Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A1
25k / bulan
60k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A2
25k / bulan
60k / 3 bulan

Diam dan Patah (Karya Melly Lestari)

(Sumber: Unsplash)


Diam dan Patah

(Karya: Melly Lestari)

 

Mencintai dalam kesunyian bagai merenda angin; tiada tangkai untuk diteguk, namun tetap hadir dalam setiap embusnya. Meski dia acuh dan jarak memisahkan, hati ini tetap setia mengukir namanya dalam doa-doa, berharap suatu hari cinta ini akan menemukan jalan untuk menggapainya, walaupun hanya dalam rasa yang terpendam.

Dalam sunyi, kata-kata cinta terluka merayap seperti bayangan tak terlihat. Terhampar di tepi keheningan, tetap mencari jejak rindu yang tak pernah padam. Seakan malam memeluk dengan lembut, mengajarkan bahwa terkadang, kehancuran juga bisa menjadi keindahan yang terpendam.

Menyimpan cinta dalam kenangan adalah seperti mengubur permata berharga di dalam tanah. Meskipun rasa itu masih menyala, harus ditempatkan di lubuk hati yang dalam, terlindungi dari pandangan mata. Seperti bintang yang tetap bersinar di malam yang gelap, cinta itu dapat memberikan cahaya ke dalam kehidupan meskipun tak lagi menjadi fokus utama.

Dalam redup senyuman yang ia lemparkan ke dunia, tersimpan kisah patah yang tak terucapkan. Seperti halaman-halaman sebuah buku yang berisi kata-kata yang tak pernah dibacanya, ia merasakan luka itu, dalam setiap senyap yang mengisi ruang hatinya. Malam-malam sunyi menjadi saksi bisu bagi rindu yang tak pernah pudar, dan dalam diamnya, ia menemukan kekuatan untuk terus melangkah meski hatinya terasa hancur.

Dalam patah yang mendalam, dunia terasa redup tanpa cahaya. Tiap embusan angin membawa kenangan yang menusuk, dan harapan tampak begitu jauh di ufuk yang tak terjangkau. Namun, dalam kegelapan itu, mungkin ada ruang bagi penyembuhan yang perlahan. Meskipun sulit dipercaya saat ini, waktu mampu mengubur luka dan menggantinya dengan ketenangan baru.

Di tengah kehampaan dan kesedihan, akhirnya terbuka mata bahwa takdir memang mengalir dalam jalur yang berbeda. Meskipun sulit diterima, menyadari bahwa jalan ini tidak ditakdirkan membawa kedua hati bersama adalah langkah pertama menuju pemulihan. Dalam kesadaran ini, mungkin ada sedikit peluang untuk merangkul masa depan dengan tanggung jawab baru dan harapan yang belum terjelma. []


Baca juga: Pencarian Calon Pendamping Hidup: Rasionalitas dulu, Baru Rasa



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640