Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Pemakaian Huruf dalam Bahasa Indonesia

 


Pemakaian Huruf dalam Bahasa Indonesia 

Huruf yang dipakai dalam bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu huruf konsonan dan huruf vokal. Jumlah huruf konsonan ada 26 huruf dan huruf vokal ada 5 huruf. Di samping itu, terdapat 3 diftong, yaitu ai, au, dan oi, dan 4 gabungan huruf konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy. Dalam pedoman ejaan dicantumkan nama setiap huruf. Namun, masih banyak orang yang menyebut nama huruf tidak sesuai dengan nama huruf tersebut. Ambillah contoh penyebutan huruf c. Huruf sesudah b itu lebih sering disebut /se/ daripada /ce/. Padahal, penyebutan yang benar adalah /ce/. Begitu pula penyebutan huruf q. Huruf yang seharusnya disebut ki itu sering disebut kiu.

Di atas telah disebutkan bahwa dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy. Penggunaan gabungan huruf konsonan selain itu tidak baku, kecuali nama. Di bawah ini diberikan contoh kata yang tidak baku karena menggunakan gabungan huruf konsonan yang baku.

Tidak Baku        Baku

bhakti (sosial)      bakti (sosial)

budhi                   budi

dharma                darma

wudhu                 wudu

Ramadhan           Ramadan

Bagaimana dengan nama organisasi istri pegawai negeri yang ditulis dengan Dharma Wanita? Apakah nama itu harus juga diubah? Jawabannya tidak. Dharma Wanita adalah nama, yaitu nama organisasi. Nama, baik nama orang, nama organisasi, maupun nama diri lainnya, tidak perlu dipersoalkan. Dengan kata lain, nama diberi kebebasan. Begitu pula semboyan yang diambil dalam bahasa asalnya. Misalnya, semboyan bhinneka tunggal ika yang ditulis dengan bh atau ing ngarsa sung tuladha yang ditulis dengan dh tidak perlu disalahkan. Yang perlu diatur adalah penulisan kata yang digunakan secara umum.

Jika membuka PUEBI, Bab I tentang pemakaian huruf, akan didapati tanda bintang dua (**). Huruf yang diberi tanda bintang dua adalah huruf q dan x. Catatannya berbunyi, “Khusus untuk nama dan keperluan ilmu.” Hal itu berarti bahwa dalam bahasa Indonesia terdapat huruf q dan x, tetapi hanya digunakan untuk menulis nama atau untuk keperluan ilmu. Dengan kata lain, secara umum dapat dinyatakan bahwa tidak ada kata baku bahasa Indonesia yang ditulis dengan huruf q dan x. Jika ada beberapa kata, hal itu dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Misalnya, kata qari tetap ditulis dengan huruf q karena kalau ditulis dengan k (kari), kata kari sudah ada dalam bahasa Indonesia yang berarti ‘sayur gulai yang diberi kunyit sehingga berwarna kuning’.




Asfuri, Ali, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Pati: Al Qalam Media Lestari, 2022), hlm. 56-58.

Selengkapnya bisa chek sumber buku https://www.alqalammedialestari.com/2022/10/bahasa-indonesia-untuk-perguruan-tinggi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640