Arti Isra Miraj
Dalam bahasa Arab, Isra Miraj biasanya ditulis dengan al-'Isra' wal-Mi'raj (الإسراء والمعراج). Istilah ini terdiri dari dua kata, yaitu isra' dan mi'raj. Keduanya sendiri memiliki arti yang berbeda. Kata isra' berasal dari kata sara yang berarti 'perjalanan malam'. Sedangkan mi'raj dalam bahasa Arab berarti "kendaraan", "alat memanjat", atau "tangga". Bentuk jamaknya adalah ma'arij yang berarti "tempat kenaikan". maka dapat dipahami bahwa isra' adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjid Agung di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina dalam waktu satu malam, sedangkan mi'raj adalah kelanjutan perjalanan Nabi dari Masjidil Aqsa di Palestina ke langit ketujuh sampai Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah dalam rangka menerima perintah shalat lima waktu.
Ayat Al-Qur'an tentang Isra Miraj
Kisah Isra Miraj dibenarkan dalam beberapa ayat Al-Qur'an. yaitu Surat Al-Isra’ dan An-Najm. Berikut ini adalah teks ayat kedua surah tersebut:
"Maha Suci Allah Yang mengantarkan hamba-Nya suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa, yang Kami berkahi di sekelilingnya, agar Kami menunjukkan kepadanya sebagian dari Tanda-Tanda (besar) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." segala sesuatu." .” (QS. Al-Isra, [17]: 1).
"Jadi, apakah orang-orang (musyrik Mekkah) bermaksud untuk membantahnya atas apa yang dilihatnya? Dan memang Muhammad pernah melihat Jibril (dalam wujud aslinya) di lain waktu, (yaitu) di Sidratul Muntaha. Surga." ." , (Muhammad melihat Jibril) ketika tabir menaungi Sidratul Muntaha. Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari apa yang dilihatnya dan juga tidak (tidak) melampaui. .” (QS. An-Najm, [53]: 12-18)
Tujuan Melakukan Isra Mi'raj
Salah satu tujuan utama Rasulullah SAW melakukan isra'kan adalah untuk menunjukkan kepadanya secara langsung tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah karena pada masa dakwah Nabi di Makkah situasinya sudah penuh. Melalui peristiwa Isra Mi'raj, Allah mempertemukan Nabi SAW dengan para nabi sebelumnya dan menunjukkan bahwa mereka juga mengalami masa-masa sulit saat berdakwah. Selain melihat Allah SWT, Nabi juga menerima wahyu yang memerintahkannya untuk berdoa dalam sehari. Hal ini mirip dengan apa yang dijelaskan dalam sebuah hadits. Dari Anas bin Malik RA, Nabi bersabda,
"… Ketika titah Allah untuk Sidratul Muntaha menjadi kenyataan, maka Sidratul Muntaha berubah dan tidak ada satu pun ciptaan Allah yang mampu menggambarkan sifat Sidratul Muntaka karena keindahannya. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala memberiku wahyu dan memberikannya. “memerintahkanku.” untuk sholat 50 waktu siang dan malam…” (HR. Muslim no 162, sahih).
Pada awalnya, umat Islam diwajibkan untuk sholat 50 kali sehari. Akhirnya, jumlahnya berkurang menjadi lima kali lipat dari sekarang. Dari peristiwa Isra Mi'raj inilah awal dari kewajiban shalat lima waktu.
Hikmah Peristiwa Isra Miraj
Meski peristiwa Isra Mi'raj merupakan pengalaman unik bagi Nabi SAW, namun ada beberapa hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa tersebut bagi kita umat Islam. Hikmah dari peristiwa Isra dan Miraj pada Nabi Muhammad adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bahwa perintah shalat lima waktu merupakan ibadah yang besar bagi umat Islam.
2. Mengetahui betapa besarnya rahmat Allah SWT dan kecintaan Rasulullah SAW kepada umatnya sehingga salat 50 waktu berkurang menjadi hanya lima waktu.
3. Menumbuhkan keimanan sebagaimana Allah SWT Maha Kuasa dan Maha Berkehendak melakukan segala sesuatu.
4. Tanda mengetahui kebesaran Allah SWT adalah melalui perjalanan Nabi yang dilakukan hanya satu malam saja.
5. Mengetahui bahwa shalat adalah percakapan antara seorang hamba dengan Tuhannya, seperti ketika Nabi bertemu dengan Allah SWT saat Isra Mi'raj.
Jadi, Isra Mi'raj adalah perjalanan spiritual yang dialami oleh Nabi, dimana Isra adalah ketika Nabi pergi dari Masjid Agung ke Masjid Aqsha dalam satu malam, sedangkan Miraj adalah perjalanan Nabi dari Masjid Aqsa di langit ketujuh menuju ke memperoleh perintah shalat lima waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar