Karena Mencintai-Nya adalah Mencintaimu
Di bilik hatiku, sayup-sayup keriuhan tengah menjelma. Cemas yang begitu hebat, ketakutan yang kian menguat, dan jatuh cinta yang kian mendekat. Tetiba banyak yang sibuk berkicau, datang-pergi memberi benci, dan satu dua datang mengetuk hati.
Kepada takdir Tuhan yang datang, tak ada jatuh cinta terindah selain kita mencintai takdir itu sendiri. Seriuh apapun keterpaksaan dalam menerima, semenyesal apapun keputusan dalam merela. Mencintai tapak takdirNya, tentu saja adalah bukti terbaik mencintaiNya. Memang, atas semua perencanaan kita. Terkadang seringkali tak dipertemukan pada satu titik hasilnya.
Tapi bukan berarti, pertemuan kita dengan luka adalah temu yang menyakiti kita. Boleh jadi, memang itulah pertolongan yang disembunyikan adanya. Dan hatiku, tiap detik dan menit masih riuh menjalani waktuku. Karena bagaimana pun, aku masih berusaha tersenyum menatap langit, mengucap lirih ucapan terima kasih. Lantas memberi senyum termanis kepada sekitar, yang tulus datang memberi kepedulian.
Jadi, sekarang aku tau. Pada sebuah penerimaan ini, mencintai takdirNya adalah cara terbaikku mencintaimu. Meski hari-hari depan masih rahasia, takdir-takdir ke depan masih menyembunyikan bahagia. Setidaknya, pada hentakan pertama takdirku datang, aku menerima dengan jatuh cinta paling dalam.
Karena dalam kamus perasaanku, jatuh cinta cukup satu, kepadaNya saja. Maka yang lain biar ikut bermakmum. Hanyut ke mana saja. Mengikuti, menyertai, dan membersamai. Kelak, ke mana rasaku pergi, biarkan Tuhan yang kelak melabuhkan.
Sumber: https://www.alqalammedialestari.com/2020/01/kita-akan-menemukan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar