Pembuatan Sabun Antiseptik Herbal Cair, Padat, Dan Transparan
Penulis: Nur Jamilatul Khafidzoh, S.Si. dan Siti Shofiyatun, S.Si.
Tebal: 111 halaman
Ukuran: 14,5 cm x 20,5 cm
Harga: 60.000
QRCBN: 62-250-1473-975
Buku yang berjudul Pembuatan Sabun Antiseptik Herbal Cair, Padat, Dan Transparan ini kami buat agar bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan informasi pengetahuan tentang pembuatan sabun.
Akhir Desember 2019, muncul suatu penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus dan menyerang sistem pernapasan, yaitu SARS-CoV-2 yang juga sering disebut virus Corona. Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina dan saat ini sudah menyebar ke bagian negara lainnya. Covid-19 dapat menyebar melalui partikel-partikel dari bersin atau batuk penderita yang menempel pada objek lain seperti pakaian ataupun alat elektronik dari orang di sekitarnya. Maka dari itu perlu adanya tindakan pencegahan pada penularan Covid-19 ini, salah satunya adalah dengan penggunaan sabun herbal antiseptik.
Sabun merupakan campuran senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak (lemak bisa berasal dari minyak nabati atau lemak hewani) yang berbentuk padat, lunak atau cair dan mempunyai ciri berbusa bila digunakan. Proses yang terjadi pada pembuatan sabun disebut dengan proses saponifikasi yaitu terhidrolisisnya minyak atau lemak menjadi asam lemak dan gliserol dengan menggunakan Natrium Hidroksida (NaOH) atau Kalium Hidroksida (KOH). Sabun yang dalam prosesnya menggunakan NaOH akan menghasilkan produk sabun padat dan keras (hard soap), sedangkan sabun yang dalam prosesnya menggunakan Kalium Hidroksida (KOH) akan menghasilkan produk sabun lunak (soft soap). Sabun cair lebih diminati oleh masyarakat dibandingkan dengan sabun padat karena penggunaannya lebih hemat, lebih praktis, tidak terkontaminasi bakteri, mudah dibawa serta mudah disimpan (Apgar, 2010)
Komponen utama penyusun sabun adalah alkali dan asam lemak. Pemilihan jenis minyak yang akan digunakan merupakan hal yang sangat penting dalam pembuatan sabun karena untuk menghasilkan kualitas sabun yang baik harus menggunakan bahan asam lemak yang baik pula. Bahan baku pembuatan sabun transparan dalam tugas akhir ini adalah VCO yang merupakan minyak yang diproses dari buah kelapa tanpa mengalami pemanasan. VCO banyak digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan sabun karena memiliki struktur molekul minyak yang kecil sehingga mudah diserap, memberikan tekstur yang lembut dan halus pada kulit (Setyoningrum, 2010).
Sabun merupakan pembersih yang dibuat dengan mereaksikan secara kimia antara basa atrium atau basa kalium dan asam lemak yang berasal dari minyak nabati atau lemak hewani yang umumnya ditambahkan zat pewangi atau antiseptik yang digunakan untuk membersihkan tubuh manusia dan tidak membahayakan kesehatan (Standar Nasional Indonesia, 1994).
Sabun dihasilkan melalui reaksi saponifikasi. Reaksi saponifikasi adalah terhidrolisisnya lemak menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa. Kondisi basa diperoleh dari NaOH atau KOH yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun. Asam lemak berikatan dengan natrium atau kalium ini disebut dengan sabun. Sehingga dapat dikatakan pula sabun adalah salah saru garam basa dari berbagai lemak.
Kotoran yang menempel pada kulit umumnya adalah minyak, lemak dan keringat. Zat-zat ini tidak dapat larut dalam air karena sifatnya yang non polar. Sabun digunakan untuk melarutkan kotoran-kotoran pada kulit tersebut. Sabun memiliki gugus non polar yaitu gugus -R yang akan mengikat kotoran, dan gugus -COONa yang akan mengikat air karena sama-sama gugus polar. Kotoran tidak dapat lepas karena terikat pada sabun dan terikat pada air (Winarno, 1992).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar