Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Almaulidy Qalbi Farabi - Karya Aufa Nasihat Innisa

 

(Sumber: Unsplash)



Almaulidy Qalbi Farabi

Karya: Aufa Nasihat Innisa


Teruntuk seorang insan yang telah menjadi fokus utama dalam lembaran episode ini. Diri ini pernah menanti sekelibat pertemuan meski hanya sekedar sapa yang kau tuturkan. Maaf jika diriku terlalu membeku dalam jeruji masa laluku. Sungguh, begitu berat Palung Atma menyimpan sesak tak terukir. Diriku pun tak tahu mengapa, mengapa jeruji itu begitu kuat menjeratku.

Perlahan, tapi pasti. Seumpama semburat Sang mentari pagi yang menelisik. Engkau berhasil melelehkan jeruji masa lalu itu. Aku tak tahu pasti, sejak kali pertama kedatanganmu, untuk menjadi tokoh utama dalam ceritaku, apakah engkau seperti halnya yang terungkap? Apakah itu benar-benar seperti yang kau utarakan? Atau semua ini hanya ilusiku seperti dalam episode-episode sebelumnya?

 Di ambang ilusi, sebuah episode yang jejaknya telah melekat abadi. Akankah ilusi itu kan tetap terambang dalam balutannya? Atau tenggelam dalam gelapnya dasar lautan penuh misteri? Atau bahkan melebur di dalamnya menjelma ataupun menyatu dalam setiap penjuru. Penuh misteri bukan?

Tak apa ...

Meski misteri selalu saja menyelimuti, kejutan Sang Ilahi selalu jauh lebih baik dari apa pun.

Wahai seorang insan yang telah menjadi tokoh utama dalam lembaran ini. Tahukah dirimu, saat ini, di tempat ini... Seperti halnya melihat bayangmu ketika kali pertama bertegur sapa, ketika kali pertama lembutnya lisanmu berbisik. Aku tak tahu, apakah dirimu pun singgah di sini? Ataukah hal itu memang demikian? Sama seperti di tempat di mana engkau tumbuh dan mekar?

Bukan inginku untuk memupuk harap. Bukan pula harap yang telah tumbuh dengan subur dalam sudut ini. Tak apa jika sudut ini menjadi begitu indah, namun tak bisa menetap abadi. Semoga di surga-Nya kelak, pelukis itu kan kembali Allah hadirkan. Bersama, dalam cinta-Mu yang abadi.

                                                                               Merden, 28 Agustus 2023





Profil Penulis



Aufa Nasihat Innisa
. Lahir di Banjarnegara, Jawa Tengah, pada tahun 2003. Pemilik nama pena Nisya Nasihat ini tengah melanjutkan pendidikannya di kota kelahirannya. Aktif menulis di beberapa bidang kepenulisan. Beberapa karyanya dapat di temukan di beberapa buku antologinya seperti, Epigram Rasa, Sajak Luka, Setulus Tulip Putih, Lentera Jiwaku, dan lain sebagainya. Karya solo pertamanya juga telah terbit dalam buku fiksi berjudul Secarik Kain Sorban. Jejaknya bisa di jelajahi melalui akun Instagramnya; @nisyanasihat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640