Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Aplikasi LIDI (Literasi Digital) sebagai Upaya Pembiasaan Budaya Literasi pada Generasi Muda untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045

 

(Sumber: Unsplash)

Aplikasi LIDI (Literasi Digital) sebagai Upaya Pembiasaan Budaya Literasi pada Generasi Muda untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045

Oleh Nanda Zahra Helga Ivana

  Dibukukan dalam buku berjudul Literasi Digital 



  Untuk memenuhi tolak ukur negara maju. Onsetnya tidak tiba-tiba. Kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas adalah salah satu faktornya. Hal ini disampaikan oleh Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia di tahun 2020. Berdasarkan data BPS tahun 2020, Mayoritas Penduduk Indonesia didominasi generasi milenial (25,1%) dan Generasi Z (27,94%). Sebagian besar penduduk Indonesia saat ini masih bersekolah di SD hingga SMA. Diproyeksikan pada tahun 2045, 70% penduduk memasuki usia kerja dan 30% memasuki usia pensiun atau lebih muda. Dengan proyeksi Visi Indonesia Emas Maju, Indonesia memiliki bonus demografi pada tahun 2045 nanti dan harus disikapi dengan baik agar kedepannya tidak terjadi bencana demografi seperti kesenjangan dan pengangguran.

  Salah satu upaya mewujudkan generasi emas yaitu dengan peningkatan mutu pendidikan diperlukan upaya peningkatan literasi pada pelajar (Siti Wahyuni, 2017). Sayangnya, budaya baca di Indonesia masih menjadi suatu andai-andai belaka. Keterampilan membaca siswa Indonesia mendapat peringkat ke-69 dari 76 negara dalam program evaluasi siswa internasional PISA 2015. Pada saat kasus Covid-19 mulai melanda Indonesia pada Maret 2020. Pemerintah mengharuskan kegiatan belajar mengajar disekolah diliburkan dan dilakukan di rumah secara daring. Sekolah yang seharusnya wadah pembiasaan budaya baca malah menjadi tidak efektif karena pandemi Covid-19.

  Teknologi sudah semakin maju memberikan kemudahan untuk mengakses semua bentuk informasi dimana saja dan kapan saja (Safitral, 2018). Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) telah melakukan riset terhadap jumlah pengguna internet di Indonesia yang meningkat menjadi 196,7 juta. Jika dibandingkan dengan tahun 2018, angka meningkat sebesar 23,5 juta. Menggabungkan faktor-faktor ini dalam konteks kemajuan digital berarti dapat memanfaatkan media yang sudah ada dengan sebaik-baiknya dan paling inovatif untuk mendidik generasi berikutnya.

  Saat ini gadget merupakan alat yang sangat dekat dengan generasi muda, oleh karena itu sebagai mahasiswa yang melek teknologi dan terbuka akan perubahan untuk mendukung budaya literasi di sekolah. Untuk meningkatkan minat baca, hadirlah aplikasi LIDI (Literasi Digital). Aplikasi yang praktis dan terdapat program literasi dengan berbagai macam buku online seperti: carita sains, majalah, ilmiah, fiksi, dan berita terkini. Aplikasi ini juga terdapat fitur untuk mengetahui jumlah buku yang sudah dibaca dan motivasi yang bisa meningkatkan minat membaca siswa.

  Selain fitur membaca, aplikasi ini juga mempunyai fitur menulis ulasan dan resume buku yang bisa membantu siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan menulis sehingga dapat mengekspresikan emosi dan proses kognitif untuk mengorganisasikan ide-idenya setelah membaca. Guru juga dapat membaca serta memberikan umpan balik terhadap ulasan siswa dan siswa dapat memberikan tanggapan balik. Sehingga bentuk umpan balik ini dapat media diskusi dua arah yang sangat membantu pemahaman serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu, pada aplikasi ini dikembangkan agar menjadi interaktif dengan menambahkan fitur chat grup yang dapat digunakan siswa untuk berdiskusi.

  Dalam pengembangan aplikasi diperlukan dukungan dari berbagai elemen seperti guru, orangtua, sekolah, masyarakat, bahkan pengguna sendiri. Guru berperan dengan memperhatikan peserta didik secara berkala dan tetap menjaga respons baik dengan siswa agar siswa tidak menjadi bosan. Orang tua turut berperan aktif dalam mengawasi kegiatan membaca anak selama di rumah. Sebagai agen sosialisasi, komunitas secara aktif bekerja untuk menyebarkan berita tentang aplikasi ini dan mendorong lebih banyak orang untuk menggunakannya. Selain itu, penerapan aplikasi secara konsisten dan teratur yang didukung oleh kebijakan dan dukungan pemerintah akan meningkatkan budaya membaca di kalangan generasi muda.

  Di negara seperti Indonesia yang proses pendidikannya bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi, aplikasi ini diharapkan dapat membantu menyongsong generasi emas Indonesia tahun 2045 dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

  Untuk menciptakan budaya literasi di industri 4.0, generasi penerus harus mengemas informasi dengan cara yang menarik dan mudah dibaca. Cerita dan gambar dapat digunakan untuk mengilustrasikan informasi. Dua generasi muda Indonesia telah melakukannya dengan media webtoon. Langkah pertama dalam menumbuhkan budaya literasi adalah mendapatkan pemahaman tentang bagaimana orang-orang di wilayah tertentu memperoleh informasi dan jenis konten apa yang menurut mereka paling menarik di platform digital.

  Memiliki ide-ide baru dalam mengemas sesuatu agar lebih mudah diterima oleh masyarakat, memberi nilai tambah, dan memiliki pengaruh bagi masyarakat di masa depan sangat penting untuk menyesuaikan diri dengan keadaan zaman.


Profil Penulis

  Lahir di Karawang, 5 April 2004 merupakan alumni SMAN 1 Klari dan aktif sebagai mahasiswa Jurusan Kebidanan di Poltekkes Kemenkes Bandung. Sejak SD, ia aktif Paskibra dan sering menjadi MC ketika upacara senin. Waktu SMP, aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler sastra, pernah juara 1 lomba Pidato, dan menjabat Wakil Ketua OSIS. Ketika SMA, ia mengikuti PMR dan English Club. Pada berbagai organisasi inilah ia terlatih mentalnya untuk dewasa dan disiplin. Saat ini aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti: anggota minat bakat BEM-KM dan Sekretaris Umum BPMJ. Kritik dan saran dapat dikirimkan ke nandanandazahra02@gmail.com atau Instagram: @nandazahra_05.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640