Pemakaian Huruf dalam Bahasa Indonesia
Huruf yang dipakai dalam bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua,
yaitu huruf konsonan dan huruf vokal. Jumlah huruf konsonan ada 26 huruf dan
huruf vokal ada 5 huruf. Di samping itu, terdapat 3 diftong, yaitu ai, au,
dan oi, dan 4 gabungan huruf
konsonan, yaitu kh, ng, ny,
dan sy. Dalam pedoman ejaan
dicantumkan nama setiap huruf. Namun, masih banyak orang yang menyebut nama
huruf tidak sesuai dengan nama huruf tersebut. Ambillah contoh penyebutan huruf
c. Huruf sesudah b itu lebih sering disebut /se/
daripada /ce/. Padahal, penyebutan
yang benar adalah /ce/. Begitu pula
penyebutan huruf q. Huruf yang
seharusnya disebut ki itu sering
disebut kiu.
Di atas telah disebutkan bahwa dalam bahasa Indonesia terdapat
empat gabungan huruf konsonan, yaitu kh,
ng, ny, dan sy. Penggunaan
gabungan huruf konsonan selain itu tidak baku, kecuali nama. Di bawah ini
diberikan contoh kata yang tidak baku karena menggunakan gabungan huruf
konsonan yang baku.
Tidak Baku Baku
bhakti
(sosial) bakti (sosial)
budhi
budi
dharma
darma
wudhu
wudu
Ramadhan
Ramadan
Bagaimana dengan nama organisasi istri pegawai negeri yang ditulis
dengan Dharma Wanita? Apakah nama itu
harus juga diubah? Jawabannya tidak. Dharma
Wanita adalah nama, yaitu nama organisasi. Nama, baik nama orang, nama
organisasi, maupun nama diri lainnya, tidak perlu dipersoalkan. Dengan kata
lain, nama diberi kebebasan. Begitu pula semboyan yang diambil dalam bahasa
asalnya. Misalnya, semboyan bhinneka
tunggal ika yang ditulis dengan bh
atau ing ngarsa sung tuladha yang
ditulis dengan dh tidak perlu disalahkan.
Yang perlu diatur adalah penulisan kata yang digunakan secara umum.
Jika membuka PUEBI, Bab I tentang pemakaian huruf, akan didapati
tanda bintang dua (**). Huruf yang diberi tanda bintang dua adalah huruf q dan x. Catatannya berbunyi, “Khusus untuk nama dan keperluan ilmu.” Hal
itu berarti bahwa dalam bahasa Indonesia terdapat huruf q dan x, tetapi hanya
digunakan untuk menulis nama atau untuk keperluan ilmu. Dengan kata lain,
secara umum dapat dinyatakan bahwa tidak ada kata baku bahasa Indonesia yang
ditulis dengan huruf q dan x. Jika ada beberapa kata, hal itu
dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Misalnya, kata qari tetap ditulis dengan huruf q
karena kalau ditulis dengan k (kari), kata kari sudah ada dalam bahasa Indonesia yang berarti ‘sayur gulai yang diberi kunyit sehingga
berwarna kuning’.
Asfuri, Ali, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Pati: Al Qalam Media Lestari, 2022), hlm. 56-58.
Selengkapnya bisa chek sumber buku https://www.alqalammedialestari.com/2022/10/bahasa-indonesia-untuk-perguruan-tinggi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar