Tlogowungu – Anggota Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Pati mengadakan kegiatan pesantren jurnalistik dan bedah buku di Aula Kecamatan Tlogowungu pada Kamis (31/10/2019). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara yang diadakan oleh koordinator kecamatan (korcam) sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat Tlogowungu terutama generasi muda.
Korcam Tlogowungu, Ahmad Syafi’i menjelaskan, tema KKN tahun 2019 ini adalah membangun SDM menuju masyarakat madani. Sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan ini, generasi muda dapat lebih maju dan lebih cerdas dalam bidang literasi tanpa meninggalkan nilai-nilai madani. “Terutama dalam menggunakan media sosial untuk lebih bijak dan tidak mudah terpengaruh isu-isu sara maupun hoax,” katanya.
Syafi’i berharap, kegiatan seperti ini dapat terus terlaksana secara continue agar penguatan skill jurnalistik menjadi semakin baik ke depannya, hingga tercipta masyarakat yang kompeten dan dapat bermedia sosial dengan bijak.
Pada acara ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Lismanto, seorang pimpinan redaksi di Simpang 5 TV; Ahmad Sulhan, penulis lepas sekaligus pengurus wilayah Ansor Jateng; dan Melly Lestari, penulis buku berjudul Kuliah Sambil Berbisnis yang juga dibedah dalam acara tersebut.
Acara tersebut diikuti oleh siswa/siswi atau santri tingkat SMA sederajat se-Kecamatan Tlogowungu, IPNU-IPPNU kecamatan Tlogowungu, dan juga Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) se-Kecamatan Tlogowungu.
Bermedia Sosial dengan Bijak
Acara tersebut dibuka oleh Camat Tlogowungu, Jabir. Ia mengungkapkan bahwa jurnalistik merupakan ilmu yang sangat dibutuhkan dalam segala lapisan dan aspek. Di dalam menggali dan menyampaikan sebuah berita atau informasi serta berkomunikasi itu sangat penting.
“Jurnalistik tidak hanya terbatas bagi mereka yang menjadi wartawan saja. Semua lapisan masyarakat harus juga menguasainya, agar seni berkomunikasi dan bermedia sosial dapat berjalan dengan baik,” jelas Camat Tlogowungu.
Selanjutnya materi jurnalistik diawali dengan materi teknik reportase dan wawancara oleh Lismanto. Menurutnya, pemuda harus memiliki kemampuan dalam bidang jurnalistik, supaya mampu mengolah berita dengan baik dan menyebarkannya kepada masyarakat, serta tidak mudah terpengaruh isu sara maupun hoax. “Agar informasi yang diterima tak sekadar menjadi wacana belaka,” ucap Lismanto di tengah-tengah penjelasannya.
Ia menambahkan bahwa kemampuan dalam bidang jurnalistik terlihat sepele, namun tidak sembarang orang mampu melakukannya dengan baik. “Setidaknya memenuhi unsur 5W+1H yang tersusun baik dan menarik,” jelasnya.
Kemudian sesi kedua dilanjutkan dengan kegiatan bedah buku Kuliah Sambil Berbisnis oleh Ahmad Sulhan sebagai pembedah. Ia berharap, buku ini dapat dijadikan sebagai motivasi bagi para pemuda untuk tidak pantang menyerah dalam mencapai cita-cita.
Acara yang diikuti oleh sekitar 70 peserta berjalan dengan lancar. Peserta yang mengikuti nampak antusias, sesi tanya jawab pun terasa begitu hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar