Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Hati yang Terluka

 


Hati yang Terluka

Penulis: Fara Nia Sofiahana

Tebal: 56 halaman

Ukuran: 14,5 cm x 20,5 cm

Harga: 45.000

QRCBN: 62-250-3200-082



Puisi merupakan media pengungkapan rasa. Banyak hal yang mungkin tidak dapat terekspresikan dengan langsung berbicara. Karena, pada dasarnya tidak semua hal dapat diungkapkan. 

Ada beberapa rasa yang justru akan lebih baik dipendam. Maka, setiap curahan luka perlu dituangkan dalam media yang tepat. Tanpa harus menyakiti atau merugikan orang lain.

Antologi ini berisikan luapan emosi, rasa sakit, dan luka yang terpendam. Beragam luka yang berbalut dalam rangkaian kata dengan harap mampu memberikan makna bagi pembaca. 

Penulis berharap, melalui antologi puisi ini pembaca dapat menyelami setiap maknanya. Memaknai kehidupan dengan tepat, meski hati tersayat.

Dunia bukan hanya tentang bahagia. Maka, jika pada suatu masa ada duka kita harus siap berterima.

Salam hangat dari penulis. Semoga kita menjadi manusia yang kuat dan tegar dalam mengarungi kehidupan.

Selamat membaca dan menyelami makna !!!



Daftar Isi

1. Sesal 2

2. Pejuang 4

3. Tangis 6

4. Titipan Tuhan 8

5. Hanya Manusia 10

6. Nihil 12

7. Tulang Rusuk 14

8. Analogi 16

9. Setara 18

10. Sesak 20

11. Runtuh 22

12. Berterima 24

13. Bukan Aku  yang Dahulu 26

14. Berlayar Tanpa Tepi 28

15. Sebatas Harap 30

16. Seharusnya 32

17. Bungkam 34

18. Bukan Cinta 36

19. Sebatas Janji 38

20. Manusia Bodoh 40

21. Cinta yang Salah 42

22. Pada Akhirnya 44

23. Tamparan 46

24. Ujung Penyesalan 48


Sesal

Sesal?

Satu kata

Beribu jawab antre dalam barisannya

Tercipta

bukan untuk diubah

Terwujud

bukan untuk jadi terpuruk

Takdir kah namanya?

Pertemuan yang bermula keindahan

Bermuara pada rasa sakit yang tiada habisnya


Pejuang

Teringat pada empat roda yang melaju

pada gelapnya dunia

Berbatas dengan habisnya malam

Suara rintih

Rasa sakit

Teriring dengan kecemasan

Menemani seiring tujuan

Pejuang tetapi bukan pahlawan

Hanya seorang wanita yang berjuang memberikan kehidupan


Tangis

Terdengar suara tangis

tetapi tidak untuk bersedih

Suara yang kunantikan hadirnya dengan menahan segala luka

Saat seketika azan berkumandang pada dekat telinganya

Saat itu pula kutitipkan sebuah doa pada setiap deret nama


Titipan Tuhan

Jika harus merasa sesal

Aku pun tak apa

Karena pada akhirnya

Titipan-Mu ini begitu indahnya

Dada begitu sesak melihat dunia

Tapi tidak lagi jika aku melihat senyumnya

Bahagiaku bukan lagi tujuan

Tapi kehidupannya adalah impian yang harus aku wujudkan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640