Kami adalah penyedia jasa penerbitan dan percetakan yang telah beroperasi sejak tahun 2016, dan bergabung menjadi anggota IKAPI dengan nomor 258/JTE/2023. Jika Anda memiliki naskah yang masih nganggur, daftar dan terbitkan bukumu sekarang !!!LIHAT PAKET TERBIT- Menulis Untuk Kemanfaatan -

no-pad-v widgetNoTitle noCapSlider

6/slider/Featured/16-9/1480

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A1
25k / bulan
60k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right unavailable col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - A2
25k / bulan
60k / 3 bulan

Umi Nadliroh - Dosen STAI Pati

 


Umi Nadliroh - Dosen STAI Pati

Karya:

1. Strategi politik caleg perempuan menjadi dewan

2. Pilkada, pemilu, dan balutan politik perempuan

Mbak Umi, begitulah panggilan akrab perempuan dari Dukuhseti ini, yang mempunyai nama lengkap Umi Nadliroh, lahir di Pati pada tanggal 16 Nopember 1976. Jenjang pendidikan formalnya banyak ditempuh di lembaga pendidikan agama daripada di lembaga pendidikan umum, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah(MI Alasdowo), Madrasah Tsanawiyah (Mts Alasdowo), Madrasah Aliyah (MA Ngagel) dan jenjang S1 juga ada yang dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri(STAIN)di tempuh pada tahun 1998-2002. Di samping mengambil jenjang pendidikan di STAIN untuk S1, Umi Nadliroh juga mengambil S1 jurusan PKn ( Pendidikan Kewarganegaraan) di IKIP. Untuk melanjutkan pemahaman tentang ilmu demokrasi, pemilu, tata pemerintahan, serta memahami persoalan-persoalan sosial di masyarakat, ibu dari Najwa Rahima dan Hanun Alya Nabih ini memilih melanjutkan studi magisternya di Universitas Negeri Semarang (tahun 2009-2012), jurusan Ilmu Sosial dengan konsentrasi politik, tata pemerintahan dan kewarganegaraan dan studinya dapat dirampungkan pada masa-masa sulit, terkait dengan tugas pekerjaannya pada tahun 2012. Berorganisasinya adalah bagian dari hobinya, sejak duduk di bangku sekolah sampai perguruan tinggi selalu aktif  berorganisasi.Pun begitu di masyarakat juga aktif mengikuti organisasi.  Perempuan yang pernah menjadi menjadi Ketua IPPNU (Ikatan Putri-Putri Nahdlotul Ulama) kabupaten Pati  pada tahun 2000-2002  ini   dan juga menjadi pengurun NU cabang Pati. Pernah punya pengalaman di bidang Pramuka menjadi wakil dari Jawa Tengah dalam kegiatan bergengsi tingkat nasional di bidang pramuka pada tahun 1992 dan berlanjut pada tahun 2006, saat didaulat menjadi pembina putri dari kabupaten Pati pada kegiatan Jambore Nasional(Jamnas) di Jatinangor Jawa Barat.

Pengalaman di bidang kepemiluan, dilakukan sejak tahun 1999 ketika menjadi pengurus JAMPPI (Jaringan Masyarakat Pemantau Pemilu Indonesia) di kabupaten Pati. Sebuah LSM yang konsen dalam kepemiluan yang melakukan “ Voter Education” bagi pemilih, khususnya pemilih pemula serta melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Pemilu. Pada tahun 2003 mendirikan Lembaga Kajian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LKP2A) Pati yang kegiatannya adalah konsen untuk pemberdayaan perempuan, termasuk mengadakan kegiatan debat caleg perempuan untuk pemilu 2004, mengadakan pendidikan pemilih pemula perempuan (P4), debat calon bupati/wakil bupati pada tahun 2006, pendidikan pemilih dan pendidikan politik untuk perempuan dan debat calon gubernur pada tahun 2008 serta melakukan simulasi pencoblosan atau simulasi pemungutan suara pada tahun 2004.

Kecintaannya terhadap sesuatu yang berhubungan dengan pemilu dan politik mengantarkan perempuan ini menjadi anggota KPU kabupaten Pati, sejak tahun 2008 sampai 2018 (10 tahun atau 2 periode). 

Ide dan gagasannya tentang perempuan dan kepemiluan dituangkan dalam bentuk tulisan. Beberapa tulisan yang pernah dimuat dibeberapa media cetak nasional yang bertajuk perempann dan pemilu adalah : “Perempuan dan kuota 30 % “( Maret 2012 ), Merealisasikan coblos Pilihanmu”(14 Juni tahun 2012), “ Keterwakilan Perempuan di KPU” (11 April tahun 2012), “ Kuota atau Kapabilitas ?” (20 feb 2013), “ Pilgub tak berwajah Perempuan “ (3 April 2013), “ Kampanye Tolak Politik Uang” (25 Maret 2014). “ Regulasi Pemilu yang Tegas dan Berperspektif  Gender” (2014), “Mewujudkan Pemilu yang Bersih dan Jujur” (2014).” Dari Srikandi untuk pemperantasan korupsi”

Dan karena kecintaan dan kepeduliannya  terhadap perempuan, dia melakukan penelitian  terhadap caleg perempuan, tentang apa dan bagaimana strategi caleg perempuan bisa menjadi anggota dewan dari Pemilu legislatif 2009, 2014 dan Untuk Pemilu 2019.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Tersedia ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads left available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B1
10k / bulan
25k / 3 bulan

Iklan Tersedia ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9

Iklan Tersedia <a href="wAC">ads right available col-xs-12 col-sm-6 img-16-9</a>
SPACE IKLAN - B2
10k / bulan
25k / 3 bulan

Mungkin Kamu Sukacol-xs-12 col-sm-12 col-md-12 col-lg-10 col-lg-offset-1

8/grid/random/1-1/640