Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A1
25k / bulan
60k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A2
25k / bulan
60k / 3 bulan

Sejak Singgah di Hatimu

 


Sejak Singgah di Hatimu

Penulis: Ar Zufar

Ukuran: 14,5 cm x 20,5 cm

Harga: 57.000

ISBN: 978-602-5475-26-9


Berparagraf-paragraf ke depan adalah sebentuk keinsyafan diri, bahwa kita sebagai manusia sejatinya tak pernah memiliki apapun di dunia. Bahwa kita yang hanya seorang manusia sejatinya tak pernah memiliki apapun di semesta. Sekecil apapun yang kita punya, sekelumit apapun yang kita bawa. Sungguh, semua bukan milik kita, semua hanya titipan dari-Nya.

Berbaris-baris kata ini untuk terus menumbuhkan kesadaran, bahwa tugas kita sebagai seorang hamba adalah untuk terus memperbaiki hati yang kita bawa. Agar terus bergerak dalam taat, agar tak terkotori oleh buih-buih maksiat. Ya, tugas kita adalah selalu membeningkan hati kita, untuk terus terisi dengan mengingat Dia, bukan saja dia yang terus terbang di dalamnya.

Maka, ada kata terima kasih yang ingin kubagi. Untuk mereka yang telah menyadarkan bahwa kita tak pernah saling memiliki. “Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, kalian adalah tempatku untuk terus berkaca, bahwa kita memang banyak cela. Dan dengan itu, aku tau mana yang harus kubenahi adanya. Terima kasih untuk kesempatan berbagi hati, setelah aku pernah merasa memiliki hatimu. Kini baru sadar, ternyata hanya sebuah kesempatan yang belum layak kunikmati rasanya.”

Kemudian, maafkan untuk segala sakit yang kuberi, maafkan untuk semua luka yang pernah singgah di berandamu. Setelah kamu pergi, setelah semua tiada. Kata maaf adalah kemesraan yang terus tumbuh, meski terpisah jarak sejauh apapun, meski kita tak saling bertaut jari di sini. Maafkanlah, mungkin kita tak pernah bisa bersama. Kalaupun takdir itu berbaik hati, semoga dengan maaf yang terus kamu semi, kita diizinkan untuk bertemu kembali setelah perpisahan ini, entah kapan, entah dimana. Dan maaf sudah mampir di beranda hatimu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640