Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Menjawab Tantangan Generasi Millenial dengan Gerakan #LiterasiDigital

 

(Sumber: Unsplash)


Menjawab Tantangan Generasi Millenial dengan  Gerakan #LiterasiDigital

Oleh Fathunnajih

 Dibukukan dalam buku berjudul Literasi Digital 



Perkembangan teknologi menjadi sarana akselerasi dalam interaksi antar manusia. Tentunya tidak terlepas dari peran jaringan internet dan media sosial. Di sisi lain, perkembangan teknologi menjadi tantangan bagi kehidupan di era millenial, termasuk di dalam aspek sosial budaya. Banyaknya akses informasi dari segala penjuru dengan nilai validitas yang minim meningkatkan potensi lunturnya nilai-nilai bangsa. Meningkatnya kecepatan teknologi sebanding dengan mudahnya kebudayaan asing masuk ke Indonesia. Sangat disayangkan banyak warga Indonesia yang senang dengan kebudayaan asing dibandingkan budaya bangsa Indonesia, mulai dari fashion, pergaulan, gaya berbicara, dan lain sebagainya. Hal tersebut menyebabkan degredasi cinta terhadap negara dan mengancam nilai serta pengetahuan mengenai wawasan kebangsaan.

 Bijak dalam penggunaan teknologi adalah solusi dalam mengarungi era digital. Seperti apa bentuk bijak dalam menggunakan teknologi? Tentunya setiap individu memiliki argumen masing-masing, namun tidak dapat dipungkiri pemahaman mengenai digital literasi sangat berpengaruh dalam menentukan pola pikir generasi millenial. Menurut (Rila Setyaningsih dkk, 2019) literasi digital dapat disebut sebagai kemampuan seseorang dalam mendayagunakan teknologi sebagai media komunikasi untuk melapih hubungan dengan orang lain, Selain itu literasi digital dapat dijadikan media untuk mengakses, mendayagunakan dan memproses informasi untuk mendapatkan pengetahuan baru. Menurut Hague & Payton dalam (Bristol: Futurelab, 2010) menjelaskan bahwasannya literasi digital merupakan kemampuan untuk mengimplementasikan kecakapan fungsional pada perangkat digital. Hal ini meningkatkan kemampuan seseorang untuk menemukan dan memilih informasi, berpikir kritis, berkreativitas, berkolaborasi bersama orang lain, berkomunikasi secara efektif, dan tetap menghiraukan keamanan elektronik serta konteks sosial-budaya yang berkembang. Dalam aspek pendidikan, kemampuan literasi digital berperan dalam mengembangkan pengetahuan seseorang mengenai materi pelajaran tertentu dengan mendorong rasa ingin tahu dan kreativitas yang dimiliki siswa disimpulkan bahwa literasi digital adalah kecakapan seseorang ketika mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi.

Literasi digital merupakan suatu akar dalam meluruskan jalan perkembangan teknologi. Penerapan literasi di dalam sosial media ibarat obat bagi dunia digital yang sudah didominasi dengan tingkat validitas rendah. Menurut (Mustofa1 B, dkk, 2019) pembiasaan litereasi digital seyogyanya terstruktur dan dimulai sedini mungkin. Bagaimana timeline pembiasaan literasi digital seseorang?

1)        Gerakan literasi digital dimulai dari keluarga

Keluarga merupakan fasilitator pertama bagi anak dalam membentuk masa depannya.  Diperlukan strategi dalam menguatkan kapasitas fasilitator, sumber belajar dan perluasan akses sumber belajar.

2)        Literasi digital dalam gerakan literasi sekolah

Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan yaitu kondisi lingkungan yang ramah literasi, upaya lingkungan afektif dalam membentuk interaksi literat, serta upaya sekolah membentuk lingkungan akademik yang literat.

3)        Gerakan literasi digital di masyarakat

Dalam menentukan sasaran literasi digital serta strategi di masyarakat, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu yang melatih media digital serta penggunaannya secara bijaksana, improviasai bahan literatur hukum dan etika dalam penggunaan media digital.

Literasi digital perlu didukung sebagai tatacara pembelajaran, yang masuk dalam sistem kurikulum, atau setidaknya terhubung dengan sistem belajar-mengajar. Di dalam sekolah saat ini sudah banyak gerakan yang mendukung berjalannya gerakan literasi digital, salah satu sekolah yang telah menerapkan gerakan tersebut adalah SMA Negeri 1 Kebumen.

Doc photo : Arsip SMA N 1 Kebumen dalam mendukung “Gerakan Literasi Digital” terangkum pada kegiatan penyuluhan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM)

Selain melalui lembaga pembelajaran, promosi literasi digital juga perlu melibatkan kelompok kreatif dan organisasi masyarakat berakar pendidikan yang bisa menyalurkan ide, memperbanyak keahlian dan memilih gerakan masif untuk cerdas dalam bersosial media. Oleh karena itu, gerakan literasi digital perlu dukungan dari segala aspek, baik itu keluarga, sekolah maupun masyarakat luas. Dengan demikian akan tercipta generasi yang melek dan kritis dalam menanggapi informasi dengan menerapkan gerakan #LiterasiDigital.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640