Cinta itu Rela
Jika sampai hari ini, kamu sudah amat rapuh, maka ia seumpama ranting kering, akan patah saat pertama kamu memegangnya. Seperti amat sakit, karena jika itu hatimu, ia butuh air untuk kembali tumbuh. Agar bisa tersenyum, menebar rasa, dan bahagia. Berbuah ranum, memberi harum.
Seperti musim kering yang menggugurkan daun-daun, lepas, dan terbang direngkuh angin. Setiap kali terhempas, ia jatuh, memeluk penerimaan terindah. Maka begitu pula harusnya hati, rela dilepas, rela dihempas, rela atas setiap takdir terbaik kita. Seperti daun, meski gugur, tak membuat pohon mati tersungkur.
Karena sebab; atas setiap doa dan ikhtiar kita, Allah mengabulkan apa yang kita butuhkan. Bukan apa yang kita inginkan. Atas setiap rencana baik kita, Allah lebih tahu kebutuhan kita, dari hanya sekadar keinginan kita semata.
Mungkin, memang kamu menginginkan dia, tapi kebutuhanmu akan dia mungkin tak ada restu dariNya. Maka Allah pertemukanmu dengan sosok baru. Yang lebih paham akan kebutuhan terbaik hidupmu. Mungkin kamu, merencanakan sesuatu dengan ikhtiar menggebu, namun keputusanNya tak berbaik hati padamu. Maka percayalah, Allah akan arahkan rencanamu sesuai kebutuhan terindahmu.
Rela saja, menerima saja. Perelaaan terbaik. Penerimaan terindah. Karena setiap keinginan tak mesti sesuai kebutuhan. Karena setiap kebutuhan akan menutupi keinginan. Biar saja direngkuh angin, hati kita seluas langit. Biar saja dibawa terbang, penerimaan kita amat jauh membentang.
Sumber Buku:
https://www.alqalammedialestari.com/2020/01/kita-akan-menemukan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar