Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Pemakaian Huruf Kapital

 


Pemakaian Huruf Kapital 


Pemakaian huruf kapital sudah diatur dalam PUEBI. Sekilas kaidah-kaidah itu tampak sederhana. Namun, jika dicermati, persoalannya tidak semudah yang dibayangkan. Salah satu persoalan yang boleh dikatakan tidak sederhana adalah penulisan nama diri dan bukan nama diri. Lalu, apa yang dimaksud nama diri? Jika membuka KBBI, didapati bahwa nama diri berarti ‘nama yang dipakai untuk menyebut diri seseorang, benda, tempat tertentu, dan sebagainya’. Dalam makna itu terdapat kata tertentu yang dapat pula diartikan ‘sudah pasti’. Dengan kata lain, dapat dinyatakan bahwa nama diri itu sudah pasti atau satu-satunya atau tidak ada yang lain. Contohnya adalah penulisan sekolah dasar atau perguruan tinggi. Kebanyakan orang cenderung menulis jenjang pendidikan itu dengan huruf awal kapital. Padahal, keduanya bukan nama diri. Marilah perhatikan contoh pemakaianya dalam kalimat berikut:

a.    Mereka adalah peserta didik sekolah dasar (SD) seKecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

b.    Kebanyakan karyawan kantor itu adalah tamatan perguruan tinggi negeri (PTN).

Pada contoh di atas terdapat dua jenjang pendidikan, yaitu sekolah dasar dan perguruan tinggi negeri. Kedua jenjang pendidikan itu bukan bagian nama diri. Oleh karena itu, huruf kapital tidak digunakan. Bandingkan dengan kalimat berikut:

a.    Mereka adalah peserta didik Sekolah Dasar Negeri 01 Hadipolo, Jekulo Kudus.

b.    Para perwira di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia itu kebanyakan tamatan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian.

Di Indonesia, bahkan di dunia, nama Sekolah Dasar Negeri 01 Hadipolo, Jekulo Kudus hanya satu-satunya. Nama Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian di Indonesia juga tidak ada duanya. Itulah yang disebut nama diri, dalam hal ini nama diri lembaga. Jika sekolah dasar negeri dan perguruan tinggi menjadi bagian nama diri, penulisan setiap awal kata menggunakan huruf kapital.

Lebih dari sepuluh kaidah pemakaian huruf kapital yang tercantum dalam PUEBI. Namun, tidak semua menimbulkan masalah. Misalnya, kaidah tentang penggunaan huruf kapital pada awal kalimat, awal setiap unsur nama orang, nama agama, nama kitab suci jarang menimbulkan masalah. Oleh karena itu, pada bagian penggunaan huruf kapital ini akan dibahas penggunaan huruf kapital yang sering menimbulkan masalah. Di bawah ini dikemukakan beberapa contoh kalimat yang mengandung kesalahan penggunaan huruf kapital.

a.    Gelar Sarjana Hukum (S.H.) sudah diperoleh dua tahun yang lalu.

b.    Dalam rapat nasional itu hadir para Gubernur dan Bupati/Wali Kota seluruh Indonesia.

c.    Setiap hari Jum’at ada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas itu.

d.   Sudah 5 tahun yang lalu mereka tinggal di jalan Jenderal Sudirman.

Kata atau kelompok kata yang dicetak miring dalam kalimat tersebut adalah kata atau kelompok kata yang bermasalah jika dilihat dari segi penggunaan huruf. Berikut penjelasannya satu persatu.

Penggunaan huruf kapital pada awal kata Sarjana Hukum (S.H.) pada kalimat (a) tidak benar karena gelar akademik tidak didahului nama orang. Dalam PUEBI dinyatakan bahwa gelar akademik ditulis dengan huruf awal kapital jika diikuti atau didahului nama orang.

Penulisan nama jabatan gubernur, bupati, dan wali kota yang diawali dengan huruf kapital seperti dalam kalimat (b) Dalam rapat nasional itu hadir para Gubernur dan Bupati/Wali Kota seluruh Indonesia tidak benar. Alasannya ada dua, yaitu (1) nama jabatan itu tidak diikuti nama orang, instansi, atau tempat dan (2) nama jabatan itu bukan pengganti nama orang tertentu. Hal itu sesuai dengan aturan yang ada dalam PUEBI.

Kata bahasa dalam kalimat (c) Setiap hari Jum’at ada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas itu yang ditulis dengan huruf awal huruf kecil tidak benar karena nama mata pelajarannya adalah Bahasa Indonesia, bukan Indonesia. Apa nama mata pelajarannya? Jawabnya adalah Bahasa Indonesia, bukan Indonesia. Oleh karena itu, kata bahasa pada nama mata pelajaran itu ditulis dengan huruf awal kapital, yaitu Bahasa Indonesia.

Penulisan alamat yang menggunakan nama jalan sering salah. Yang sering diragukan adalah penulisan kata jalan. Apakah kata jalan itu termasuk bagian nama jalan tersebut atau bukan? Itu pertanyaannya. Kata jalan pada kalimat (d) Sudah 5 tahun yang lalu mereka tinggal di jalan Jenderal Sudirman tidak benar dan perlu diperbaiki. Maka kalimat yang harus diperbaiki menjadi Sudah 5 tahun yang lalu mereka tinggal di Jalan Jenderal Sudirman.




Asfuri, Ali, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Pati: Al Qalam Media Lestari, 2022), hlm. 58-61.

Selengkapnya bisa chek sumber buku https://www.alqalammedialestari.com/2022/10/bahasa-indonesia-untuk-perguruan-tinggi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640