ATURAN PENULISAN TANDA BACA - Tanda Kurung ((…))
Tanda baca adalah tanda yang digunakan dalam sistem ejaan. Tanda baca dapat membantu pembaca untuk memahami makna tulisan dengan tepat. Tanda baca sangat penting dalam penulisan, karena membantu untuk memahami makna tulisan tersebut. Oleh karena itu, mempelajari tata cara penulisan tanda baca yang benar sangat penting. Agar kalimat dalam suatu paragraf mudah dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan makna yang hendak disampaikan oleh penulis.
Sesuai Ejaan Bahasa Indonesia Yang Telah Disempurnakan (EYD), ada lima belas tanda baca yang lazim digunakan dalam penulisan, antara lain tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua tanda hubung, tanda pisah, tanda elipsis, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda garis miring, dan tanda penyingkat atau apostrof.
Tanda Kurung ((…))
a.
Tanda
kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Misalnya:
§ Dia
memperpanjang surat izin mengemudi (SIM).
b.
Tanda
kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan. Misalnya:
§ Sajak
Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama yang
terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.
§ Keterangan
itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru dalam pasaran dalam
negeri.
c.
Tanda
kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan. Misalnya:
§ Pejalan
kaki itu berasal dari (kota) Kudus.
d.
Tanda
kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Misalnya:
§ Faktor
produksi menyangkut masalah (1) alam, (2) tenaga kerja, dan (3) modal.
Asfuri, Ali, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Pati: Al Qalam Media Lestari, 2022), hlm. 101.
Selengkapnya bisa chek sumber buku https://www.alqalammedialestari.com/2022/10/bahasa-indonesia-untuk-perguruan-tinggi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar