Perjuangan Istimewa
Penulis: Linah Az-Zahro
Tebal: 380 halaman
Ukuran: 14,5 cm x 20,5 cm
Harga: 120.000
ISBN: 978-602-74740-6-2
SINOPSIS
Perjuangan Istimewa - Tidak akan mengenali betapa istimewa dan berharganya arti dari sebuah perjuangan, kecuali kita yang mau bersungguh-sungguh dalam berusaha mewujudkan suatu impian dan cita-cita. Yang mau mandiri dan bekerja keras mewujudkannya.
Buku ini bercerita tentang ketika seorang gadis miskin bermimpi besar, bagaimana ia berjuang mengejar impiannya, melewati berbagai macam cobaan dan ujian dalam hidupnya dengan ketabahan dan ketegaran hati. Serat akan pembelajaran hidup, penuh hikmah. Kisahnya sangat menginspirasi dan memotivasi sekali.
Kisah awal di mulai dari masa kecil seorang gadis bernama Linah yang terlahir dari keluarga miskin. Bagaimana ia menjalani hidup yang amat sederhana, pas-pasan sehingga ia harus tumbuh menjadi anak yang tangguh dan pekerja keras. Pengorbanan dan perjuangan orang tua untuk mempertahankan agar tetap bisa lanjut sekolah. Suka duka melewati hari bersama seorang sahabat, berusaha untuk menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan berusaha menjadi hamba yang taat kepada Allah.
Harapannya hampir terpenggal, saat Linah ingin melanjutkan sekolahnya ke SMA. ada secercah cahaya dari Tuhan, hingga datanglah pertolongan itu, ada seorang ibu yang membiayai sekolahnya. Namun hanya baru beberapa bulan saja ia menikmati duduk manis di bangku sekolah menengah atas., kedukaan menyelimuti hidupnya. Ibu tercinta pulang ke pangkuan Allah. Duka penuh kesedihan dan rasa haru menyelimuti hatinya, hampir ia terpuruk dan rapuh. Akhirnya ia memutuskan untuk berhenti sekolah.
Dari sinilah awal perjuangnnya dimulai, semenjak kepergian ibu tercinta Linah harus berfikir keras bagaimana untuk bisa menyambung hidup Bapak dan adik-adiknya. Linah memutuskan untuk bekerja merantau ke Jakarta, bekerja keras demi keluarga tercinta. Tekadnya begitu besar, saat ada seorang yang menawari untuk bekerja ke luar negeri ia pun langsung menerimanya, padahal saat itu usianya masih remaja. Tak ada alasan ia untuk menyerah, karena keluarga yang menjerit dalam kesengsaraan Linah pun memutuskan menjadi BMI di negeri Singapura. Tak lama, belum habis masa kontak kerja, ia pulang kembali ke tanah air Indonesia karena nasib buruk yang dialaminya, hampir gagal. Mungkin di katakan gagal.
Tidak. Linah pun kembali bangkit dari kegagalannya. Ia tak pernah kapok dan menyerah untuk terus berjuang demi keluarga tercinta. Saat kabut duka kembali menyelimuti kehidupannya, nenek tercinta yang sangat dekat dengannya kembali pulang ke sisi Allah, menyusul ibu. Kesedihan, ujian cobaan, terus datang bertubi-tubi menghampiri hidupnya. Namun, Linah adalah gadis yang kuat, tabah, sabar dan tegar. Hingga ia menerima dengan ikhlas takdir hidup dari Allah.
Perjuangannya kembali dimulai, ia mengembara ke negeri Taiwan dengan membawa segenggam harapan dan sekarung cita-cita dan mimpi-mimpi besarnya. Di sinilah, perubahan kehidupannya perlahan lebih baik. Dengan bekerja sebagai BMI di Taiwan, ia menemukan hal-hal baru yang tak pernah diduga-duga.
Di negeri Formosa, ia sangat merasakan keajaiban Tuhan itu nyata adanya. Dengan kesibukannnya menjadi BMI, ia pun aktif mengikuti kegiatan-kegiatan sosial lewat via internet. Dari mulai perkenalanya dengan Komunitas Penulis kreatif, karena hobbynya menulis ia pun terjun kedunia kepenulisan.
Linah adalah gadis yang sangat dekat sekali dengan Al-Quran. Kerena kecintaannya terhadap Al-quran, ia ikut bergabung menjadi anggota Komunitas ODOJ (One Day One Juz). Dunia seakan berubah menjadi keceriaan penuh warna pelangi, penuh semangat membara. Dari sini perubahan-perubahan hidupnya mulai lebih baik. Menceritakan bagaimana ia berinteraksi dengan Allah dan Al-Quran. Satu lagi kebahagiaan yang terasa, ketika seorang sahabat menggandeng tangannya untuk mengikuti kelas Super Writer. Ia mulai temukan jati dirinya, ia terus menggali potensi dirinya di dunia kepenulisan. Berbagai event kepenulisan ia ikuti, hingga ia bisa berkarya dan berprestasi. Cita-citanya adalah ingin menjadi penulis.
Akhir dari kisah buku Perjuangan Istimewa ini adalah ketika Linah aksn kembali dari perantauaannya ke tanah air tercinta. Perjuangannya tidak sia-sia, ia kembali ke tanah air membawa perubahan besar pada kehidupannya juga keluarga tercintanya. Keberhasilan dan kesuksesaan dalam berjuang meraih cita-cita dan mimpi-mimpi besarnya. Rasa penuh haru bahagia, dan rasa syukur yang besar kepada Allah yang telah mewujudkan mimpi-mimpinya. Sebuah perjuangan yang sangat istimewa.
PROLOG
Air mata langit menetes. Linangannya semakin deras membasahi bumi. Desiran angin menyapa lembut pada gelap gulita. Malam menjadi kelabu, membekap raga yang pilu. Di dalam gubuk sederhana, aku termenung meratap penuh harap bersama rentetan doa yang terus kulangitkan. Di atas ranjang tempat tidur yang telah reot, dipan-dipan yang sudah keropos, kubebaskan raga tuk melepas lelah.
Tatapanku kosong menerawang jauh ke atap-atap langit kamar. Asaku terbang entah kemana. Aku termangu di pojok sunyi, merenungi nasib hidup dalam kemiskinan. Derita, kesengsaraan, kesulitan juga ikut menyelimuti kehidupanku. Bukan salah ibu mengandung, aku terlahir dari keluarga miskin. Ini adalah garis hidup pemberian Tuhan, yang harus aku terima dengan keikhlasan hati tanpa tawar-menawar.
Legitnya bagai empedu. Ketika rupiah seakan mencekik, ketika masalah-masalah begitu pelik, ketika kesengsaraan terus membelit. Tak ada alur cerita untuk menolak kehendak takdir. Semua berjalan sesuai skenario yang telah dirancang oleh sutradara kehidupan.
Terima! Ya, harus terima. Menjadi lakon Si miskin, bukan berarti aku pasrah terinjak. Tidak. Aku akan bangkit merajut mimpi-mimpi di atas langit sana. Kemiskinan tidak menjadi penghalang bagiku untuk berjuang meraih cita-cita tertinggi. Justru, ini adalah pecut untuk aku bisa melejit lebih tinggi.
Bukan aku satu. Pasti masih banyak di antara lautan manusia di dunia ini yang bernasib sama sepertiku, atau bahkan lebih miskin dari aku. Yang terlantar, terkatung-katung di pinggiran jalan, di bawah jembatan dan di mana-mana. Namun, aku selalu percaya, Allah tidak akan menelantarkan hamba-Nya, pertolongan Allah selalu dekat bagi siapa pun yang yakin terhadap kebesaran dan kasih sayang-Nya. Walaupun aku ditakdirkan menjadi Si miskin, pasti Allah selalu menyelipkan kebahagian di balik penderitaan. Aku beranikan bermimpi besar.
Bagi yang senasib sama denganku, mari sejenak pejamkan mata, redam segala lara, remuk segala hina. Bungkus. Bingkai semua menjadi segumpal asa yang kan terwujud menjadi nyata. Tak perlu sedih, tak perlu menangis, tak perlu menjerit. Sungguh tak perlu! Kita semua punya potensi untuk bisa menggenggam dunia.
Jangan terpuruk karena kemiskinan, jangan rapuh karena keterbatasan, jangan putus asa karena keadaan. Rahmat kasih-Nya akan hadir menghujani jiwa-jiwa yang sabar menjalani takdir kehidupan. Aku meninggalkan sebuah catatan setiap kali aku mendapat kebebasan untuk menggerakan tangan ini menggenggam pena mengukir cerita di atas kertas. Catatan yang menceritakan bahwa orang miskin pun bisa sukses menggapai mimpi. Juga tentang perjalanan hidup dan rentetan kisah di setiap detik waktu yang aku lewati.
“Perjuangan Istimewa” adalah ukiran cerita tentang sebuah perjuangan ketika gadis miskin bermimpi besar. Yah, ini kisahku. Ada banyak inspirasi dan motivasi di sini yang akan aku ceritakan. Tentang bagaimana perjuanganku mengejar cita-cita dan mimpi-mimpi besarku. Tentang bagaimana aku menghadapi segala cobaan dan ujian hidup yang datang bertubi-tubi. Tentang bagaimana aku harus menjadi pribadi yang kuat dan tangguh semirip Wonder Women. Tentang bagaimana aku harus menjadi pejuang yang tahan banting yang tidak kenal kata menyerah.
Buku kisah hidupku ini karya pertamaku tanpa ada adegan romansa percintaan, tanpa kisah tragis telenovela atau romantisme film India. Ini murni tentang sebuah perjuangan hidupku yang ingin aku bagikan untuk sesama yang ingin merasakan betapa berharga dan istimewanya arti dari sebuah perjuangan.
Bukan salah takdir menjadi orang miskin. Namun, ini adalah kehendak kuasa Allah yang mengatur skenario hidupku. Kujalani dan kunikmati setiap alurnya. Mungkin Allah tengah merencanakan sesuatu yang indah untuk hidupku di masa depan sana. Sudah banyak air mata tertumpah, sudah banyak peluh mengalir, sudah berjuta ton lelah terpikul. Ku yakin, perjuangan ini tidak akan sia-sia. Siapa yang berjuang, dialah yang akan keluar sebagai pemenang. Siapa yang menanam, kelak dialah yang akan memanen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar