Arpusda, KABORONGAN – Budaya literasi mulai membangun peradaban di Kabupaten Pati, pemuda pun ikut andil dalam meliterasikan Pati melalui penulisan buku, hal ini sudah dimulai dari seorang mahasiswa asli Pati, Melly Lestari. Dengan bukunya, Kuliah Sambil Berbisnis dibedah pada Minggu (24/11/2019) di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Pati.
Kemampuan literasi berkaitan erat dengan tuntutan keterampilan membaca yang berujung pada kemampuan memahami informasi secara analitis, kritis dan reflektif. Hal itu mampu oleh mahasiswa jaman era ini. Kepala Dinas Arpusda, Suwanto menyatakan banyak kader muda yang mampu menjadi panutan dalam berbisnis sejak kuliah dan dikehidupan mendatang harus mempunyai modal sifat sebagai pebisnis.
“Banyak kader-kader muda yang berbisnisnya sejak kuliyh layaknya founder buka lapak dan Kedepan itu, harus mempunyai sifat atau ilmu ekonomi,” ucap Suwanto.
Suwanto juga menambahkan forum ini bisa berkembang jika ada komunitas untuk melakukan interkasi, edukasi dan mentoring untuk melestarikan literasi.
Acara bedah buku dipandu oleh Nur Sa’adah sebagai moderator dan Aan Nurwilujeng sebagai pembedah dan juga pengamat sastra, bedah buku ini bertujuan menjaring minat baca masyarakat dan mengekspos pegiat literasi di Pati.
Melly lestari sebagai penulis Buku Kuliah sambil berbisnis mengungkapkan dengan karyanya diharapkan pembaca mampu mengambil pesan dari tulisan yang juga termasuk pengalaman pribadi melly.
“Dari buku Kuliah Sambil Berbisnis cukup memberikan dampak dan memotivasi temen-temen pembaca. Salah satunya dari lingkaran sosial yang berada di dekat saya, mereka cukup termotivasi dengan kisah-kisah yang saya tulis,” tandas melly.
Melly juga memberikan tips agar pemuda semangat dalam menulis, diantaranya niat, mau, mampu, rajin membaca, action, pasang target, bergaul dengan orang atau komunitas yang memiliki hobi yang sama, dan mencintai dunia kepenulisan.
Mewujudkan Kota Pati Berliterasi
Perilaku literasi merupakan upaya memanfaatkan informasi dari bahan bacaan untuk menjawab beragam persoalan kehidupan manusia sehari-hari, dalam artian ini perilaku literasi bukan sekedar membaca, tapi menulis dan memanfaatkan informasi juga. Di Indonesia, perilaku literasi berada dalam posisi yang memprihatinkan. Dari data yang ada, Indonesia menempati peringgkat ke 60 dari 61 negara di dunia terkait perilaku literasi. Rendahnya perilaku literasi di Indonesia ini menjadikan beberapa kelompok masyarakat maupun individu untuk melakukan gerakan dalam rangka meningkatkan perilaku literasi.
Fakta ini juga didukung oleh survei yang yang dilakukan oleh BPS mengenai minat baca dan menonton anak-anak Indonesia yang menyatakan bahwa hanya 17,66% anak-anak Indonesoa yang memiliki minat baca, sementara itu sebesar 91, 76% anak-anak Indonesia memiliki minat menonton.
Mewujudkan kota pati berliterasi merupakan kesadaran dari para pemuda untuk menangkal hoax dengan semangat membaca, menulis dan memanfaatkan informasi dengan sebaik-baiknya. Melly lestari menyampaikan bahwa pemuda juga mampu berkarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar