Karakteristik Pendidikan VOC
Belanda datang ke Pulau
Jawa untuk berdagang dan menciptakan kekuasaan baru setelah berakhirnya
kekuasaan Portugis pada akhir abad ke 16. Belanda membentuk VOC untuk menaikkan
keuntungan perdagangan rempah-rempah tetapi pelaksanaanya juga menyebar ke
perubahan pendidikan yang telah dilakukan oleh Portugis. Belanda menganggap
lebih baik mengembangkan agama Kristen Protestan daripada Katholik. Oleh karena
itu, beberapa sekolah didirikan diwilayah daerah yang terpengaruh agama
Katholik dari Portugis dan bangsa Spanyol.
Awalnya, sekolah pertama yang didirikan berorientasi
pendidikan non agama karena VOC berorientasi pada bidang ekonomi dengan
klasifikasi perdagangan. VOC awalnya
terkonsentrasi di daerah yang dimana pengaruh Portugis kuat dengan mendirikan
sekolah oleh para Zending untuk membendung pengaruh Portugis. Tahun 1617
sekolah pertama didirikan di Jakarta, kemudian tahun 1622 sekolah berkembang
dan memiliki 92 siswa laki-laki dengan 45 siswa perempuan. Sekolah ini
bertujuan untuk membentuk tenaga kerja yang terampil. (Djohar makmur dkk,
1993).
Tahun 1695, ada 1057 murid sudah mulai mengikuti pendidikan di Maluku
dan 3966 murid mengikuti pendidikan di
Ambon setelah 13 tahun kemudian. Sekolah juga dibangun di pulau Timor, dengan
harapan mampu mengurangi pengaruh Portugis. Keadaan mulai berubah ketika VOC
membutuhkan tenaga kerja untuk pengembangan administrasi dan pengamanan. Untuk kepentingan itu baik di
Ambon , Batavia maupun Jawa Tengah
didirikan sekolah – sekolah ketrampilan mulai dari sekolah dagang,
sekolah pelayaran hingga sekolah militer
, yang berdampingan dengan sekolah Zending yang telah lebih dulu ada.
Kemudian bahasa Belanda
digunakan sebagai bahasa pengantar hingga tahun 1786. Pendidikan kejuruan mulai
muncul sejak abad ke-19 dan pada abad ke-20 muncul golongan baru yaitu golongan
cerdik yang difasilitasi oleh Belanda untuk belajar dan sekolah diwilayah
negara barat tetapi lulusan yang diperoleh tidak diberikan kesempatan untuk
berkarya diwilayah bangsa Indonesia. Maka pada tahun 1908 muncullah partai
seperti Sarekat Islam, Indishe Partij dan PNI atau Parta Nasional Indonesia
tahun 1928.
sumber buku: https://www.alqalammedialestari.com/2023/03/sejarah-pendidikan-dari-masa-klasik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar