Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A1
25k / bulan
60k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A2
25k / bulan
60k / 3 bulan

Asal-Usul Desa Jatiroto Kayen Pati

 


Asal-Usul Desa Jatiroto Kayen Pati


Jatiroto merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Jawa Tengah. Desa ini memiliki luas wilayah 713, 98 ha dengan jumlah penduduk mencapai 7.525 jiwa. Desa ini terbagi menjadi tiga dukuh yaitu Dukuh Pucang, Jabung, dan Janti yang mayoritas pekerjaannya sebagai petani (Wahyudi, 2021).

Berawal dari datangnya dua tokoh Mataram yang diutus untuk mencari jasad dari raja Mataram yang meninggal dunia namun jasadnya belum ditemukan, raja tersebut bernama Sultan Agung Hanyokrokusumo. Sultan Agung Hanyokrokusumo merupakan raja dari Mataram yang sangat disegani dan dihormati. Beliau adalah raja yang sangat bijaksana, semua punggawa prajurit dan rakyat Mataram sangat patuh dan tunduk padanya. Selain dilihat dari kepemimpinannya, Sultan Agung Hanyokrokusumo adalah sosok yang religius dan dekat dengan Sang Kholiq. Beliau memeluk agama Islam dan mengamalkannya kepada abdi dalem kerajaan serta rakyatnya (Suratman, 2021).

Sultan Agung Hanyokrokusumo sudah memimpin Mataram selama bertahun-tahun, sehingga umur beliaupun semakin lama semakin bertambah tua. Dengan umur beliau yang sudah tua, akhirnya Sultan Agung Hanyokrokusumo meninggal, namun jasadnya menghilang dan tidak diketahui keberadaannya. Menurut cerita zaman dahulu orang yang dekat dengan Sang Kholiq, ketika meninggal maka jasad atau mayatnya juga akan ikut menghilang (muswo dalam bahasa jawa), begitu juga dengan Sultan Agung Hanyokrokusumo. 

Namun pada waktu itu para punggawa dan orang-orang di Mataram tidak mempercayai hal itu, mereka beranggapan bahwa jasad Sultan Agung Hanyokrokusumo masih ada di dunia hanya saja tidak diketahui keberadaannya. Kedua tokoh dari Mataram yakni Ki Gusti Mataram dan Haji Mataram ditugaskan untuk mencarinya. Dalam pencariannya, sampailah kedua tokoh tersebut di sebuah daerah, dimana daerah ini masih berupa hutan belantara. Sambil mencari jasad raja Mataram, kedua tokoh ini membuat tempat untuk bernaung dengan cara babat alas atau membersihkan semak-semak dan pepohonan yang lama kelamaan tempat tersebut menjadi perkampungan yang luas. Di daerah tersebut Ki Gusti Mataram dan Haji Mataram mengamati rumah-rumah yang mayoritas pembuatannya dari kayu jati, selain itu adanya kayu jati yang merata di sana. Maka dari itu kedua tokoh ini memberikan nama daerah tersebut dengan nama “Jatiroto”. Desa Jatiroto dibangun pada masa kerajaan abad ke-15 yakni tahun 1401 M.


Laily Fu’adah, M.Pd, dkk, Islam Budaya Lokal Pati Selatan (Pati: Al Qalam Media Lestari, 2022), hlm. 35 - 38.

Selengkapnya bisa chek sumber buku https://www.alqalammedialestari.com/2022/11/islam-budaya-lokal-pati-selatan-studi.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640