ATURAN PENULISAN TANDA BACA - Tanda Hubung (-)
Tanda baca adalah tanda yang digunakan dalam sistem ejaan. Tanda baca dapat membantu pembaca untuk memahami makna tulisan dengan tepat. Tanda baca sangat penting dalam penulisan, karena membantu untuk memahami makna tulisan tersebut. Oleh karena itu, mempelajari tata cara penulisan tanda baca yang benar sangat penting. Agar kalimat dalam suatu paragraf mudah dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan makna yang hendak disampaikan oleh penulis.
Sesuai Ejaan Bahasa Indonesia Yang Telah Disempurnakan (EYD), ada lima belas tanda baca yang lazim digunakan dalam penulisan, antara lain tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua tanda hubung, tanda pisah, tanda elipsis, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda garis miring, dan tanda penyingkat atau apostrof.
Tanda Hubung (-)
a.
Tanda
hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Misalnya:
§ Di Kabupaten Kudus terdapat anak-anak terkategori
stunting.
b.
Tanda
hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau
ungkapan dan (ii) penghilang bagian kelompok kata. Misalnya:
§ ber-evolusi
§ meng-ukur
§ dua-puluh-lima
ribuan (25 x 1.000)
§ 23/25
(dua-puluh-tiga perdua-puluh-lima)
§ mesin
hitung-tangan
Bandingkan dengan kata berikut:
§ be-revolusi
§ me-ngukur
§ dua-puluh lima-ribuan
(20 x 5.000)
§ 20 3/25 (dua-puluh tiga
perdua-puluh-lima)
§ mesin-hitung tangan
c.
Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se dengan kata berikutnya yang dimulai
dengan huruf kapital, (ii) ke dengan
angka, (iii) angka dengan an, (iv)
singkatan berhuruf capital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan
rangkap. Misalnya:
§ (se-Indonesia,
se-Jawa Tengah);
§ ke- dengan angka (peringkat ke-1);
§ angka dengan –an
(tahun 1950-an);
§ kata atau imbuhan dengan
singkatan yang berupa huruf kapital (hari-H,
sinar-X, ber-NIK, di-SK-kan);
§ kata dengan kata ganti
Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu);
§ huruf dan angka (D-3,
S-1, S-2);
§ kata ganti -ku,
-mu,
dan -nya
dengan singkatan yang berupa huruf kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku).
d.
Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan unsur bahasa
Indonesia dengan unsur bahasa asing. Misalnya:
§ Paket yang akan dikirin
segera di-packing.
§ Data komputer yang
penting perlu di-back up.
e.
Tanda
hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Misalnya:
§ Di samping cara lama,
diterapkan juga cara baru.
§ Nelayan pesisir itu
berhasil membudidayakan rumput laut.
§ Kini ada cara yang baru
untuk mengukur panas.
f.
Tanda
hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan
bagian kata di depannya pada pergantian baris.
§ Pengutamaan bahasa
Indonesia di ruang publik akan diselenggara-kan Balai Pusat Bahasa Provinsi
Jawa Tengah
§ Kegiatan gelar wicara
pengutamaan bahasa Indonesia akan diresmi-kan oleh Kepala Pusat Pembinaan
Bahasa dan Sastra.
g.
Tanda
hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Misalnya:
§ P-a-n-i-t-i-a
§ 10-10-2022
Asfuri, Ali, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Pati: Al Qalam Media Lestari, 2022), hlm. 96-98.
Selengkapnya bisa chek sumber buku https://www.alqalammedialestari.com/2022/10/bahasa-indonesia-untuk-perguruan-tinggi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar