Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A1
25k / bulan
60k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A2
25k / bulan
60k / 3 bulan

Laksamana Cheng Ho

 


Laksamana Cheng Ho

 

Apa yang ada dipikiranmu jika kata “China” disebut? Saya coba menebak. Mmmm...apa Tembok Besar China? Kungfu? Pendekar-pendekar berambut gondrong dengan pedang yang tajam di tangannya? Dragon Ball? Kera Sakti? Ah, sepertinya terlalu banyak saya menerka. Tapi, kau sudah baca di bab sebelumnya kan kalau China telah bersentuhan dengan Islam sejak abad pertama hijriyah ketika pasukan Islam yang dikomando oleh Qutaibah bin Muslim memasuki Kasygar, satu wilayah di China?

Satu kisah populer lainnya mengisahkan salah seorang sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bernama Sa’ad bin Abi Waqqash telah lebih dahulu sampai di negeri Tirai Bambu itu sebagai delegasi yang diutus oleh Khalifah Utsman bin Affan kepada Kaisar Dinasti Tang. Sa’ad menetap beberapa saat di sana lalu kembali lagi di Madinah. Kunjungannya ke China itu membuat sang Kaisar sangat senang. Lalu untuk menghormati sang utusan yang datang dari Tanah Arab, Kaisar memerintahkan untuk membangun sebuah masjid di Canton (Guangzhou) yang dikenal dengan Masjid Huai Sheng atau Masjid Raya Canton. Masjid yang memiliki arti “Rindu kepada Nabi Muhammad” ini adalah masjid pertama di China. Kau dapat melihat menaranya yang berbentuk seperti mercusuar yang berdiri kokoh tidak jauh dari bangunan utamanya yang sangat sederhana.

Islam di China baru kedengaran gaungnya pada abad ke-14 ketika Dinasti Ming berkuasa (berkuasa mulai 1368 sampai 1644 M). Zhu Yuanzhang (T’ai Tsu) menjadi Kaisar pertama Dinasti Ming, bergelar Kaisar Hongwu. Dialah yang sukses mengusir orang-orang Mongol Dinasti Yuan dari wilayah China. Pada masa ini, orang-orang muslim pendatang hidup lebih akrab dengan penduduk China asli (bangsa Han). Mereka hidup berbaur dengan damai. Tidak sedikit muslim pendatang baik orang Arab, Turki, Persia, maupun Mongol, menikah dengan perempuan-perempuan Han. Dengan begitu, proses akulturasi pun terjadi. Budaya Arab-Islam, Persia-Islam, atau Turki-Islam bercampur dengan budaya China.

Tidak sedikit pula orang-orang Islam yang mulai mengadopsi nama China. Banyak penduduk muslim yang berlokasi di Barat Laut wilayah China menamai anak mereka dengan nama panggilang China Mo, Mai, atau Mu. Nama-nama ini terdengar serupa dengan nama dari Arab seperti Muhammad, Mustafa, Murad, dan Mas’ud. Pada era Dinasti Ming pula banyak orang-orang Islam yang menduduki jabatan penting di pemerintahan. Sampai-sampai ada yang mengatakan bahwa Dinasti Ming adalah dinasti Islam di China. Kaisar Hongwu bahkan memiliki istri beragama Islam, Permaisuri Ma. Sang Kaisar tidak pernah ke kuil sejak naik tahta, melarang minum anggur yang memabukkan, dan menulis syair pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Manuskrip syairnya itu masih ditemukan di Masjid Agung Nanking dan Xijing. Begini gubahannya...

Sejak alam semesta diciptakan. Tuhan telah memilih orang kepercayaan-Nya untuk menyeru (Islam) kepada segenap umat manusia. Dari Barat (Arab) ia dilahirkan. Dan menerima kitab suci (al-Qur’an). Kitab yang terdiri dari 30 juz. Untuk memberi petunjuk kepada semua makhluk.

Ia adalah raja dari segala raja. Pemimpin semua orang suci. Dia selalu dibimbing oleh Tuhan-Nya (Allah), untuk melindungi umatnya. Dengan shalat lima waktu sehari semalam. Ia yang secara diam-diam mendamba perdamaian. Hatinya selalu tertuju kepada Allah. Ia yang dapat menguatkan orang-orang miskin. Dan menyelamatkan mereka dari segala bencana. Ia dapat melihat dalam kegelapan. Ia yang selalu terhindar dari segala bentuk dosa dan kealpaan.

Kasih sayang bagi semesta alam. Berjalan di jalan orang-orang shalih terdahulu. Selalu menentang segala bentuk kejahatan. Sungguh, agamanya murni dan benar. Muhammad, yang mulia dan agung.

 

Kaisar Hongwu juga mendirikan Masjid Raya Xining. Masjid yang terletak di Dataran Tinggi Tibet di kota Xining, Provinsi Qinghai pada hari ini. Masjid Xining disebut juga dengan sebutan Masjid Raya Dongguan karena berada di Jalan Dongguan dan juga disebut Masjid Gerbang Timur.

Pada masa Dinasti Ming, lahir seorang perwira militer dan laksamana tangguh bernama Zheng He atau lebih populer dengan nama Laksamana Cheng Ho. Laksamana Cheng Ho, bukanlah muslim pendatang. Ia benar-benar seorang China muslim asli yang lahir dari orang tua yang juga beragama Islam. Bahkan, kakeknya yang pernah menjabat sebagai Gubernur di Provinsi Yunan, telah menunaikan rukun Islam kelima.

Sekitar tahun 1392, Cheng Ho mendirikan sebuah masjid indah di Chang’an, yang lebih dikenal dengan sebutan kota Xi’an. Masjid ini menjadi pusat keislaman bagi umat Islam di China atau pun bagi pedangang Arab dan Persia yang datang ke sana. Arsitektur Masjid Raya Xi’an ini memiliki arsitektur menyerupai kuil tradisional China yang memiliki banyak halaman dan pagoda. Di halamannya berdiri menara yang disebut menara Xing Xin Ting atau Sheng Xin Lou berbentuk persegi delapan dengan tinggi sekitar 10 meter. Menara ini selain berfungsi sebagai tempat melantunkan adzan, juga menjadi tempat untuk memantau hilal.

Pada tahun 1405, tepat diusianya yang menginjak 34 tahun, Cheng Ho diutus oleh Kaisar Yong Le untuk melakukan ekspedisi ke luar China. Kaisar bermaksud memperluas pengaruh kekaisaran Dinasti Ming ke berbagai negeri. Pada pelayaran pertamanya, Cheng Ho menyiapkan sekitar 203 kapal yang terdiri dari kapal militer dan kapal perniagaan serta membawa 28.000 orang. Jumlah tersebut jauh melebihi pelaut-pelaut terkenal Eropa. Christopher Columbus misalnya, yang disebut-sebut sebagai penemu benua Amerika, pada pelayarannya ke benua Amerika tahun 1492, ia hanya melibatkan tiga kapal kecil bernama Santa Maria, Nina, dan Pinta. Ketika kapal buatan Portugis itu total memuat 104 orang.

Setiap pelayarannya ke berbagai negeri, Laksamana Cheng Ho selalu melibatkan ratusan kapal. Kapal-kapal Cheng Ho membawa barang-barang perniagaan seperti kain sutra, emas, dan karya seni yang bernilai tinggi. Barang-barang itu biasanya akan ditukar dengan bahan obat-obatan, rempah-rempah, permata, dan sebagainya. Tiga puluh tahun Cheng Ho menghabiskan hidupnya berlayar dan memimpin ekspedisi. Selama itu pula ia telah mengunjungi berbagai negeri seperti benua Afrika, Jazirah Arab, India, dan negara-negara di Asia Tenggara termasuk Nusantara.

Laksamana Cheng Ho mengunjungi Nusantara sebanyak lima kali. Lokasi yang pernah dikunjunginya adalah Samudera Pasai di Aceh, Palembang, Semarang, Cirebon, dan Surabaya. Kedatangannya di Nusantara diterima dengan baik oleh masyarakat setempat yang mayoritas masih memeluk agama Hindu dan Budha. Hal ini disebabkan pribadi Laksamana Cheng Ho yang mengedepankan akhlak dan budi pekerti yang baik. Di antara bukti kunjungan Laksamana Cheng Ho di Nusantara adalah adanya Lonceng Cakra Donya, Lonceng raksasa setinggi 1,25 meter yang dihadiahkan Laksamana Cheng Ho kepada  Raja Pasai, Aceh. Tak lupa pula di setiap negeri yang dijumpainya ia berdakwah menyebarkan agama Islam dengan penuh keluhuran. Jadi, Laksamana Cheng Ho bukan saja seorang pelaut dan diplomat ulung, tapi juga seorang da’i. Nama Cheng Ho di Indonesia tidaklah asing. Ini bisa dilihat dari beberapa masjid yang dinamakan dengan Laksamana Muslim China tersebut, seperti Masjid Cheng Ho di Surabaya dan Masjid Cheng Ho di Makassar.


Sumber Buku: https://www.alqalammedialestari.com/2023/03/sejarah-islam-untuk-pemuda-muslim.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640