Berpidato merupakan usaha menyampaikan gagasan kepada orang lain
atau audiens dalam jumlah banyak pada kegiatan tertentu. Penyampaian gagasan
ini harus menggunakan bahasa yang baik dan mudah diterima audiens. Pidato
berisi penjelasan tentang ide dan petunjuk atau juga berisi nasihat kepada
audiens, sesuai dengan konteks pidato. Biasanya, pidato akan disampaikan oleh
orang yang dianggap penting dan dibutuhkan pernyataannya.
Pidato dianggap sebagai piranti yang sering digunakan oleh
seseorang dalam upaya menyampaikan tujuan dalam sebuah forum secara lisan.
Dalam penyampaian tujuan tersebut pastinya memerlukan teknik kemahiran memilih
kata atau bahasa efektif untuk memengaruhi komunikan atau pendengar (audiens).
Menurut Arsjad (1988) berpidato lebih kepada penyampaian pikiran, gagasan, atau
informasi kepada khalayak ramai dengan maksud untuk meyakinkan.
Keraf (2004) pun beranggapan bahwa pidato termasuk seni monologika
dalam keterampilan berbicara di era retorika modern. Monologika adalah ilmu tentang
seni berbicara secara monolog. Dalam hal ini hanya ada satu orang yang
berbicara kepada sekelompok orang, dan bentuk utama monologika adalah pidato.
Rakhmat (2009) menambahkan bahwa pidato ini sebagai komunikasi tatap muka dua
arah, yakni ketika pembicara harus tetap memperhatikan lawan biacaranya,
meskipun pembicara banyak mendominasi pembicaraan.
Keterampilan dalam berpidato merupakan keterampilan yang produktif
untuk menyampaikan gagasan yang dimiliki menyangkut kepentingan orang banyak. Sebab,
sangatlah penting untuk mendidik dan melatih kemampuan berpidato seseorang
supaya dapat menyampaikan pemikiran secara tepat. Sebagai wujud keterampilan
berbicara, dalam penyampaian gagasan membutuhkan penguasaan materi dan kesiapan
mental.
Menyampaikan pandangan, gagasan, atau cara berpikir seseorang
kepada khalayak ramai tentu saja memiliki tujuan-tujuan yang berbeda. Penyampaian
yang baik akan memberikan suatu kesan positif kepada audiens. Berpidato
memiliki tujuan informatif, persuasif, argumentatif, deskriptif, dan rekreatif.
Tujuan informatif, adalah menyampaikan informasi kepada audiens. Persuasif,
mengandung ajakan maupun bujukan kepada audiens, contohnya kampanye atau
dakwah. Argumentatif, berisi alasan-alasan yang dapat meyakinkan audiens. Kemudian
tujuan deskriptif berisikan penggambaran suatu keadaan. Satu lagi, pidato memiliki
tujuan rekreatif yakni untuk
menghibur audiens seperti dalam sebuah pesta.
Prinsip Pokok Terampil
Berpidato
Suksesnya sebuah pidato ditentukan oleh beberapa hal sebagai
prinsip pokok penentunya. Prinsip pokok untuk terampil berpidato menurut
Rakhmat
(2009) di antaranya adalah verbal, vokal, dan visual (3V). Ketiganya terhubung
pada cara manusia menyerap informasi secara maksimal dan dapat tersentuh
emosinya.
Verbal, prinsipnya berkaitan dengan artikulasi suara, meliputi
kejelasan pengucapan huruf, diksi, dan bahasa. Vokal, mekanime vokal ini adalah
bagaimana mengubah bunyi menjadi kata, kalimat, dan menyangkut intonasi suara,
meliputi tinggi rendahnya, berirama atau monotonnya, bahkan diamnya. Sebab,
waktu untuk diam dan berbicara kembali merupakan aspek dalam berpidato. Kemudian,
visual, meliputi ekspresi tubuh, gerak badan, gerak tangan, serta media yang
digunakan.
Sumber buku: https://www.alqalammedialestari.com/2023/01/public-speaking.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar