Akad; untuk Kita Saling Mengikat
Maka di puncak perayaan ini, punah sudah segala debar dan gelisah. Sirna sudah segala resah dan gundah. Maka mulai dari titik mengenal, penantian, dan keberkunjungan, di titik inilah kamu mulai menemukan cinta yang baru. Cintai siapa pun. Tapi ada kaidah penting; menikah dengan yang kita cintai hanya kemungkinan; sedang mencintai orang yang kita nikahi itu kewajiban.
Setelah mengikat dengan khidmat, mengikrar sebuah perjanjian paling berat, di hadapan Tuhan. Kamu sungguh akan belajar, belajar, dan belajar. Karena pada setiap kesempatan kelak, kamu tertuntut untuk berpikir jauh dua kali ke depan, tertuntut untuk sebaik mungkin mengambil keputusan.
Dan atas setiap penantian yang lalu, maka gerbang baru tengah kamu tunggu. Sebuah sudut paling nyaman, tempat di mana kesejiwaan menemukan ketenangan. Sungguh, mula-mula keserasian itulah yang akan membimbing, menuju bilik-bilik kenyamanan yang menyenangkan.
Maka menuju cinta yang baru akan meramu ketidak sempurnaan menjadi cinta. Menyatukan masalah-masalah menjadi barakah dan menaut-nautkan kekurangan menjadi rahmat paling indah. Setelah mengikat, kamu adalah miliknya, dan dia adalah milikmu. Kamu berhak atas apapun darinya. Dan saling menghormati, tugas kita yang harus tumbuh bersemi.
Dan di ruangan setelah kenyamanan itu, kita akan membangun paviliun-paviliun menuju surga; menara-menara tempat keabadian untuk cinta yang akan saling menyempurna. Seberisik apapun badai dan gelombang; semoga setelah saling mengikat, warna surga tiba untuk menyejukkan mata, dan dosa kian terbang dihempas semesta.
Sumber buku:
https://www.alqalammedialestari.com/2020/01/kita-akan-menemukan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar