Penulis:
KELOMPOK 42 KKN MIT DR 14
Abdullah Burhan Arifin, Uly Hidayati, Supriyani, Lutfiyah, Rizka
Salama Karimah, Iin Kurnia Sari, Musta’inah Alfiyani, Deastuti Puji Utami,
Windi Antika, Agis Monica Putri, Saylunnada, Diana Indriani, Prisma Kusuma
Wardani, Layun Zizana Agathis, Ramadhani Kharisma Asri.
Editor:
Baqiayatus Sholihah, S. Th.I., MSi
Penyunting akhir:
Supriyani
Sinopsis:
Pada dasarnya mahasiswa merupakan agen perubahan, sudah
sepatutnya seorang mahasiswa yang secara intelektual sadar akan hal itu. Dengan
berperan aktif dalam kehidupan berasyarakat dalam rangka menciptakan
perubahan-perubahan, sehingga dapat menciptakan kualitas hidup masyarakat dapat
menjadi lebih baik lagi. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian
mahasiswa yang langsung terjun dalam lingkungan masyarakat, dimana mahasiswa
dapat mengaplikasikan berbagai ilmunya yang didapatkan selama di bangku
perkuliahan.
Kelompok 42 KKN MIT DR 14 Walisongo Semarang yang mengambil tema “Pengembangan
Sumber Daya Alam dan Pariwisata Baru Sebagai Mata Pencaharian Masyarakat Desa” yang dilaksanakan di Desa Jatibatur, Kecamatan
Gemolong, Kabupaten Sragen, yang didasari oleh fakta bahwa banyaknya hasil bumi
yang melimpah namum tidak berdayakan dengan baik. Selain terdapat fakta bahwa
sedang terlaksana pembuatan pariwisata baru yang tidak lain akan menjadi sumber
peluang lapangan kerja bagi masyarakat desa setempat. Jika hal ini dibiarkan
begitu saja tanpa adanya arahan atau bimbingan maka sangat disayangkan jika
tidak bisa diberdayakan semaksimal mungkin.
Melihat permasalahan tersebut, maka salah satu solusinya adalah
dengan memberdayakan dan dan memanfaatkan sumber daya manusia yang kompeten dan
memiliki semangat dalam berinovasi dan kreatif. Sudah saatnya SDM yang ada
harus di gali potensinya guna menciptakan SDM yang berkualitas bagi bangsa dan
negara. Untuk Mahasiswa UIN Walisongo Semarang melakukan kegitan KKN di Desa Jatibatur
, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen selam 45 hari sebagai rasa tanggung
jawab kami kepada masyarakat dan menjadi wadah untuk mengaplikasikan ilmu yang
telah didapat di bangku kuliah.
Dalam perjalanan kami selam 45 hari sudah semestinya kami
mendapatkan hal-hal baru yang sebelumnya belum kami ketahui. Kearifan lokal
dan yang masih melekat di Desa Jatibatur
merupakan sumber cerita baru bagi kami. Oleh karena itu untuk meringkas sekilas
cerita perjalanan kami di Desa Jatibatur, maka dibuatlah buku Bunga Rampai ini
yang berjudul “Pesona Kearifan Lokal”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar