Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Mengungkap Positifnya Pengaruh Literasi Digital pada Psikologis Anak sebagai Pengguna Internet

 

(Sumber: Unsplash) 


Mengungkap Positifnya Pengaruh Literasi Digital pada Psikologis Anak sebagai Pengguna Internet

Oleh Cindy Giovani Yuselly

 Dibukukan dalam buku berjudul Literasi Digital  



Perkembangan teknologi semakin pesat, era digital semakin di depan. Penggunaan internet hampir tidak terlepaskan dari semua orang, baik dalam mengakses informasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Tiada hari tanpa akses digital di mana pun dan kapan pun orang tersebut ingin melakukannya. Era yang serba perkembangannya berputar terlalu cepat seakan mencoba melampaui kilatnya cahaya. Survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) menunjukkan bahwa di tahun 2023 ini Indonesia memiliki pengguna internet tembus sampai 215 juta orang. Hasil ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengguna 2,67% dari tahun sebelumnya sebanyak 210,03 juta pengguna (APJII, 2023). Dengan kata lain, perkembangan teknologi yang terjadi di negara ini membuat penggunanya semakin pesat untuk merasakan manfaat arus perkembangan internet secara positif maupun negatif.

            Mengenai perkembangan internet yang punya dua arah, positif dan negatif. Hal tersebut tidak akan terlepaskan sampai kapanpun, sehingga membuat penggunanya harus memilah setiap informasi yang ada. Pemilahan informasi membuat seseorang setidaknya dapat membedakan dan mengenali informasi yang bermanfaat bagi mereka atau malah jadi sumber keburukan yang harus dihindari. Bisa dikatakan pengertian literasi digital adalah kemampuan seseorang yang dibutuhkan dalam mencoba memahami, menilai, mengatur, menganalisis, dan mengevaluasi ketika menggunakan teknologi digital. Literasi yang baik akan terhindar dari segala dampak buruk yang mengakibatkan gangguan psikologis seseorang, khususnya anak dan remaja. Jika literasi seorang individu buruk disertai kematangan emosi yang belum stabil, maka akan cenderung menerima informasi secara utuh tanpa mencari tahu kebenaran informasi tersebut (Pratiwi & Pritanova,  2017).

            Menelusuri dampak positif literasi digital, secara psikologis berteori bahwa jika seorang anak diberikan pendidikan tersebut akan membuatnya lebih cerdas secara psikologi, bahasa, kognitif, emosional, sosial, akademik, dan kritis. Semua hal itu bisa dirasakan dengan catatan harus didampingi oleh orang tua dengan baik (Lindriany et al., 2022). Misalnya, orang tua diharuskan melatih kecerdasan dasar anak secara psikologis, kognitif, bahasa emosional, dan kritis. Selanjutnya, orang tua harus menjadikan internet sebagai sumber akses belajar yang positif bagi anak dengan dibekali kecakapan wawasan dan pengetahuan untuk memilah informasi yang dibutuhkan. Setidaknya anak-anak bisa memahami literasi digital sebagai sarana pendidikan yang menyenangkan dalam menggunakan internet. Poin yang paling terpenting adalah keseriusan orang tua dalam memahami literasi digital untuk perkembangan psikologis anak supaya berjalan dengan baik. Bahkan, pada remaja pada penelitian Prihatini dan Muhid (2021) menunjukkan bahwa literasi digital dapat meningkatkan kemampuan karakter positif untuk memudahkan pemahaman berpikir dan pemikiran kritis mengenai suatu makna dari informasi internet yang didapatkan.

            Adapun bagi individu yang mengetahui fungsi literasi digital dengan baik, mereka akan lebih mengenal mana data pribadi yang harus benar dijadikan privasi dan mana yang tidak. Data pribadi yang dijaga dengan baik disebabkan individu paham literasi digital. Dengan pemahaman literasi digital yang baik, anak-anak maupun remaja terhindar dari kebocoran data pribadi, perundungan internet, sampai korban kejahatan (Dewi Bunga et al., 2022). Sekarang segala macam identitas pribadi dan informasi yang memuat perilaku seseorang menjadi sasaran keuntungan yang dapat dijadikan jual data ilegal oleh orang tidak bertanggung jawab. Sehingga, bagi anak-anak yang paham literasi akan menjaga data lebih ketat untuk keamanan privasi dan demi kenyamanan hidup mereka tanpa diganggu orang asing.

         Jadi, bisa kita simpulkan bahwa pengaruh positif literasi digital saling bersinggungan dengan psikologis anak. Anak-anak yang paham literasi bukan hanya merasakan dampak perkembangan psikologi positif, melainkan merasakan dampak memilah informasi dan menjaga data privasi diri sendiri agar tidak disalahgunakan. Namun, segala manfaat ini harus dilakukan usaha yang baik atas keseriusan orang tua dalam mendidik anak, bekerjasama dengan sekolah dalam memilah informasi internet yang baik, juga bekal wawasan dan kecakapan internet yang baik.








PROFIL PENULIS

          Cindy Giovani Yuselly, seorang wanita yang lahir di Palembang pada tanggal 3 April 1999 dari orang tua yang sama-sama berasal dari Sumatera selatan. Saat ini, penulis mendalami ilmu Psikologi. Hobi penulis adalah bermain game, menulis, dan travelling. Penulis pernah menuliskan karya seperti Buku Antologi Bangku Sekolah, Kumpulan Esai Kartini, Cerita bersambung Volare Angel, dan beberapa artikel ilmiah dan redaksi di Jendela Psikologia. Penulis menyukai tulisan mengenai fiksi, kesehatan, pengetahuan, dan strategi. Penulis memiliki Instagram/Wattpad: Sereniaalba1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640