Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A1
25k / bulan
60k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A2
25k / bulan
60k / 3 bulan

Tak Seindah Cinta

 



Tak Seindah Cinta

(121 Puisi Cinta)

Penulis: Setiyarno, S.Pd.,M.Pd

Harga: 70.000

Ukuran: 14,5 cm x 20,5 cm

ISBN: 978-623-7361-50-3


Walau terciptanya puisi, tidak karena “alasan”, tetapi ia kadang selalu butuh alasan untuk tercipta, dan dari berbagai alasan itulah puisi selalu butuh pemaknaan dan penafsiran. Puisi akan selalu menyisakan seribu pemaknaan dan penafsiran, ia tidak akan pernah utuh ditafsirkan karena pesona yang selalu melekat dalam kata-katanya. larik-lariknya tak tersekat oleh kebakuan bahasa, dia bebas menerbangkan sayap-sayap maknanya. Sebuah pengungkapan yang tulus, memancarkan cahaya kesetiaan yang tinggi, setiap kata serasa ada kedekatan dengan pribadi-pribadi yang dituju, ia tidak hanya mengungkapkan kata, tapi mampu merahasiakannya, dan kemudian ia belai dengan kalimat-kalimat cinta yang begitu indah. Walau tak mengandung intuisi yang melejit, ia mampu memberikan tetesan-tetesan inspirasi dan evaluasi dari diri bagi pembacanya.

Saya tidak bisa menghakimi mana yang disebut puisi indah, puisi yang baik dan benar, tapi secara garis besar  puisi itu benar-benar bisa disebut puisi kalau ia mampu memberikan makna dengan ukiran kata-kata yang indah. Kemudian apakah kata-kata yang tidak indah tidak bisa disebut puisi, belum tentu, karena ada yang mementingkan makna tanpa menghiraukan diksi, tapi ini juga bisa disebut puisi, indah dan tidak kembali pada penilaan pembaca. Biarkan puisi yang terpampang dinilai dan dihukumi oleh pembaca. Karena setiap orang memiliki alasan tersendiri untuk menyebut itu puisi. “Tak Seindah Cinta”, Katamu! Sebuah judul untuk pengantar Antologi Puisi ini, hanya untuk menekankan, bahwa puisi yang ditulis dengan cara apapun, tetap memiliki keindahan asalkan berintilaq dari kreatifitas sang penulis. Dan keindahan itu dapat ditemukan dari berbagai segi, segi lahirnya atau segi batinnya, kalau segi lahirnya tidak ditemukan keindahan, mungkin segi batinnya, atau sebaliknya. Kalau belum menemukannya, maka kita mencarinya dari sisi historisya, dan seterusnya. Maka, puisi akan selalu indah, jika ia kita benar-benar menganggapnya sebuah realitas kehidupan. 

Puja dan puji syukur yang dalam kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, hati yang senantiasa merindukan cinta dan kasih-Nya ini bisa menuangkan bait-bait sederhana di atas kertas berlumur kerinduan dengan tinta kedamaian, sehingga bisa dinikmati oleh pembaca yang budiman. 

Akhir kata, pinta maaf juga kami sampaikan, karena “tiada gading yang tak retak”; karya kami masih banyak kekurangan, kekeringan, kejenuhan, pendek kata jauh dari kesempurnaan. Dengan lapang dada kami mengharap saran, kritik, dan masukan yang membangun agar kami bisa terus memperbaiki karya-karya kami berikutnya
Salam cinta dari hati!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640