Perempuan:
Pemegang Kunci Kemajuan Bangsa dengan Pendidikannya
Oleh Silvia Ara Ria Fatimah
(Juara Harapan essai Internasional Tema Women & Gender Equality)
"Entah akan berkarir
atau menjadi Ibu rumah tangga, seorang
wanita wajib berpendidikan tinggi karena ia akan menjadi Ibu.
Ibu cerdas akan menghasilkan anak-anak cerdas."
~ Dian Sastrowardoyo
Pendidikan merupakan hak sekaligus kewajiban bagi setiap
anak Indonesia. Saat ini, program
wajib belajar sampai dengan dua belas tahun, bahkan sudah ada RUU terbaru mengenai rencana program wajib belajar tiga belas tahun.
Tujuan utama program tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia di Indonesia. Sejauh
ini, pendidikan di Indonesia sudah banyak
berkembang. Banyak yang sudah melanjutkan pendidikan tingkat lanjut, seperti pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan dokter.
Pendidikan tinggi sangatlah
penting bagi semua gender,
baik laki-laki ataupun perempuan. Dengan pendidikan,
seseorang akan mendapatkan wawasan, meningkatkan
pemahaman, serta mengembangkan ilmu pengetahuan. Akan tetapi, realitasnya masih banyak masyarakat yang
memiliki persepsi bahwa perempuan tidak
perlu berpendidikan tinggi. “Untuk apa sekolah tinggi-tinggi kalau
ujung-ujungnya di dapur?”
ungkap sebagian masyarakat yang bisa dikatakan
masih berpikiran kuno.
Perempuan ialah sosok yang luar biasa, figur yang hebat.
Meskipun sekilas tampak fisiknya
terkadang terlihat lemah dibandingkan laki-laki, tapi perempuan memiliki kekuatan besar yang tak mampu
didefinisikan. Benar adanya bahwa seorang
perempuan
ketika sudah menikah
akan menjadi seorang
istri dan seorang
ibu. Tidak salah
juga bahwa perempuan akan mengurusi keluarganya, salah satunya dengan berada di dapur. Tapi segalanya tidak
semudah dan sesederhana itu. Setiap peran dalam
kehidupan membutuhkan ilmu dan pengetahuan yang memadai agar bisa memainkan perannya dengan semaksimal
mungkin.
Perempuan meskipun masih muda, harus sudah mulai
memikirkan terkait bagaimana ke
depannya seandainya sudah menjabat peran sebagai istri dan ibu. Untuk segala persiapan tersebut tidak
hanya sekadar dari hal yang tampak seperti terlihat
keibuan, mampu melakukan segala pekerjaan rumah tangga, suka dengan anak kecil, dan lain sebagainya. Akan
tetapi juga harus mempersiapkan hal-hal yang
tidak tampak, seperti mengasah dan memperkuat intelegensi sebagai genetik yang berkualitas.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Psychology Spot menemukan bahwa tingkat kecerdasan anak kemungkinan
besar dipengaruhi oleh kecerdasan ibu
ketimbang ayah. Semua itu karena kromosom X. Peneliti menjelaskan bahwa perempuan lebih memungkinkan menurunkan
kecerdasan secara genetik kepada anaknya
karena mereka membawa kromosom X lebih banyak dibandingkan pria. Perempuan
memiliki dua kromosom
X (XX) sedangkan pria hanya satu (XY) (Kirana, 2021).
Seorang perempuan harus berusaha memanfaatkan segala
potensi yang ia miliki untuk kemajuan dalam hidupnya maupun bangsanya. Jika memang memungkinkan untuk menempuh pendidikan lebih tinggi, maka kesempatan tersebut harus diambil. Sangat disayangkan
ketika ada seorang perempuan yang sebenarnya
ia masih mampu dari segi ekonomi keluarga; fisik; dan potensinya untuk bersekolah lebih tinggi, namun ia
memilih tidak melanjutkan sekolahnya.
Sebuah bangsa yang memiliki para perempuan berpendidikan tinggi dan berwawasan luas
akan membantu menciptakan generasi penerus
yang berkualitas. Dengan ibu yang berpendidikan tinggi, anak-anaknya akan mendapatkan genetik
yang cerdas, pola pengasuhan yang tepat, serta pengarahan
pada hal-hal yang bisa meningkatkan kualitas anak dengan cara yang tepat pula. Jika generasi penerus bangsa
dilahirkan oleh para ibu hebat seperti itu, maka bangsa akan mengalami
kemajuan yang sangat pesat.
Dari pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perempuan memiliki peran besar dan penting melalui pendidikannya. Dengan pendidikan, seorang perempuan akan menjadi lebih cerdas dan berkualitas. Entah nantinya seorang perempuan akan memilih berkarir sesuai bidangnya atau bahkan tidak berkarir, namun pada akhirnya, seorang perempuan akan tetap menjadi ibu dan memiliki anak-anak yang kelak menjadi generasi penerus dan pelurus bangsa.
Seorang ibu yang cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas pula. Seorang ibu
yang berkualitas akan melahirkan anak- anak
yang berkualitas pula. Maka, seorang perempuan adalah pemegang kunci kemajuan bangsa dengan pendidikannya.
Beruntunglah bangsa Indonesia yang masih memiliki
rakyat perempuan dengan
kegigihannya dalam dunia pendidikan.
Silvia Ara Ria Fatimah atau akrab disapa Silvia. Sosok wanita yang lahir di Sragen, 28 Agustus 2004. Memiliki hobi menulis karena dengan menulis ia dapat menyampaikan gagasan dan pengetahuannya serta sebagai sarana aktualisasi dan ekspresi diri. Saat ini ia sebagai mahasiswa semester 2 di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi "AAN" Yogyakarta. Selama menjadi mahasiswa ia cukup aktif, banyak pencapaian yang telah ia raih salah satunya adalah menjadi top 100 karya essay terbaik tingkat nasional kemudian didelegasikan dalam kegiatan inspiring leader camp oleh Duta Inspirasi Indonesia di bawah binaan KEMENPORA RI, dan masih banyak pencapaian lain. Ia mulai menggeluti dunia kepenulisan dengan menulis di salah satu platform digital yaitu Kompasiana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar