ATURAN PENULISAN TANDA BACA - Tanda Koma (,)
Tanda baca adalah tanda yang digunakan dalam sistem ejaan. Tanda baca dapat membantu pembaca untuk memahami makna tulisan dengan tepat. Tanda baca sangat penting dalam penulisan, karena membantu untuk memahami makna tulisan tersebut. Oleh karena itu, mempelajari tata cara penulisan tanda baca yang benar sangat penting. Agar kalimat dalam suatu paragraf mudah dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan makna yang hendak disampaikan oleh penulis.
Sesuai Ejaan Bahasa Indonesia Yang Telah Disempurnakan (EYD), ada lima belas tanda baca yang lazim digunakan dalam penulisan, antara lain tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua tanda hubung, tanda pisah, tanda elipsis, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda garis miring, dan tanda penyingkat atau apostrof.
Tanda Koma (,)
a.
Tanda koma
dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya:
§ Handphone,
komputer, atau laptop bukan barang asing lagi.
§ Buku,
majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
§ Satu,
dua, ... tiga!
b.
Tanda koma
dipakai untuk memisahkan suatu kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului oleh kata hubung seperti: tetapi, melainkan, sedangkan. Misalnya:
§ Saya
ingin membeli handphone, tetapi uang saya belum cukup.
§ Motor
ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
§ Dia
suka membaca, sedangkan adiknya suka melukis.
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak
kalimat dengan induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimatnya. Misalnya:
§ Kalau diundang, saya akan datang.
§ Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
§ Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak
membaca buku.
d. Tanda koma digunakan di belakang kata atau
ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk di
dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi
pula, meskipun begitu, akan tetapi. Misalnya:
§ Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena
itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.
§ Anak itu memang rajin membaca sejak
kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang pelajar
§ Orang tuanya memang kurang mampu. Meskipun
demikian, anak-anaknya telah berhasil menjadi sarjana.
e.
Tanda koma
dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Misalnya:
§ Kata
nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”
§ “Kita
harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek saya, "karena manusia adalah
makhluk sosial.”
f. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan
gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri,
keluarga, atau marga. Misalnya:
§ M.
Ridwan, S.E.
§ Ny.
Siti Khadijah, M.A.
§ Hari
Pradana, M.Hum.
g.
Tanda koma
dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Misalnya:
§ Gubernur
Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melantik Hartopo menjadi Bupati Kudus.
h.
Tanda koma
dipakai untuk memisahkan kata seperti o,
ya, wah, aduh, kasihan dari kata lain yang terdapat dalam kalimat. Misalnya:
§ O,
jadinya begitu?
§ Wah,
bukan main hebatnya!
§ Hati-hati,
ya, nanti kamu bisa jatuh.
i.
Tanda koma
dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat
dan tanggal, serta (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
§ Surat-surat
ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Hukum, Universitas Muria Kudus,
Jalan Lingkar Utara, Kayuapu Kulon, Gondangmanis, Kec. Bae, Kabupaten Kudus,
Jawa Tengah.
§ Sdr.
Muttaqin, Jalan Raya Kudus Pati, Kudus.
§ Kudus,
1 Oktober 2022.
§ Jakarta,
Indonesia.
j.
Tanda koma
dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar
pustaka. Misalnya:
§ Asfuri,
Ali. 2022. Bahasa Indonesia di Perguruan
Tinggi. Pati: Qalam Media.
k.
Tanda koma
dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. Misalnya:
§ Ali Asfuri, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, Pati: Qalam Media, 2022, hlm.
10.
l.
Tanda koma
dipakai di muka angka per puluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan
dengan angka. Misalnya:
§ 12,5
m
§ 27,3
kg
§ Rp.
500,50
§ Rp.
750,00
m.
Tanda koma
dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada
awal kalimat. Misalnya:
§ Dalam
pembinaan dan pengembangan bahasa, diperlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
§ Atas
bantuan dokter, pasien mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya.
Asfuri, Ali, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Pati: Al Qalam Media Lestari, 2022), hlm. 90-94.
Selengkapnya bisa chek sumber buku https://www.alqalammedialestari.com/2022/10/bahasa-indonesia-untuk-perguruan-tinggi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar