Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A1
25k / bulan
60k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A2
25k / bulan
60k / 3 bulan

Financial Freedom, Teknologi dan Gen Z (Sebagai Juara 3 Esai Internasional Tema Financial Freedom)

 


Financial Freedom, Teknologi dan Gen Z

Oleh Raju, S.M

(Sebagai Juara 3 Esai Internasional Tema Financial Freedom)


Gen Z dan teknologi adalah dua kata yang sulit untuk dipisahkan, Gen Z adalah generasi yang lahir setelah generasi millenial. Generasi Gen Z lahir tahun 1996 hingga 2012. Gen Z lahir di kala internet dan media sosial sudah menjadi bagian penting umat manusia, yang di mana Gen Z dari kecil mereka sudah terbiasa memegang gadget serta menerima arus informasi terus-menerus dari media sosial dan internet.

Menurut Survei CGK Research, ditemukan bahwa 55% generasi Z menggunakan smartphone mereka lebih 5 jam sehari dan 26% dari mereka menggunakan smartphone lebih dari 10 jam sehari. Survei CKG research berbanding lurus dari data yang diambil oleh databooks yang di mana pada tahun 2019 pengguna smartphone di Indonesia mencapai 92 juta. Secara tidak langsung kebergantungan Gen Z terhadap Gadget membuat mereka mengalami penurunan  interaksi sosial di area sekitar. Teknologi seperti pedang bermata dua bagi penggunanya mempunyai sisi negatif dan posititf, tapi balik lagi itu semua tergantung dari penggunanya.

Bagi saya, salah satu faktor mayor yang bisa jadi batu sandungan Gen Z untuk bisa mencapai Financial Freedom adalah Gaya Hidup. Kebanyakan Gen Z menjadikan social media sebagai ajang pamer untuk menunjukkan pencapaian mereka. Berdasarkan fakta lapangan yang saya dapatkan saat menyusun skripsi S1 saya, tahun lalu terkait Smartphone. Saya mendapatkan fakta bahwa beberapa Gen Z rela mengeluarkan uang puluhan juta untuk membeli Iphone, bahkan ada sampai yang menyentuh angka 20 juta. Padahal beberapa dari mereka yang sudah bekerja hanya berpenghasilan 1-3 Juta perbulan dan bahkan ada yang rela menyicil iphone hanya untuk memenuhi gaya hidupnya, bukan kebutuhan hidupnya.

Gen Z harus berpikir terbuka untuk masa depan mereka, mereka harus punya planning ke depannya untuk financial freedom. Mereka bisa melakukan investasi ke diri sendiri, seperti mencari tahu apa passion mereka, meresearch ilmu di passion mereka, kursus sesuai passion mereka, hingga bisa  menghasilkan uang dengan passion mereka. Gen Z juga harus Keep Up dengan masalah keuangan, dengan memanfaatkan teknologi Gen Z dengan mudah dapat mengetahui jika ada perubahan aturan pajak, pasar saham, dan lain sebagainya.

Kemajuan teknologi yang begitu pesat harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Gen Z untuk bisa mencapai financial freedom. Bertaburannya e-commerce, semakin pesatnya Online Shop dan semakin eksisnya Freelance menjadi jembatan Gen Z untuk menggapai financial Freedom. Selain itu monetisasi youtube juga memberika peluang yang begitu besar terhadap Gen Z, bahkan  Youtube sanggup menggaji ratusan juta perbulan untuk Conten Creatornya.Tingkat peka yang sangat tinggi daripada generasi sebelumnya terkait teknologi tentu harus dimanfaatkan dengan baik oleh Gen Z untuk bisa mencapai financial freedom. 

 Gen Z harus menunda kepuasan sekarang untuk kepuasan yang lebih besar di masa yang akan datang. Sebagai contoh daripada membeli barang branded yang harganya sangat mahal lebih baik menabung untuk membuka usaha atau punya tabungan kesehatan di hari tua nanti. Tidak perlu mengikuti gaya hidup yang berlebihan, financial freedoom tak bisa diukur oleh banyaknya uang. Karena meskipun bergaji ratusan juta perbulan seorang bisa saja  tidak mencapai financial freedom, karena di level itu keinginan bisa menjadi kebutuhan. Jadilah orang yang mempunyai penghasilan yang semakin naik tapi gaya hidup tetap sesuai degan tarafnya. Jadilah orang yang sederhana tapi mempunyai masa depan yang cerah.


PROFIL PENULIS

   Raju, Lahir 22 tahun yang lalu. Lulusan Fakultas Ekotnomi Universitas Muslim Indonesia. Meskipun Background pendidikannya ekonomi, namun memiliki ketertarikan khusus di dunia kepenulisan. Selain suka menulis juga sangat tertarik dengan sejarah. Maka dari itu kelak harapannya bisa membuat buku solo tentang sejarah. Menulislah untuk keabadian.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640