ATURAN PENULISAN TANDA BACA - Tanda Petik Tunggal (‘…’)
Tanda baca adalah tanda yang digunakan dalam sistem ejaan. Tanda baca dapat membantu pembaca untuk memahami makna tulisan dengan tepat. Tanda baca sangat penting dalam penulisan, karena membantu untuk memahami makna tulisan tersebut. Oleh karena itu, mempelajari tata cara penulisan tanda baca yang benar sangat penting. Agar kalimat dalam suatu paragraf mudah dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan makna yang hendak disampaikan oleh penulis.
Sesuai Ejaan Bahasa Indonesia Yang Telah Disempurnakan (EYD), ada lima belas tanda baca yang lazim digunakan dalam penulisan, antara lain tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua tanda hubung, tanda pisah, tanda elipsis, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda garis miring, dan tanda penyingkat atau apostrof.
Tanda Petik Tunggal (‘…’)
a.
Tanda
petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Misalnya:
§ Tanya Bandi, “Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?” “Waktu kubuka pintu
kamar depan, kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang’, dan rasa letihku
lenyap seketika,” ujar Bapak Taufik.
b.
Tanda
petik tunggal mengapit makna terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan
asing. Misalnya:
§ feed-back
‘balikan’.
Asfuri, Ali, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Pati: Al Qalam Media Lestari, 2022), hlm. 103.
Selengkapnya bisa chek sumber buku https://www.alqalammedialestari.com/2022/10/bahasa-indonesia-untuk-perguruan-tinggi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar