SAMBONGREJO

 

Seri Laporan Penelitian 

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DESA SAMBONGREJO

“SAMBANG - SAMBUNG – SRAWUNG”

“RAME MAKMUR LAN SEJAHTERA”

Penulis:

Nila Zuliana, Ayu Putri Widiyanti, Nabila Aulia Faradisa, Ami Widiyasari, Khofifatun Nufa, Muhammad Ainur Rofiq, Yaya Musayyada, Tri Diyah Ayu Andini, Thoyyib Zainul Arifin, Eka Agustin, Nor Riska Afrelia Sari, Ai'zzatun Ni'mah, Farid Naufa Musyafi`In, Iis Kumalasari, Siti Nor Azizah, Muhammad Ulil Albab, Dwi Octtary

Editor: Dr. H. Abu Choir, M.A.

QRCBN:

62-250-5822-762

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2023

SINOPSIS BUKU

Desa dapat diistilahkan sebagai kampung, yakni suatu daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota dan dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sebagian besar mata pencahariannya dalam bidang pertanian. Selain itu desa merupakan kumpulan dari beberapa unit pemukiman kecil dengan nama berbeda yang dikenal sebagai kampung, dusun, padukuhan dan lainnya. 

Desa memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan perkotaan. Desa dengan berbagai karakteristik fisik maupun sosial, memperlihatkan adanya kesatuan di antara unsur-unsurnya. Sebagaimana menurut R. Bintarto bahwa wilayah perdesaan merupakan suatu perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomis, politis dan kultural yang terdapat disitu dalam hubungannya dan pengaruh timbal balik dengan daerah-daerah lainnya. 

Suatu daerah dikatakan sebagai desa, karena memiliki beberapa ciri khas yang dapat dibedakan dengan daerah lain di sekitaranya.  Begitu juga dengan Desa Sambongrejo memiliki ciri khas dan beragam tradisi yang berbeda dari desa lainnya. Lalu apa saja karakteristik, keragamaan budaya, potensi desa, maupun ciri khas Desa Sambongrejo dari desa lainnya? dan bagaimana perwujudan geografis yang ada di Desa Sambongrejo? 

Melalui buku ini penulis mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait apa saja  yang penulis ketahui tentang Desa Sambongrejo selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi, dimana mahasiswa memiliki kewajiban untuk turut serta memberikan ide maupun gagasan dalam mengembangkan masyarakat. 

Pendampingan kepada Masyarakat juga bertujuan untuk mengajarkan mahasiswa menumbuhkan kepedulian, dan mengembangkan potensi mahasiswa sesuai bidang keilmuannya ke arah peningkatan kemampuan dan profesinya yang dilaksanakan baik secara mandiri maupun kolektif sesuai dengan bidang yang mencakup, diantaranya bidang sosial, keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan hukum.