Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

4. ATURAN PENULISAN TANDA BACA - Tanda Titik Dua (:)

 




ATURAN PENULISAN TANDA BACA - Tanda Titik Dua (:)

Tanda baca adalah tanda yang digunakan dalam sistem ejaan. Tanda baca dapat membantu pembaca untuk memahami makna tulisan dengan tepat. Tanda baca sangat penting dalam penulisan, karena membantu untuk memahami makna tulisan tersebut. Oleh karena itu, mempelajari tata cara penulisan tanda baca yang benar sangat penting. Agar kalimat dalam suatu paragraf mudah dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan makna yang hendak disampaikan oleh penulis.

Sesuai Ejaan Bahasa Indonesia Yang Telah Disempurnakan (EYD), ada lima belas tanda baca yang lazim digunakan dalam penulisan, antara lain tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua tanda hubung, tanda pisah, tanda elipsis, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda garis miring, dan tanda penyingkat atau apostrof.

       Tanda Titik Dua (:)

a.    Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan. Misalnya:

§  Ibu sudah menyiapkan sarapan pagi yang sangat enak, yaitu: nasi goreng, ayam goreng, dan telur mata sapi.

§  Peserta didik diminta memilih salah satu di antara beberapa pilihan tujuan wisata, yaitu: Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, atau Bali.

b.    Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya:

§  Ketua            : Taufiqqurohman

     Sekretaris      : Siti Zulaikah

     Bendahara    : Dewi Maria

§  Narasumber : Ali Asfuri, M.Pd.

     Pemandu      : Yusuf Efendi, S.Pd.

     Pencatat        : Nuruddin, S.Pd.

c.    Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Misalnya:

Ibu    : “Bawa koper ini, Nak!”

Amir : “Baik, Bu.”

d.   Tanda titik dua dipakai di antara (1) jilid atau nomor dan halaman, (2) surah dan ayat dalam kitab suci, (3) judul dan anak judul suatu karangan, serta (4) nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka. Misalnya:

§  Kompas, VII, No: 31/2020: 22.

§  Surah Al-Maidah: 20-25.

§  Ironi Negeri Demokrasi: Harian Kompas.

§  Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa.


Asfuri, Ali, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Pati: Al Qalam Media Lestari, 2022), hlm. 95-96.

Selengkapnya bisa chek sumber buku https://www.alqalammedialestari.com/2022/10/bahasa-indonesia-untuk-perguruan-tinggi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640