›
Artikel
Indahnya Sebuah Senyuman
Indahnya
Sebuah Senyuman
Oleh
: Melly Lestari
Mungkin banyak di antara kita yang sudah mengetahui bahwa begitu banyak manfaat
yang dapat diperoleh dari sebuah senyuman. Misalnya dalam bidang kesehatan,
bidang sosial, bahkan dalam bidang agama terutama agama Islam.
Dalam bidang kesehatan, banyak sekali dokter yang
mengatakan bahwa tersenyum mampu menyehatkan seseorang dan meminimalkan ancaman
berbagai penyakit yang mungkin saja bisa menyarang pada tubuh manusia. Bahkan
ada juga sebuah terapi yang menggunakan cara tertawa, karena otot-otot wajah
akan tertarik dan itu akan mencegah penuaan dini, sehingga wajah akan lebih
terlihat cerah dan nampak selalu muda.
Dan jika dilihat dalam bidang sosial atau interaksi
kita dengan orang lain, tentu akan lebih banyak lagi manfaatnya. Sebuah
senyuman tentu tak sulit untuk kita temukan, entah itu dari orangtua, kerabat,
atau pun orang yang sebelumnya belum kita kenal. Namun alangkah manis dan
baiknya pemandangan itu ketika kehadiran kita disambut seseorang yang mungkin
sebelumnya belum kita kenal dengan sebuah senyuman yang tulus, tentu kita pun
akan dengan segera membalas senyum itu, iya kan? Dan itu dapat mempererat tali
persaudaraan kita, kehidupan pun akan terasa lebih damai dengan saling beramah
tamah menebarkan senyum yang membangkitkan semangat.
Namun beda halnya jika kita bertemu dengan siapapun itu, entah saudara atau
orang yang belum kita kenal sebelumnya dengan gaya wajah yang cemberut dan
ekspresi wajah yang menyeramkan, tentu kita pun akan merasa enggan untuk
mendekat, apalagi untuk menyapanya. Bisa-bisa kita malah ikut kena marah!
Ahh, betapa ruginya kita yang membiasakan diri melipat muka menampakkan kecewa.
Teman tak dapat, apalagi nasehat. Orang pun akan merasa penat ketika mendapati
kita dengan wajah yang terlipat-lipat.
Senyuman adalah suatu hal yang murah, namun sangat banyak manfaatnya. Namun tak
semua orang bisa memberikan senyuman yang tulus melainkan hanya modus. Ahh,
banyak dijaman ini yang menggunakan cara senyum modus atau modal dusta, bisa
juga disebut senyum palsu untuk menutupi sesuatu. Namun juga tidak semuanya
seperti itu, ada juga yang menggunakan senyuman sebagai senjata untuk menutupi
luka di hatinya, semata-mata agar kesedihannya itu tidak terlihat oleh orang
lain, dan hanya ia yang boleh mengetahuinya. Sungguh mengharukan.
Senyuman itu memperkaya siapapun yang melihatnya, ia akan merasa dihargai dan
dihormati oleh orang yang menghaturkan senyum kepadanya. Dan hal tersebut sama
sekali tidak merugikan orang yang memberi senyum, melainkan yang didapatkan
adalah sebuah keuntungan besar, berupa keindahan silaturahim yang pastinya akan
terjalin semakin erat. Tersenyum tidak membutuhkan waktu yang lama, namun
senyuman yang tulus akan selalu dikenang selamanya. Bahkan bisa juga sebuah
cinta mampu tumbuh karena berawal dari sebuah senyuman yang tulus lho, hehe.
Tapi jangan sekali-kali tersenyum sendirian ya, nanti dikira orang macam-macam.
Senyuman adalah sesuatu yang mengayakan diri. Ya, karena dengan tersenyumlah
hidup ini akan terasa ringan, seberat apapun ujian hidup ini jika dihadapi
dengan tersenyum dan bersyukur, maka akan terasa mudah dan tidak cenderung
menjadi depresi atau stress, itu karena cara berfikir yang selalu positif. Ia
adalah sarana istirahat bagi yang lelah, sinar bagi yang kecewa, matahari bagi
yang sedih, dan penangkal kesulitan yang terbaik. Karena belum tentu seseorang
yang mudah tersenyum sama sekali tidak mempunyai masalah yang pelik dalam
hidupnya, namun itu karena mereka mampu membungkus sebuah duka menjadi hal
positif dan terus menebarkan senyum, sehingga yang orang lain tahu tentang
dirinya adalah keceriaan dan kebahagiaan yang terpancar dari setiap senyumnya,
sungguh … ia adalah suatu hal yang sangat indah. Dan bukan hanya untuk dirinya
sendiri melainkan juga untuk orang-orang yang berada di sekelilingnya.
Dengan sebuah senyuman, ia akan dengan sendirinya menciptakan kebahagiaan
dimana pun, entah itu di rumah, di sekolah, di tempat kerja atau pun di tempat
yang lain. Ia juga mampu membangun i’tikad/maksud baik dengan siapa pun, karena
dengan senyuman mampu membangun rasa silaturahim dan persahabatan yang semakin
erat. Meski begitu, sebuah senyuman tidak bisa dibeli, dipinjam, diminta
ataupun dicuri, karenanya ia sama sekali tidak berguna sebelum diberikan.
Bahkan dalam agama Islam, Rasulullah SAW pernah
bersabda bahwa sebuah senyuman adalah bagian dari sedekah. Betapa indahnya
sebuah senyuman! Mari kita terus menebarkan senyum semangat saudaraku! Hilangkan
kegelisahan dan kekalutan, ganti dengan senyuman yang menguatkan! Senyuman
ramah yang mempererat tali persaudaraan karena Allah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar