Penerapan Media pembelajaran MOZAIK
Penulis: Siti Umul Khoiroh, M.Pd. & Abd. Rohman, S.Pd.I.
Tebal: 64 halaman
Ukuran: 14,5 cm x 20,5 cm
Harga: 45.000
QRCBN: 62-250-7146-823
Pendidikan sebagai suatu proses baik berupa pemindahan maupun penyempurnaan akan melibatkan dan mengikut sertakan bermacam – macam komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Pendidikan dilakukan seumur hidup sejak usia dini sampai akhir hayat.
Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya guna mencapai kesejahteraan hidup. Bahkan dalam al-Qur’an Allah telah menyerukan pendidikan seperti dalam surat Al-Mujadilah ayat 11.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قِيلَ لَكُمۡ تَفَسَّحُواْ فِي ٱلۡمَجَٰلِسِ فَٱفۡسَحُواْ يَفۡسَحِ ٱللَّهُ لَكُمۡۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُواْ فَٱنشُزُواْ يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Kemenag, 2020:543)
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan hal yang penting, Allah mengajarkan manusia dengan perantaran baca dan tulis. Di zaman seperti ini pendidikan modal utama untuk manusia dapat menggapai apa yang menjadi tujuan hidup.
Masa kanak – kanak adalah masa dimana potensi – potensi emas bagi perkembangan anak. Usia ini merupakan usia perkembangan dan pertumbuhan yang sangat menentukan perkembangan masa selanjutnya. Berbagai studi yang dilakukan para ahli menyimpulkan bahwa pendidikan anak sejak usia dini dapat memperbaiki prestasi dan meningkatkan produktivitas kerja sama dewasanya.
Berdasarkan undang – undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasioanal berkaitan dengan pendidikan anak usia dini tertulis pada pasal 1 ayat 14 yang berbunyi “ pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan melalui pemberian tugas rangsangan, untuk membantu pertumbuhan serta perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut.” (Mega, 2022:12).
Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden age) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan, masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan enam aspek kemampuan anak yaitu kognitif, fisik motorik, bahasa, seni, sosial emosional, agama dan moral (Nia, 2018:5).
Diantara keenam aspek kemampuan anak di atas, salah satunya adalah kemampuan motorik. Motorik juga merupakan suatu terjemahan dari kata motor yang berarti adalah awal terjadinya suatu gerakan yang dilakukan. Motorik ialah suatu gerak tubuh otak yang menjadi pusat atau kontrol dalam pengendalian gerak tersebut. Motorik merupakan aktivitas yang sangat penting untuk manusia karena dengan melakukan gerakan manusia bisa mencapai atau mewujudkan harapan yang diinginkannya. Perkembangan motorik dibagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan halus (Khadijah, 2022:15).
Gerakan motorik kasar bersifat gerakan tubuh, sedangkan gerakan motorik halus lebih bersifat keterampilan detail. Pada dasarnya perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan syaraf, otot anak ataupun kemampuan kognitifnya. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak (Khadijah, 2022:11).
Motorik halus adalah bentuk koordinasi, ketangkasan, dan kecekatan dalam menggunakan tangan dan jari jemari. Perkembangan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot – otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal. Keterampilan motorik halus atau keterampilan manipulasi seperti menulis, menggambar, memotong, melempar dan menangkap bola serta memainkan benda – benda atau alat – alat mainan.
Pengembangan motorik halus anak jika diberikan stimulasi dengan baik maka akan menghasilkan keterampilan yang akan menjadi kebanggaan lebih untuk dirinya sendiri. Lingkungan teman – temannya pun akan menerimanya denagn baik. Oleh sebab itu, sebaiknya pendidik dan orang tua dapat melihat kesempatan pada usia emas anak yaitu dengan memulai mempelajari berbagai jenis kegiatan dengan dibantu teknik atau metode penunjang yang berhubungan dengan motorik halus anak.
Keterampilan motorik halus anak bukanlah pekerjaan mudah, namun perlu pemilihan beberapa metode, strategi dan media yang sesuai dengan lingkungan dan kondisi anak. Minimnya cara yang dapat dipakai guru untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak dan alat peraga yang kurangmenarik menjadi salah satu penyebab rendahnya kemampuan motorik halus.
Semakin baiknya gerakan motorik halus membuat anak dapat berkeasi, seperti menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar sederhana dan mewarnai, menggunakan klip untuk menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam kertas serta menajamkan pensil dengan rautan pensil. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama.
Ada beberapa indikator perkembangan motorik halus pada anak usia dini yang harus dicapai dalam pembelajaran motorik halus anak usia dini, yakni:
- Menggenggam.
- Menggambar.
- Menulis.
- Meremas kertas.
Untuk meningkatkan motorik halus anak agar dapat berkembang dengan baik dan sempurna perlu dilakukan stimulasi yang terarah dan terpadu, salah satu stimulasi yang tepat diantaranya dengan menggunakan teknik dalam suatu pembelajaran.
Berbagai macam teknik yang sekarang telah ditemukan untuk mengembangkan motorik halus anak, salah satunya dengan menggunakan teknik mozaik. Mozaik adalah sebuah karya seni yang terbuat dari elemen-elemen yang tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk gambar atau desain. Penggunaan teknik mozaik merupakan formula yang dipandang lebih efektif untuk motorik halus anak. Penggunaan teknik mozaik diharapkan dapat mengekpresikan dan mengembangkan bakat, minat dan kreativitasnya, sekaligus mendapatkan pengetahuan dan keterampilan serta mengembangkan sikap dan perilakunya. Selain itu diharapkan guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang mengasikan supaya mendorong anak untuk belajar lebih aktif sehingga memberikan pengalaman belajar yang baru. Dalam metode pembelajaran ini anak dibiasakan untuk memecahkan masalah, bergelut dengan ide–ide dan menemukan sesuatu yang baru sehingga berguna bagi dirinya.
Hal ini membuat penulis merasa tertarik tentang penerapan pembelajaran mozaik agar meningkat keterampilannya dalam aspek motorik halus. Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan perkembangan keterampilan motorik halus anak. Serta bagaimana peran guru dalam memotivasi belajar siswa sehingga penerapan pembelajaran mozaik ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan peningkatan penilaian terhadap perkembangan keterampilan motorik halus anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar