Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Kata Serapan

(Sumber: Unsplash)


Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing dan telah diadopsi ke dalam bahasa lain. Proses di mana kata-kata ini diterima dan digunakan dalam bahasa baru disebut "serap" atau "pinjam-meminjam kata." Fenomena ini umum terjadi karena interaksi budaya, perdagangan, atau perkembangan ilmu pengetahuan. Berikut informasi lebih lanjut tentang kata serapan:


1. Asal Kata Serapan

Kata serapan berasal dari berbagai bahasa, seperti Inggris, Belanda, Arab, Sanskerta, Cina, dan banyak lagi. Kata-kata tersebut diterima ke dalam bahasa Indonesia karena interaksi budaya, kolonialisme, perdagangan, atau kebutuhan akan istilah baru.


2. Adaptasi Bunyi dan Ejaan

Ketika kata-kata serapan diterima dalam bahasa baru, mereka sering mengalami perubahan bunyi dan ejaan agar sesuai dengan aturan tata bahasa dan bunyi dalam bahasa tersebut. Contohnya adalah "sepeda" (dari bahasa Belanda "fiets"), dan "restoran" (dari bahasa Prancis "restaurant").


3. Makna dan Penggunaan

Beberapa kata serapan mempertahankan makna asli mereka, sementara yang lain dapat mengalami pergeseran makna sesuai konteks bahasa yang digunakan. Misalnya, "komputer" dalam bahasa Indonesia memiliki makna yang sama dengan dalam bahasa Inggris, tetapi dalam konteks bahasa Indonesia, istilah ini lebih sering merujuk pada perangkat komputer.


4. Jenis Kata Serapan

Kata serapan dapat dibagi menjadi beberapa kategori, seperti:

a. Serapan Fonetis

Kata-kata yang diambil dari bahasa lain dan diadaptasi bunyi serta ejaannya sesuai dengan tata bahasa bahasa sasaran. Contohnya: "televisi" (dari bahasa Inggris "television").

b. Serapan Morfemis

Kata-kata yang diambil dari bahasa lain dan diubah morfemnya untuk cocok dengan tata bahasa bahasa sasaran. Contohnya: "paspor" (dari bahasa Belanda "paspoort").

c. Serapan Sintaksis

Frasa atau konstruksi kalimat yang diambil dari bahasa lain. Contohnya: "per se" (dari bahasa Latin).

d. Serapan Semantis

Kata-kata yang memiliki makna serupa atau sama dengan kata dalam bahasa asal. Contohnya: "sosial" (dari bahasa Belanda "sociaal").

   

5. Peran dan Kebiasaan Penggunaan

Kata serapan memiliki peran penting dalam memperkaya dan memperluas kosakata dalam bahasa. Mereka memungkinkan bahasa untuk mengekspresikan konsep-konsep baru atau istilah yang mungkin tidak memiliki padanan dalam bahasa asli. Namun, terlalu banyak kata serapan juga bisa mengurangi keaslian bahasa dan menggeser penggunaan kata-kata asli.


6. Contoh Lain

Beberapa contoh kata serapan dalam bahasa Indonesia meliputi: "sepatu" (dari bahasa Belanda "schoenen"), "jam" (dari bahasa Inggris "time"), dan "kacamata" (dari bahasa Belanda "kijker" dan "maten").


Kata serapan adalah bukti interaksi budaya dan perubahan bahasa seiring waktu. Mereka mencerminkan dinamika sosial, budaya, dan historis dalam perkembangan sebuah bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640