(Foto: Melly Lestari)
Mutiara Cinta
Karya: Rini Rahmawati
K |
ebahagiaan setiap orang bisa berawal
karena didasari rasa cinta. Energi positif maupun negatif bisa terbentuk karena
sebuah kata yaitu cinta. Dari dalam kandungan sampai menutup mata, manusia
tidak akan lepas dari cinta. Begitu hebatnya kekuatan cinta, mampu membuat
seseorang melakukan sesuatu di luar batas kemampuan yang dimilikinya maupun
dari pandangan orang lain. Tak jarang manusia rela mengorbankan diri dan apa
yang dimiliki demi orang yang dicintai.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cinta adalah
suka sekali, sayang benar, kasih sekali, terpikat, ingin sekali, berharap
sekali, rindu, khawatir dan risau. Para ahli maupun psikolog mempunyai definisi
tentang arti cinta. Seorang ahli bernama Zick Rubin mendefinisikan cinta adalah
suatu sikap yang ditunjukkan dari seseorang kepada orang lain yang memiliki
nilai sebagai sesuatu yang istimewa, memiliki rasa, mempengaruhi pikiran, dan
juga tingkah laku.
Cinta merupakan suatu hal yang bersifat universal. Cinta
kepada Tuhan, keluarga, sahabat, binatang peliharaan, benda-benda kesayangan,
dan cinta yang paling menimbulkan gejolak adalah cinta kepada seseorang yang
dianggap spesial di dalam hati. Cinta adalah karunia Tuhan yang bisa dirasakan
seluruh makhluk ciptaan_Nya. Menyembah dan memuji keagungan_Nya adalah bentuk
level tertinggi cinta seorang hamba kepada pencipta_Nya. Keluarga sebagai
tempat bernaung dan saling mencurahkan kasih sayang antar anggota keluarga,
memiliki pengaruh yang besar bagi kepribadian seseorang termasuk dalam hal
memaknai cinta. Seorang anak yang dilimpahi kasih sayang, kehidupan yang cukup
dari hasil kerja keras orang tua, biasanya tumbuh menjadi pribadi yang baik dan
mampu memberikan cinta juga bagi sekelilingnya. Sebaliknya, seorang anak yang
tumbuh dalam keluarga broken home biasanya akan mengalami banyak
gangguan, hambatan dalam kehidupan maupun pertumbuhannya. Tak jarang melakukan
hal-hal menyimpang untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari sekitarnya
meskipun dengan cara yang tidak tepat. Orang tua akan berusaha sekuat tenaga,
mencurahkan segenap pikiran dan perasaan demi mencukupi kebutughan anak-anak
dan memastikan anaknya tumbuh dengan bahagia.
Sahabat sebagai partner dalam kehidupan juga memiliki
peran penting. Tak jarang persahabatan yang erat tumbuh menjadi kedekatan
seperti saudara sedarah. Saling membantu, menguatkan ketika sedang diterpa
hal-hal yang tidak diharapkan, membuat seseorang lebih kuat dalam menjalani kehidupan.
Apakah cinta hanya sekedar dengan manusia? Tentu tidak. Banyak orang sukses
karena rasa cintanya kepada makhluk Tuhan yang lain. Misalnya, penyuka bunga,
dengan telaten merawat bunga dan tanaman lainnya yang bisa memberikan hiburan
dan manfaat ekonomi bagi dirinya. Tak jarang pula, seseorang merasa nyaman
bercengkerama dengan binatang kesayangan, seperti kucing, ayam, burung dan lain
sebagainya. Hal itu bukan sesuatu yang salah. Setiap insan berhak untuk
mengekspresikan rasa cinta kepada hal-hal yang dicintainya.
Diantara semua cinta, yang paling menyentuh, menguras emosi
maupun air mata adalah cinta kepada seseorang yang dianggap istimewa di dalam
hati. Cinta bisa membuat seseorang melakukan sesuatu maupun menjadi kehilangan
semangat dan harapan. Manusia bisa melakukan apa saja untuk orang yang
dicintainya. Menghibur di kala diterpa kesedihan, membantu menyelesaikan
masalah, membantu menyelesaikan tugas-tugasnya, membantu mencari hal-hal yang
dibutuhkan, mengantarkan atau menemani aktivitas, memanfaatkan waktu bersama,
melindungi orang istimewa dari berbagai ancaman dan ketidaknyamanan adalah
bentuk perlakuam yang lazim dilakukan oleh orang yang sedang jatuh cinta.
Dua insan yang saling mencintai, biasanya saling menerima
kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Keikhlasan melakukan sesuatu untuk
orang yang disayang merupakan kunci kebahagiaan, karena keikhlasan akan
memberikan efek positif dan menjauhkan dari segala kegelisahan. Komunikasi yang
sehat juga merupakan syarat hubungan yang harmonis agar tidak muncul
kekhawatiran maupun prasangka buruk terhadap pasangan. Hal itu juga perlu
dilandasi dengan saling percaya. Tanpa adanya kepercayaan akan sering muncul
kesalahpahaman yang membuat hubungan menjadi renggang, timbul konflik, bahkan
berakhir dengan perpisahan yang saling menyakiti.
Terbentuknya rasa cinta ada yang bermula dari pandangan
pertama, ada pula yang terbentuk melalui proses panjang berliku. Ibarat
terbentuknya mutiara melalui proses menyakitkan, baru terbentuk mutiara yang
indah, berkilau, dan bernilai tinggi. Mutiara terbentuk karena adanaya iritan
atau benda asing berupa pasir maupun benda padat lainnya yang masuk ke dalam
mulut kerang, menyebabkan rasa sakit karena tak bisa dikeluarkan, lalu
terbungkus oleh nacre. Semakin lama nacre akan semakin tebal dan terbentuklah
bulatan berkilau yaitu mutiara.
Begitu juga dengan cinta, tak ada yang mulus begitu saja.
Proses terbentuknya cinta terkadang diiringi rasa sakit, cemburu, khawatir, apalagi
jika sedang berjauhan. Rindu juga menyelimuti cinta yang membuat hubungan terasa
lebih manis dan berwarna. Seiring berjalannya waktu, masing-masing akan saling
memahami perbedaan, meredam emosi, saling mengalah, maka akan terbentuk cinta
yang kokoh dan bernilai seperti mutiara. Berbagai ujian dari dalam maupun faktor
dari luar, turut menguji kekuatan cinta. Ketika kekuatan cinta telah terpatri
di hati, maka segala badai mampu dihalau dan bertahan untuk tetap menjaga
eksistensi rasa yang dimiliki.
Cinta tak selamanya harus terasa melalui limpahan materi
berupa uang maupun kekayaan yang mewah. Rasa nyaman merupakan unsur utama yang
membuat seseorang bertahan untuk saling mencintai. Pada dasrnya cinta itu
universal. Bisa dirasakan manusia dari segala usia kepada siapa saja maupun apa
saja. Cinta bisa terbentuk melalui proses panjang seperti mutiara. Segala rasa
sakit maupun rindu, turut membantu memperkokoh benteng cinta yang terpatri di
dalam hati. Teriring doa semoga Allah swt menganugerahkan cinta yang mampu
memberi energi positif dan senantiasa mencintai di dalam naungan_Nya.
***
Karya dimuat dalam buku Tresnologi https://www.alqalammedialestari.com/2022/12/tresnologi.html
Profil Penulis
Rini Rahmawati, lahir di Sukoharjo, 16 Maret 1984.
Seorang guru di SMP Negeri 4 Sukoharjo. Penulis dikaruniai dua putra bernama
Arino Rusda Yudanta dan Faris Ahmad Juhardika. Karya penulis yang pernah terbit
yaitu buku solo berupa novel, buku pendidikan, dan kumpulan cerpen. Juga
beberapa antologi dari berbagai event menulis. Penulis dapat disapa di akun
Instagram @rinirahmawati52 maupun kontak Whatsapp 081225396191.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar