Menjawab Tantangan Generasi Millenial dengan Gerakan #LiterasiDigital
Oleh Fathunnajih
Dibukukan dalam buku berjudul Literasi Digital
Perkembangan
teknologi menjadi sarana akselerasi
dalam interaksi antar manusia. Tentunya tidak terlepas dari peran jaringan internet
dan media sosial. Di sisi lain, perkembangan teknologi menjadi tantangan
bagi kehidupan di era millenial,
termasuk di dalam aspek sosial budaya.
Banyaknya akses informasi dari segala penjuru dengan nilai validitas yang minim meningkatkan potensi
lunturnya nilai-nilai bangsa. Meningkatnya kecepatan teknologi sebanding dengan
mudahnya kebudayaan asing masuk ke Indonesia. Sangat disayangkan banyak warga
Indonesia yang senang dengan kebudayaan asing dibandingkan budaya bangsa
Indonesia, mulai dari fashion, pergaulan, gaya berbicara, dan lain
sebagainya. Hal tersebut menyebabkan degredasi
cinta terhadap negara dan mengancam nilai serta pengetahuan mengenai wawasan
kebangsaan.
Bijak dalam penggunaan teknologi adalah solusi dalam mengarungi era digital. Seperti apa bentuk bijak dalam menggunakan teknologi? Tentunya setiap individu memiliki argumen masing-masing, namun tidak dapat dipungkiri pemahaman mengenai digital literasi sangat berpengaruh dalam menentukan pola pikir generasi millenial. Menurut (Rila Setyaningsih dkk, 2019) literasi digital dapat disebut sebagai kemampuan seseorang dalam mendayagunakan teknologi sebagai media komunikasi untuk melapih hubungan dengan orang lain, Selain itu literasi digital dapat dijadikan media untuk mengakses, mendayagunakan dan memproses informasi untuk mendapatkan pengetahuan baru. Menurut Hague & Payton dalam (Bristol: Futurelab, 2010) menjelaskan bahwasannya literasi digital merupakan kemampuan untuk mengimplementasikan kecakapan fungsional pada perangkat digital. Hal ini meningkatkan kemampuan seseorang untuk menemukan dan memilih informasi, berpikir kritis, berkreativitas, berkolaborasi bersama orang lain, berkomunikasi secara efektif, dan tetap menghiraukan keamanan elektronik serta konteks sosial-budaya yang berkembang. Dalam aspek pendidikan, kemampuan literasi digital berperan dalam mengembangkan pengetahuan seseorang mengenai materi pelajaran tertentu dengan mendorong rasa ingin tahu dan kreativitas yang dimiliki siswa disimpulkan bahwa literasi digital adalah kecakapan seseorang ketika mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi.
Literasi
digital merupakan suatu akar dalam meluruskan jalan perkembangan teknologi.
Penerapan literasi di dalam sosial media ibarat obat bagi dunia digital yang
sudah didominasi dengan tingkat validitas rendah. Menurut (Mustofa1 B, dkk,
2019) pembiasaan litereasi digital seyogyanya terstruktur dan dimulai sedini
mungkin. Bagaimana timeline pembiasaan literasi digital seseorang?
1)
Gerakan literasi digital dimulai dari keluarga
Keluarga
merupakan fasilitator pertama bagi anak dalam membentuk masa depannya. Diperlukan strategi dalam menguatkan
kapasitas fasilitator, sumber belajar dan perluasan akses sumber belajar.
2)
Literasi digital dalam gerakan literasi sekolah
Terdapat tiga
hal yang harus diperhatikan yaitu kondisi lingkungan yang ramah literasi, upaya
lingkungan afektif dalam membentuk interaksi literat, serta upaya sekolah membentuk
lingkungan akademik yang literat.
3)
Gerakan literasi digital di masyarakat
Dalam menentukan
sasaran literasi digital serta strategi di masyarakat, terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan yaitu yang melatih media digital serta penggunaannya
secara bijaksana, improviasai bahan literatur hukum dan etika dalam penggunaan media
digital.
Literasi
digital perlu didukung sebagai tatacara pembelajaran, yang masuk dalam sistem
kurikulum, atau setidaknya terhubung dengan sistem belajar-mengajar. Di dalam
sekolah saat ini sudah banyak gerakan yang mendukung berjalannya gerakan
literasi digital, salah satu sekolah yang telah menerapkan gerakan tersebut
adalah SMA Negeri 1 Kebumen.
Selain melalui lembaga pembelajaran, promosi literasi digital juga perlu melibatkan kelompok kreatif dan organisasi masyarakat berakar pendidikan yang bisa menyalurkan ide, memperbanyak keahlian dan memilih gerakan masif untuk cerdas dalam bersosial media. Oleh karena itu, gerakan literasi digital perlu dukungan dari segala aspek, baik itu keluarga, sekolah maupun masyarakat luas. Dengan demikian akan tercipta generasi yang melek dan kritis dalam menanggapi informasi dengan menerapkan gerakan #LiterasiDigital.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar