Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A1
25k / bulan
60k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A2
25k / bulan
60k / 3 bulan

Rahman Adam, SH - Aktivis, Penulis Lepas

 


Rahman Adam, SH - Aktivis, Penulis Lepas

Karya: Redup di Negeri Merdeka

Di kalangan rakyat di desanya biasa di panggil Roy atau Boy. Lahir 5 Desember 1985 dari keluarga sederhana, yang jauh dari gelar ningrat, dari ayah seorang petani juga penjual ikan sepeda keliling yang di sisa hidupnya mengabdi untuk desa tecintanya sebagai kepala dusun, dan ibu seorang petani letaknya di sebelah timur bukit Huntulobutu Pentadio, kec Telaga, kab.Gorontalo. Terlahir di sebuah rumah bambu yang letaknya jauh dari licinnya jalan aspal dan jauh dari nikmatnya cahaya bola lampu, padahal Negara menjamin lewat UUDNRI 45 bahwa “bumi air dan seluruh yang terkandung di dalamnya di kuasai sepenuhnya oleh Negara yang di peruntukan untuk kesejahteraan rakyat” sebab benderangnya lampu listrik bisa menemaninya mengerjakan soal-soal PR dari guru nanti pada tahun 2000 setelah sekian tahun negeri ini merdeka.

Tamat SD di SDN Inpres Pentadio Timur. Sempat menimba ilmu sebagai santri di Pondok pesantren Hubulo, kemudian pindah ke Mts Al-Muballighin (sekarang Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kab. Gorontalo) sekolah yang di perjuangkan pamanya sendiri Kyai.Nurdin Kuki Utina, Ketua Osis pernah dijabatnya dan menjadi muballigh/penceramah tim safari Ramadhan Mts Al-Muballigh ke masid-masjid setiap bulan puasa. Di bawah asuhan guru-guru di Mts Al-Muballighin ia berhasil mendapat juara 1 pada debat siswa tingkat SLTP sekecamatan Telaga hingga lomba pidato berbahasa daerah tingkat kab.Gorontalo pun dengan juara 1 di raihnya saat menjadi siswa Mts meski dengan jas pinjaman. Setelah lulus dari Mts dahaga akan ilmu pengetahuan membawanya untuk terus menjala ilmu di samudera ilmu Madrasah Aliyah Negeri Model Gorontalo tapi tak terselang berapa lama dia harus berhenti sekolah.

Meski telah tertinggal jauh dari teman-temannya rasa rindu akan bangku sekolah membawanya kembali mengakrabkan jari jemarinya dengan pena dan lembaran-lembaran kertas buku dengan menjadi siswa SMUN 1 Gorontalo tapi lagi-lagi angan-angan dari anak rakyat desa untuk meraih cita-cita harus harus kalah dengan kerasnya himpitan ekonomi yang mengharuskan dia berhenti sekolah sebelum deretan angka-angka nilai di ijazah dia peroleh. Tapi api cita-cita yang terus berkobar seakan membakar “kekalahannya” setelah membaca kisah Bung Karno dan Bung Hatta yang tetap sekolah meski di bawah intimidasi kolonialisme, mengapa kita hidup di alam merdeka tidak memerdekakan diri untuk bisa menikmati pendidikan?!

Berhenti sekolah tidak membuatnya diam, di samping menjalani hidup sebagai pemburu hidup di pinggiran trotoar sebagai pekerja di Martabak Holland Serimpi, pekerja di café minuman tradisional Sarabba/air jahe, pekerja di restaurant mini dan menjadi tukang ojek tengah malam, bahkan menjadi pemulung kaleng bekas pernah mewarnai perjalanan hidupnya di jantung kota Gorontalo, ia ikut kegiatan-kegiatan yang beraroma kebangsaan di antaranya terpilihnya puisi karangannya yang berjudul “Merdeka Setengah Hati” sebagai 10 besar pada lomba menulis puisi dalam rangka HUT Proklamasi RI yang diselenggarakan salah satu radio swasta di Limboto. Jiwa cinta tanah airnya juga terpanggil ketika melihat kerusakan-kerusakan lingkungan itu terlihat ketika ia terlibat dalam “Sayembara” short massage service peduli lingkungan magrove Teluk Tomini Sustainable Coastal Livelihoods and Management (SUSCLAM). Dengan ijin dan kuasa Tuhan pada tahun 2009 SKB Limboto yang menjadi bumi baginya untuk menancapkan tekad menambang kembali cita-cita setelah beberapa tahun bongkahan-bongkahan intan ilmu pengetahuan terpendam di bumi harapannya hingga pada 2009 ia di amanahkan oleh SKB Limboto menjadi peserta HAI (Hari Aksara Internasional), akhirnya lembaran ijazah SMU/kesetaraan bisa dia peroleh setelah menempuh proses belajar hingga lulus sebagai tiket untuk melangkahkan kaki menuju gerbang Fakultas Hukum Kampus Perjuangan Universitas Gorontalo. Yang Alhamdulillah anak desa itu pada tahun 2014 berhasil meraih gelar Sarjana Hukumnya dengan IP yang sangat memuaskan 3,69.

Sejak mengikuti BASTRA (Basic Traning) LK 1 Himpunan Mahasiswa Islam komisariat Hukum ia banyak belajar dari senior-seniornya di HMI cab.Limboto, yang pada 2012 ia menduduki Ketua BEM Fak.Hukum setelah bertarung di arena politik kampus menuju ketua BEM Fak.Hukum 2012-2013 berkat dukungan saudara-saudaranya seperjuangan yang tergabung dalam PASRAH (Pasukan Sayang Rahman-Yahya). Pertarungan politik kampus kembali memanggilnya untuk bertarung sebagai kandidat pada pemilihan presiden dan wakil presiden BEM Universitas Gorontalo 2013-2014.

Rupanya jiwanya yang merakyat, sederhana dan senang berada di tengah masalah-masalah yang menimpa rakyat menjadikan dia sempat di lirik oleh beberapa Partai politik untuk mengaplikasikan pengabdiannya di bawah kibaran bendera partai, tetapi dengan rendah hati dia belum menerimanya. Proses perkuliahan dan aktivitasnya layaknya anak-anak desa yakni mengembala sapi tidak membuatnya lalai dari pengabdian pada masyarakat ia kerap bersuara di media-media cetak, turun kejalan bersama kawan-kawan mahasiswa segorontalo melakukan demonstrasi mengkritik kebijakan-kebijakan penguasa yang tidak populis, aksi unjuk rasa menolak Eksploitasi Hutan lindung oleh salah satu perusahaan besar. Bersama kawan-kawan aktivis dan senior di kampus perjuangan Universitas Gorontalo ia pernah terlibat ketegangan dengan aparat ketika ingin bertemu orang nomor dua di negeri ini era Indonesia bersatu jilid II dalam kunjungannya pada Internasional Maize Confrence di daerah jagung Gorontalo.saat masih berstatus mahasiswa hingga setelah menyelesaikan S1nya di Fakultas Hukum dia dengan senang hati menerima rakyat yang datang berdiskusi tentang hukum hingga mendampingi mereka. Itu semua karena sewaktu mahasiswa dia banyak belajar dari senior-senior dan dosennya, termasuk pendampingan terhadap seorang buruh salah satu perusahhan yang tidak dibayar pesangonnya.

Jiwa Bhineka Tunggal Ika dan lembaga BEM Hukum yang dikomandaninya beroleh piagam penghargaan dari BEM Universitas Gorontalo sebagai peserta malam inagurasi dengan sebuah seni teater yang bertema kerukunan antar umat beragama di Indonesia yang di tampilkan pada malam inagurasi. Dia pun pernah tercatat sebagai pengurus Majelis Sinergi Kalam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (MASIKA ICMI) kab.Gorontalo. Jenjang kaderisasi di kampus dari LK I, II, III telah dia selesaikan dan pada tahun 2012 beroleh kesempatan menjadi peserta Studi Tour Universitas Gorontalo ke Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, yang sebelumnya ia dan lembaga BEM yang di pimpinnya mendapat undangan Debat Konstitusi dan kompetisi Peradilan Semu yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Indonesia yogyakarta dan Universitas Brawijaya Malang meski tidak sempat mengikutinya, ia dan timnya meraih Juara 1 pada Debat Konstitusi antar mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gorontalo.

Bakat lainnya juga melekat pada diri pemuda yang rendah hati ini yakni menjadi juara 1 pada lomba ceramah antar mahasiswa Universitas Gorontalo tahun 2012. Menjelang semester akhir ia dan salah seorang saudara seperjuangannya di dunia kampus, yang diamini oleh beberapa teman di Fakultas Hukum telah menggagas berdirinya organisasi yang bergerak dalam bidang pemberantasan korupsi, yang olehnya ingin diberi nama KAWAT DURI (seriKat mahAsisWa AnTi dan peDUli koRupsI) dan organisasi di bidang jurnalis PERISAI (Persatuan Jurnalis Mahasiswa) tapi hingga toga dan jubah wisuda di kenakannya kedua organisasi tersebut masih berbentuk sebuah gagasan. Saat mengomandani BEM Hukum ia dan saudara-saudara pengurus BEM membuat terobosan program wisata nasionalisme ke Taman Makam Pahlawan dan praktek pengadilan kepada mahasiswa baru. Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap proses demokrasi ia terlibat sebagai tim pemantau pemilihan Gubernur Gorontalo 2011 beberapa kegiatan yang pernah di ikutinya antara lain, seminar nasional dan di alog publik :

v  Seminar Nasional “solusi pemberantasan Korupsi di Indonesia” dengan pemateri Bapak Sujanarko Direktur Pembinaaan Jaringan Kerja Antarkomisi dan Inatansi KPK.

v  Seminar Nasional tentang pemilih muda di laksanakan oleh CEEPP (Centre For Election And Political Party) oleh Reni Swarso P.hd dari Universitas Indonesia.

v  Seminar Nasional APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima).

v  Cermah ilmiah-ilmiah “penerapan UU no 8 TAHUN 2010 tentang TPPU upaya untuk mengefektifkan pemberantasan korupsi di Indonesia “oleh Wakil ketua KPK Adnan Pandu Praja SH, S.Pn LLM.

v  Stadium Generale “kepemimpinan dan membangun peradaban bangsa” oleh Prio Budi Santoso wakil ketua DPR-RI periode 2009-2014

v  Seminar Nasional “Strategi pemasyarakatan nilai-nilai Pancasila dalam membangun karakter bangsa” oleh MPR-RI.

v  Mengikuti peringatan hari Anti korupsi sedunia sekaligus peresmian warung kejujuran Universitas Gorontalo oleh penasehat KPK.

v  Seminar Gorontalo dan Pagelaran Budaya “Mengayuh Masa Depan Gorontalo Lewat Agama dan Seni”

v  Dialog (Milu Muda) pemilu muda yang di selenggarakan kerjasama UG, KPU, Panwas dan Radio Republik Indonesia (RRI)

v  Dialog public wawasan dan kebangsaan “Relevansi Pancasila sebagai dasar Negara yang demokratis oleh LSM Pilar Bangsa.

v  Dialog tentang Psikologi anti korupsi di TVRI Gorontalo.

v  Diskusi kartini abad 21 “Strategi dan partisipasi perempuan dalam pembangunan daerah”

v  Mengikuti MPR-RI Goes To Campus dalam rangka Sosialisasi Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika di UG.

v  Diskusi regional- “Literasi Arsip dan cita-cita lintas generasi” oleh PUSAR (Pusat Analisis Regional) INDONESIA.

v  Dialog/sosialisasi tentang Hutan Tanaman Industri di Gorontalo.

v  Dialog tentang UU lingkungan hidup.

v  Dialog pemuda dan masa depan Gorontalo “refleksi terhadap degradasi nilai dan jati diri pemuda” kerja sama HMI(Himpunan Mahasiswa Islam) dan KNPI(Komite Nasional Pemuda Indonesia)

v  Mengikuti berbagai kegiatan sosialisasi anti Narkoba oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi Gorontalo.

v  Dialog sosialisasi tentang Lembaga Bantuan Hukum (LBH) UG di TVRI Gorontalo.

v  Menghadiri silahturahim kader lembaga dakwa kampus sesulawesi-Gorontalo.

v  Menghadiri silahturahim HMI Sulut-Go di Gorontalo.

v  Menghadiri Advance Training LK III Nasional yang dilaksanakan oleh HMI di Gedung MessHaji Gorontalo.

v  Menghadiri kunjungan Menteri kehutanan RI Ir.Zulkifli Hasan(sekarang Ketua MPR-RI ) di salah satu Perguruan tinggi Gorontalo sekaligus penanaman pohon.

v   Berdua dengan slah satu temannya mewakili unsure mahasiswa Mengikuti sosialisasi UU penanganan konfliuk sosial di Mapolda Gorontalo.

v  Mengikuti dialog/sosialisasi UU KIP Keterbukaan Informasi Publik di UGCC.

v  Mengikuti Penyuluhan Hukum Serentak dengan tema Cerdas Hukum dalam masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community)

v  Menghadiri inter medit training LK II yang di laksanakan oleh HMI cabang Limboto.

v  Mengikuti kegiatan tentang literasi nasional bersama seluruh pegiat literasi seIndonesia di Jakarta.

 Melihat kondisi bangsa yang semakin di liputi berbagai masalah radikalisme, ISIS, dan kurangnya jiwa social peduli sesama serta ingin menciptakan rakyat desa yang religious, nasionalis, dan cerdas, hati kecilnya tergerak mendirikan perpustakaan mini, yang di kenal rakyat sekitar dengan TABUR “Taman Buku Rakyat” Perpustakaan Rahman Adam yang bertujuan menjadi KERTAS(Pojok Edukasi Kreatifitas Anak Desa) yang biasanya menjadi tempat berdiskusi masalah-masalah Hukum, pengenalan dan penanaman nilai-nilai Nasionalisme, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Kearifan Lokal budaya, Kekeluargaan, Gotong Royong di sebuah pojok di mana dulunya tempat dia bermain bersama teman-temannya sesama anak-anak petani desa yakni di halaman samping rumah orang tuanya. Yang di setiap akhir pekan pula dengan agenda perpustakaan kelilingnya, dia menelusuri pelosok-pelosok desa di pedalaman membawakan buku, mengajak rakyat dan anak-anak baca buku serta mengkampanyekan betapa indah dan agungnya jika berpegang teguh pada Pancasila. Yang pada tahun 2018 dia beroleh keprcayaan dan penghargaan untuk duduk bersama dalam satu forum dengan seluruh pegiat literasi, pegiat seni, pemerhati budaya, relawan buku seluruh Indonesia dalam pelatihan Tenaga Literasi di ibukota Republik Indonesia, Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640