Kemerdekaan
Finansial bagi Gen-Z dan Millennial
Oleh
Adivia Humayra Syauqi
(Sebagai Juara 1 Esai Internasional Tema Financial Freedom)
Tujuan finansial seseorang
bervariasi tergantung pada tahap kehidupan masing-masing individu. Hal tersebut
sejalan dengan persepsi mengenai kesejahteraan finansial yang bersifat
subjektif karena hanya masing – masing individu yang dapat menilai kesejahteraannya
sendiri. Salah satu tujuan umum dalam mencapai kemerdekaan finansial bagi
individu adalah bekerja menuju masa depan yang bebas utang. Untuk mencapai masa
depan yang bebas utang, penting untuk menyadari urgensi dari pengaturan
anggaran (budgeting) seperti membuat daftar pemasukan dan pengeluaran
serta menganalisis pengeluaran yang bisa dipangkas.
Budgeting membantu
dalam mengevaluasi keuangan agar tetap stabil. Selain melakukan penganggaran,
penting untuk tetap konsisten dan membulatkan tekad dalam menabung. Beberapa
orang mungkin akan melihat proses penganggaran sebagai hal yang restriktif,
namun pada kenyataannya proses ini dapat membebaskan individu di masa depan.
Dengan menyisihkan uang untuk ditabung, seseorang akan memiliki lebih banyak
opsi atas hidupnya termasuk pilihan untuk b/erinvestasi.
Gen-Z dan millennial sebagai
generasi muda sebaiknya memprioritaskan investasi agar biaya hidup untuk hari
tua dapat dipenuhi dengan tabungan dan investasi yang dilakukan semasa muda.
Mencapai stabilitas keuangan di usia muda sangat ideal dan sangat mungkin
apabila sejak dini sudah peduli dan paham akan kemerdekaan finansial untuk hari
tua.
Dave Ramsey memperkenalkan “7 Baby
Steps” untuk hidup bebas utang dan menjalani kehidupan yang didambakan. Langkah
pertama, sisihkan $1.000 untuk dana darurat pemula, dana darurat ini digunakan
untuk kejadian tak terduga dalam hidup yang tidak dapat direncakan. Langkah
kedua, lunasi semua utang menggunakan “debt snowball method” yang
berarti melunasi pinjaman yang dimiliki dari yang terkecil secepat mungkin.
Langkah ketiga, menghemat pengeluaran 3-6 bulan dalam dana darurat yang didanai
penuh.
Langkah keempat, menginvestasikan
15% dari pendapatan rumah tangga dalam reksa dana dan dana pensiun bebas pajak.
Langkah kelima, simpan dan sisihkan untuk dana pendidikan anak. Langkah keenam,
lunasi biaya rumah lebih awal. Langkah ketujuh yakni membangun kekayaan dan
memberi, yang artinya menyediakan simpanan untuk diri sendiri dan keluarga
namun tetap membagikan berkat dan rezeki kepada orang yang membutuhkan.
Setelah seseorang melunasi utang-utangnya
dan sudah menyisihkan dana darurat serta dana pendidikan anak, tabungan yang
dimiliki dapat diinvestasikan agar menjadi pendapatan pasif yang lambat laun
bisa membuat konsep uang bekerja untuk kita sehingga kemerdekaan finansial
dapat tercapai.
Investasi merupakan salah satu tren
yang sedang banyak diminati oleh Generasi-Z dan millennial. Gen-Z dan
millennial merupakan generasi yang mendominasi pasar modal di Indonesia sejak
pandemi Covid-19. Ada banyak pilihan instrumen investasi yang dapat digunakan,
seperti saham, deposito, reksa dana, emas, properti, dll. Pemilihan dari
instrumen investasi tersebut harus dianalisis dengan matang tingkat
pengembalian dan tingkat risikonya, analisis sekuritas tersebut dapat dilakukan
berdasarkan informasi fundamental maupun teknikal, sehingga keputusan investasi
dapat mencapai tujuannya.
Setiap orang memiliki preferensinya
masing-masing mengenai keputusan investasinya yang mana keputusan tersebut dipengaruhi
dari literasi keuangan mereka, dan persepsi risiko. Dalam berinvestasi ada
baiknya melakukan diversifikasi investasi, yaitu menyebarkan bentuk investasi
pada beberapa sekuritas, dengan harapan risiko yang akan dihadapi juga akan
terdiversifikasi dan mampu diminimalkan. Pendapat ini berangkat dari dasar
pemikiran “do not put all eggs in one basket” (jangan meletakkan semua
telur dalam satu keranjang), jika keranjang tersebut jatuh, maka semua telur
dalam keranjang akan pecah.
Konsep tersebut juga sejalan dengan
investasi, di mana apabila kita menginvestasikan seluruh dana dalam satu macam
instrumen investasi maka risiko yang diterima apabila investasi tersebut gagal
maka kerugian akan memengaruhi semua dana sudah diletakkan dalam satu investasi
tersebut.
Sebagai generasi
muda yang hendak mempersiapkan kemerdekaan finansial di masa mendatang sudah
seharusnya lebih terbuka dan haus informasi akan literasi keuangan agar jangan
sampai kesalahan akan keputusan finansial di masa kini dapat menjerumuskan kita
ke dalam lilitan utang di masa depan. Dengan mempersiapkan kemerdekaan
finansial sedini mugkin tentunya dapat membuat kita mempersiapkan hari tua
sendiri tanpa membebani orang lain. Jadi agen perubahan kondisi ekonomi yang
lebih baik dapat dimulai dari diri sendiri dan terus berbagi ilmu kepada
sekitar. Set your goals dan tetap konsisten adalah kunci utama.
PROFIL PENULIS
Adivia Humayra
Syauqi lahir di Surakarta pada 27 Juli 2001. Saat ini tengah menempuh
studi strata satu semester delapan di Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Hobi dan semangatnya dalam menulis tergelorakan
dari pesan Ali bin Abi Thalib yaitu “Semua penulis akan mati hanya karyanyalah
yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat
nanti”. Penulis bisa dihubungi melalui: adiviahumayra@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar