang dapat dicapai melalui interaksi dengan orang lain Tingkat mikro teori pertukaran Blau merupakan salah satu yang pertama mencoba menerapkan utilitarianisme yang diturunkan dari ekonomi mikro ke dalam perilaku sosial.

Ensiklopedia Internasional Ilmu Sosial (IESS) melihat perubahan sebagai hal penting yang terjadi dalam struktur sosial, pola tindakan dan interaksi dalam masyarakat. Perubahan dapat terjadi dalam norma, nilai, budaya produk dan simbol dalam masyarakat. Definisi lain dari perubahan juga menunjukkan bahwa perubahan dalam struktur dan fungsi sistem sosial. Institusi, pola interaksi, pekerjaan, aktivitas waktu luang, peran, norma dan aspek lain dari masyarakat dapat diubah dari waktu ke waktu sebagai akibat dari proses perubahan sosial itu sendiri. Perubahan terjadi karena adanya dinamika dari tatanan interaksi yang berkelanjutan dari komponen penyusunnya. Konteks budaya dapat harus dilihat sebagai sistem yang dinamis, yang didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang berada dalam hubungan atau koneksi satu sama lain dengan bentuk integritas tertentu, dan yang mengubah statusnya dari waktu ke waktu di bawah pengaruh kekuatan eksternal dan internal.

Perubahan sosial telah merestrukturisasi hampir semua aspek masyarakat, baik dalam bidang sosial budaya, sosial, ekonomi, dan politik. Budaya lebih penting dalam membentuk masyarakat dan individu manusia.

Ada beberapa tipe dalam perubahan sosial dari strukturnya, pertama dari person atau individu yang mengalami perubahan dalam peran dalam strukturnya, contohnya adalah peran perempuan yang mengalami perubahan yang tidak lagi dalam ranah domestic, tetapi sudah mengalami peningkatan dalam ranah public juga bisa berperan. Kedua, perubahan pada bagian struktur sosial yang berhubungan dengan alur kerja masyarakat yang mengalami kemajuan, contohnya adalah adanya perubahan kerja dengan menggunakan alat-alat modern yang sebelumnya menggunakan alat-alat tradisional. Ketiga, perubahan pada fungsi struktur yang dikaitkan dengan fungsi seseorang, misalnya yaitu seorang ibu yang salah satu tugasnya adalah merawat dan mengasuh anak, namun sekarang sudah bisa digantikan dengan adanya sekolah yang full-day untuk belajar sekaligus mengasuh anak. Keempat, perubahan pada hubungan struktur yang berbeda, sebagaimana yang ada dunia pendidikan yang sekarang diharapkan menjadi salah satu solusi dalam menyiapkan dunia usaha, disinilah ada keterkaitan dunia usaha dan pendidikan. Kelima, adanya struktur baru dalam masyarakat karena perilaku masyarakat, sehingga dibutuhkan lembaga atau institusi untuk menjadi problem-solving masyarakat tersebut. 

Ada dua faktor terjadinya perubahan sosial dalam sebuah masyarakat, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah bertambah atau berkurang jumlah penduduk yang disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, penduduk bertambah di suatu wilayah merupakan hal yang lazim terjadi akibat urbanisasi dan transmigrasi. Jumlah penduduk tersebut memunculkan kelas sosial, kultur budaya yang bercampur, dan kekosongan pada suatu wilayah. Kedua, adanya penemuan baru yang berkembang dalam masyarakat, hal ini karena adanya teknologi. Ketiga, munculnya konflik dalam masyarakat karena adanya pertentangan dari berbagai pihak misal dengan adanya perasaan tidak puas terhadap tatanan yang mengakibatkan unsur budaya yang tidak berkembang. Faktor eksternal yang memunculkan perubahan sosial antara lain, pertama adalah adanya pengaruh kebudayaan lain yaitu budaya yang masuk dalam suatu masyarakat yang akhirnya menggeser budaya asli dalam suatu masyarakat. Kedua, adanya peperangan yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi perubahan sosial. Hal ini disebabkan penerimaan terhadap budaya pemenang perang atas pihak yang kalah perang. Ketiga, adanya bencana alam juga mempengaruhi perubahan sosial dalam masyarakat. Hal ini karena lokasi yang terkena bencana akan ditinggalkan dan masyarakat menempati wilayah baru sehingga mereka harus beradaptasi dengan wliayah baru yang ditempatinya dan disinilah terjadi peneyesuaian terhadap budaya baru yang wilayahnya ditempati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640