Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Estetis Hijrah Cinta




 ESTETIS HIJRAH CINTA

Penulis: Miya Ulandari

Penerbit: Al Qalam Media Lestari

Tebal: 97 halaman

Ukuran: 14,5 cm x 20,5 cm

Cetakan Pertama: Februari 2020


Perihal hujan percayalah ia akan memberimu warna yang indah, yang berhak kau terima setelahnya. Lebih dari halnya pelangi yang hadirnya sesaat. Setiap manusia pasti pernah berbuat salah, dosa dan bermaksiat. Allah menghendaki siapa saja untuk berubah, hidayah itu akan membuat kita mengalami proses dari ulat yang menjijikkan berubah menjadi kupu – kupu yang indah. Semua itu tidak kita dapatkan hanya dengan membiarkan diri terus di zona nyaman. Adakalanya kita harus berusaha menahan dari yang membuat kita tidak baik. Seperti kepompong yang menahan diri dari nafsu makan agar menjadi kupu – kupu yang cantik nan indah begitu pula manusia. Dimisalkan perbuatan kita di dunia. Melakukan hal – hal yang sia – sia, bersenang-senang yang sifatnya sebentar, bersama dengan orang – orang yang lalai akan kampung akhirat hanya akan membekas penyesalan di hari perhitungan nanti.

Pun setelah kita berubah. Keadaan tidak akan membuat kita nyaman. Berbagai hal yang mungkin akan mengusik keimanan dan keyakinan untuk berjalan di jalan yang benar. Banyak tantangan, ujian menanti di depan mata bahkan teman baik kita semasa kita masih melakukan keburukan bersamanya akan mencela kita.

Allah berfirman yang artinya:

“Teman – teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang – orang yang bertakwa.” (Q.S. Az-Zukhruf: 67)

Maka tidak pantas orang yang selalu membuat kita lalai dalam mengingatkan kepada Allah kita jadikan sebagai sahabat. Carilah sahabat – sahabat surga yang senantiasa mengajak pada kebaikan, yang tidak hanya membantu kita dalam urusan dunia saja tetapi juga peduli dengan akhirat kita.

“Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya kamu teringat akan Allah, mendengar kata – katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak – geriknya teringat mati. Sebaik – baik sahabat disisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik – baik tetangga di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap tetangganya.” (HR. Hakim).

Ujian untuk berubah tidak hanya sampai disitu. Apabila niat kita salah maka rusaklah susu sebelengga.

Bukankah amal itu tergantung niatnya! Niatkan semua karena Allah sebab Allah sangat mencemburui hamba-Nya yang berharap selain kepada-Nya.

“Sesungguhnya Allah membeli dari orang – orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka….” (QS. At- Taubah: 111).

Disitulah kita ditempa bertahan atau menyerah setelah berubah? Karena hanya orang – orang yang terpilih yang mampu bertahan. Hidup ini bagaikan sebuah penyaringan. Siapa yang berhasil melewati dengan sabar dan istiqomah itulah yang terpilih. Semua perjalanan itu butuh proses, dicontohkan oleh Allah mengapa Allah menciptakan bumi ini dalam 6 hari padahal Allah bisa menciptakannya kun fayakun. Sebab semua butuh proses, ketika Rasulullah dan kaum muslimin pada tahun tujuh kenabian berbagai macam siksa dari kaum quraisy dan pemboikotan kepada kaum muslimin membuat kaum muslimin benar – benar tersiksa. Kenapa Allah tidak langsung memberikan kemenangan dan kemewahan untuk mereka, karena Allah ingin mendidik mereka agar menjadi umat terbaik di sepanjang peradaban. Dan itu benar, orang – orang terdahulu mereka masing – masing memiliki iman yang tinggi, ketaqwaan yang luar biasa. Untuk itu kita yang hidup di generasi milenial ini janganlah mudah menyerah dengan keadaan, bertahan untuk istiqomah. Allah pasti akan mempertemukan kita dengan orang yang sama – sama berjuang di jalan yang Allah ridhai.

Bukan berarti kamu harus terlihat rapuh. Sesuatu yang indah bukan hanya yang nampak, tetapi bagaimana jika keindahan itu berawal dari sebuah perjuangan. Bukan karena seberapa banyak perhatian, pujian, dan hal bergengsi yang dapat kamu raih di dunia, hal yang bernilai estetis melebihi dari itu semua.

Dan aku tak tau entah mengapa hujan begitu memanjakan mata. Bersenang – senang dibawahnya seolah kita adalah manusia yang tak akan sakit karena yah karena hujan hanya sebentar. Jadi tidak akan masalah kita sakit untuk menyergap rasa rindu itu. Tuhan mengajariku banyak tentang arti memaknai hidup. Benar, Tuhan itu sangat baik, menyayangi kita. Seberapa banyak kita berbuat dosa dan maksiat, tangan-Nya selalu terbuka untuk menerima taubat hambanya. Awalnya, aku berpikir tidak mungkin. Sudah sekian jauh aku melangkah di jalan yang salah. Semua terasa sulit dan berat, iya atau tidak dipintu-Nya juga aku kembali. Aku termangu semakin jauh hayalku mengingat hujan yang jatuh di dekat jendela kamar. Banyak tak terhitung seperti itulah dosaku, tapi DIA tetap saja memberikan aku yang terbaik, sampai – sampai aku malu berbuat lagi. Anganku mengingat yang sudah bertahun – tahun berlalu sampai membawaku pada jalan istiqomah. Yang aku ingat, aku adalah seorang anak pungut yang sempat mencari ayah ibunya. Tapi semua itu sia – sia, ku pikir Tuhan tak lagi peduli denganku DIA tak adil. Kenapa aku harus dipungut orang tua yang miskin


Pesan: Nama_Jumlah Buku_Alamat, kirim ke WhatsApp 082142538006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640