Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Kritikalitas dalam Literasi Digital: Membaca dan Menulis di Era Informasi

 

(Sumber: Unsplash)



Kritikalitas dalam Literasi Digital: Membaca dan Menulis di Era Informasi

Oleh Fery Vendi Wardana

 Dibukukan dalam buku berjudul Literasi Digital 



        Kemampuan membaca dan menulis secara kritis semakin krusial di era digital saat ini, mengingat informasi dapat diakses dengan mudah melalui internet dan media sosial, dan seringkali informasi yang dipublikasikan belum diverifikasi kebenarannya. Menurut penelitian We Are Social dalam Digital Report 2021, bahwa 54% masyarakat Indonesia tidak memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya di media sosial. Oleh karena itu, literasi digital sangat penting dalam membantu kita memahami konteks informasi dan menyaring informasi yang kita terima. Keterampilan membaca kritis dan menulis kritis menjadi sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kita dapat memahami dan mengevaluasi informasi dengan akurat, serta menyampaikan informasi dengan cara yang jelas dan terstruktur. Menurut Hilbert & López, (2011), bahwa literasi digital adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, menggunakan, dan mengevaluasi informasi dalam bentuk digital dengan cara yang bijak dan tepat. Di era informasi digital yang semakin berkembang, kritikalitas dalam literasi digital menjadi penting dalam menghadapi jumlah informasi yang semakin meningkat. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membawa dampak yang signifikan dalam kehidupan kita, terutama dalam mengakses informasi. Meskipun teknologi semakin canggih, risiko terhadap literasi digital juga semakin meningkat, terutama dalam kemampuan membaca dan menulis secara kritis. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh APPI pada tahun 2021, hanya sekitar 20% dari 2.000 responden yang memiliki kemampuan menulis kritis yang baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperkuat literasi digital dalam menghadapi era informasi yang semakin kompleks ini. Kritikalitas dalam literasi digital di era informasi digital sangat penting dalam mengembangkan kemampuan membaca dan menulis kritis.

            Keterampilan membaca dan menulis kritis di era informasi digital bisa ditingkatkan dengan cara yang beragam. Salah satunya adalah melalui pendidikan formal di sekolah dan perguruan tinggi yang dapat memberikan dasar yang kuat. Selain itu, teknologi dan media sosial dapat dimanfaatkan untuk mencari dan memverifikasi informasi, serta berbagi informasi dan memperoleh umpan balik dari audiens. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan teknologi dan media sosial juga berpotensi memperburuk keaslian informasi, sehingga penting untuk selalu memverifikasi informasi dan mempertimbangkan sumbernya.

     Penting untuk mengembangkan keterampilan pemikiran kritis dalam literasi digital untuk memperkuat keterampilan membaca dan menulis kritis yang masih menjadi tantangan bagi banyak orang. Menurut survei Pew Research Center (2019), bahwa hanya 33% responden yang merasa percaya diri dalam mengevaluasi kebenaran dan keandalan informasi di media sosial. Keterampilan pemikiran kritis dapat membantu dalam mengevaluasi informasi secara obyektif dan sistematis, serta membantu dalam mengembangkan argumentasi yang kuat dalam menulis. Oleh karena itu, kritikalitas dalam membaca dan menulis di era digital sangatlah penting.

Dalam mengembangkan kritikalitas dalam literasi digital, terdapat beberapa cara seperti memverifikasi sumber informasi, memilih informasi yang tepat, membaca dan menulis dengan kritis. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang kurang memiliki keterampilan membaca dan menulis secara kritis dalam mengolah informasi digital. Kemampuan membaca dan menulis dengan kritis sangatlah penting untuk menghadapi jumlah informasi yang semakin meningkat di era digital. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan literasi digital dalam keterampilan membaca dan menulis secara kritis bagi masyarakat.

     Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu memperkuat pendidikan literasi digital dengan mengadakan pelatihan dan seminar serta mengembangkan media edukasi untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keterampilan membaca dan menulis secara kritis di era informasi digital. Menurut penelitian PPTIK Universitas Indonesia tahun 2019,  sekitar 75% remaja Indonesia berusia 13-17 tahun memiliki akses internet dan lebih dari 50% dari mereka mengakses internet setiap hari. Namun, hanya sekitar 22% dari mereka yang memiliki kemampuan membaca kritis dan 16% kemampuan menulis kritis yang baik. Kurangnya keterampilan membaca dan menulis kritis dapat menyebabkan masyarakat mudah terpengaruh oleh informasi palsu dan kesulitan memilah informasi yang benar dan akurat.

         Disimpulkan bahwa keterampilan membaca dan menulis kritis semakin penting di era digital. Literasi digital penting untuk memahami informasi, sedangkan keterampilan membaca dan menulis kritis membantu mengevaluasi informasi dengan sistematis. Upaya meningkatkan keterampilan tersebut yaitu dengan memanfaatkan pendidikan formal, teknologi, media sosial, dan keterampilan pemikiran kritis. Kritikalitas dalam literasi digital menjadi sangat penting untuk menghadapi jumlah informasi yang semakin meningkat. Meskipun meningkatkan literasi digital di Indonesia tidaklah mudah, dengan pendidikan, pelatihan, dan kesadaran masyarakat yang meningkat, kita bisa menguatkan keterampilan membaca dan menulis kritis. Tantangan kurangnya kemampuan membaca dan menulis kritis di kalangan remaja dan pengguna internet di Indonesia perlu diatasi dengan upaya meningkatkan literasi digital, terutama untuk menghadapi informasi palsu di era informasi digital saat ini.

Baca juga: Menjawab Tantangan Generasi Millenial dengan Gerakan #LiterasiDigital



Profil Penulis




       Fery Vendi Wardana, lahir pada tanggal 01 Januari 2002 di Sukoharjo, Jawa Tengah. Tercatat sebagai mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang. Jejak bisa ditemukan di akun instagram @fery_vend dan @wardanaferyvendi dan no Hp. 081229708148. Mempunyai motto hidup "Kita coba saja dulu walaupun terlihat mustahil, siapa tahu berhasil, nasib orang tidak ada yang bisa memprediksi".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640