Karakteristik Pendidikan Portugis Di
Indonesia
Indonesia mengalami
perdagangan dari aspek ekonomi yaitu perdagangan pada abad ke 16. Agama nasrani
disebarkan oleh Portugis dan bangsa Spanyol di Indonesia. Portugis datang ke
Indonesia bersama dengan misionaris bernama Franciscus Xaverius yang mengembangkan
pendidikan agama katholik dan berusaha mendirikan sekolah-sekolah (seminarie). (Djohar makmur dkk, 1993).
Hal senada juga
diungkapkan Said dan Affan (1987) bahwa misi pengembangan agama Khatolik tidak dapat dipungkiri pengaruhnya sangat
dominan dalam pengembangan pendidikan
pada masa Portugis. Bentuk pola penyebaran agama katholik dilakukan dengan
pendirian sekolah-sekolah. Gereja khatolik juga mendirikan sekolah guru yang
pertama di Indonesia (Maluku-Ternate). Demikian pula lulusan yang ingin melanjutkan
ke jenjang pendidikan lebih tinggi mereka dikirim ke Goa (India) untuk
mengikuti perkuliahan di universitas keagamaan. Toko Ordo Yesuit diakui sebagai
pelopor pendidikan Barat (Kristen) di Indonesia.
Adapun pelajaran yang
diberikan adalah agama, membaca, menulis, dan berhitung. Dulu Kabupaten Solor,
Flores Timur juga mendirikan semacam seminarie dan memiliki lebih dari 50 orang
siswa yang memiliki subtansi mengajarkan bahasa latin. Pengajaran yang
diberikan Portugis sering menimbulkan pemberontakan sehingga akhir abad ke-16
musnahlah kekuatan portugis di Indonesia. Ini menandakan hilang juga misi
katholik yang sudah dibawa oleh Portugis ke Indonesia khususnya di Pulau
Maluku.
Sumber Buku: https://www.alqalammedialestari.com/2023/03/sejarah-pendidikan-dari-masa-klasik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar